Asmaul Husna: Al Lathiif


Al Lathiif - Maha Lembut

اللَّهُ لَطِيفٌۢ بِعِبَادِهِۦ
"Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya..."
QS. Asy-Syura 42: 19


Allah ﷻ bersikap lemah lembut kepada manusia. Dia menjaga mereka walaupun tak disadari. Allahﷻ  juga yang Maha Halus, terkadang cara-cara-Nya mengurus makhluk-Nya tidak kentara.  Adakalanya Allahﷻ merubah bencana yang menimpa dan menjadikannya kemudian keberkahan.

Nabi Yusuf alaihisalam mendapat berkali-kali musibah.  Namun kemudian setelah itu nabi Yusuf mendapat kejayaan.  Perkataan nabi Yusuf mengenai kebaikan Allahﷻ direkam dalam AlQuran.

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ ۥ  سُجَّدًا  ۖ  وَقَالَ يٰٓأَبَتِ هٰذَا تَأْوِيلُ رُءْيٰىَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّى حَقًّا  ۖ  وَقَدْ أَحْسَنَ بِىٓ إِذْ أَخْرَجَنِى مِنَ السِّجْنِ وَجَآءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنۢ بَعْدِ أَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِى وَبَيْنَ إِخْوَتِىٓ  ۚ  إِنَّ رَبِّى لَطِيفٌ لِّمَا يَشَآءُ  ۚ  إِنَّهُ ۥ  هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
"Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Rabbku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Rabbku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Rabbku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
QS. Yusuf 12 100


لَّا تُدْرِكُهُ الْأَبْصٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصٰرَ  ۖ  وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
"Dia tidak dapat dicapai oleh pengelihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala pengelihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus, Maha Mengetahui."
QS. Al-An'am 6:103


Alllah mengetahui segala lintasan pemikiran.  Dia mengetahui rahasia-rahasia yang tersembunyi.

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
"Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha Mengetahui."
QS. Al-Mulk 67:14


Takutlah kepada Allah dalam segala urusan kepada manusia.

Alhamdulillah

Iblis pun Percaya kepada Tuhan



Iblis pun percaya kepada Tuhan, mengapa manusia tidak? 

Banyak jalan bagi manusia untuk menjadi kafir.  Jika disebut satu persatu akan berderet jumlahnya.  Sebut saja jalan-jalan itu misalnya, aliran pluralisme,  sekuler, liberal, komunis. Belum lagi syiah, penyembah manusia, penyembah api,  patung,  dewa-dewa dan lain-lain. 

Banyak jalan menuju kafir,  dan hanya satu jalan yang lurus,  Islam.  Jalan Islam itulah yang diwariskan Rasulullah Muhammad sebagaimana jalannya nabi Ibrahim dan nabi-nabi sebelumnya. Islam sebagaimana dituntun kitabullah Al Quran dan assunnah.

Banyak jalan menuju kafir, salah satunya tidak mempercayai keberadaan Tuhan, atheisme,  sebagai hulunya paham komunis.  Manusia atheis karena kerendahan akalnya tidak mempercayai kalau Tuhan itu ada. Alam semesta termasuk manusia dianggap ada dengan sendirinya. Begitu pula saat mati,  mereka tak percaya hari berbangkit. Manusia yang telah mati dipercaya akan hilang begitu saja.  Menyangkal keberadaan Tuhan bisa juga karena kekecewaan pada doktrin agama Yahudi dan Nasrani, atau karena kerendahan akal yang tak mampu mencerna kitab Allah sebelum Al Quran, apalagi jika isinya telah banyak dirubah.

Sebagian manusia tidak percaya pada Tuhan,  padahal Iblis saja percaya. Kita kembali kepada Al Quran sebagai kitab murni Firman Allah ﷻ yang selalu terjaga isinya berkat kuasa-Nya.

Al Quran mengisahkan dalam beberapa bagian perihal iblis yang menolak bersujud kepada manusia. Iblis menolak,  padahal malaikat saja menuruti perintah Allah ﷻ. Bukan lantaran iblis tidak percaya pada Tuhan, tapi karena iblis merasa sombong akan dirinya yang diciptakan dari api,  sedangkan Adam yang manusia diciptakan dari tanah. Iblis kemudian memohon kepada Allahﷻ untuk menangguhkannya masuk dalam neraka sampai hari kiamat dan berjanji akan membawa sebagian manusia turut bersamanya.

Pada beberapa ayat ini,  iblis menyeru kepada Tuhan, sebagai pertanda kepercayaan mereka akan keberadaan Tuhan,  bahkan menyampaikan permohonan mereka.

Bismillahi Rahmaani Rahiim

Al Quran surat Al Hijr 15:36

قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِىٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Ia (Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan."

Al Quran Surat Al Hijr 15:39-40

قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Ia (Iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka (yang ikhlas)."

Al Quran surat Sad 38:79

قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِىٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Iblis) berkata,  "Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan."

Demikian iblis menyeru kepada Tuhan,  Allah ﷻ dengan menyebut "robbi" (Tuhanku).  Iblis pun percaya Tuhan,  mengapa manusia mematikan Tuhan dalam dirinya, yaitu Tuhan yang telah menciptakannya?

Bahkan dalam Al Quran,  Iblis mengatakan bahwa apa yang diperbuatnya itu adalah demi kemuliaan Tuhan.

Al Quran surat Sad 38:82-83

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِين
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(Iblis) menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka (yang ikhlas)."

Iblis mengatakan فَبِعِزَّتِكَ demi kemuliaan-Mu,  bisa juga keagungan-Mu atau kekuasaan-Mu. Pada perkataan iblis itu terlihat,  walaupun sombong,  iblis tetap saja harus tunduk pada kekuasaan/kemuliaan Allah ﷻ. Lantas mengapa manusia tidak mau mengakui kemuliaan Allah ﷻ dan menjadi lebih sombong daripada iblis?

Sungguh lebih mengherankan lagi,  pada sebagian manusia lainnya yang mengaku beragama Islam, dengan bersaksi bahwa  Tuhannya satu,  Allahﷻ,  serta Rasul-Nya adalah Muhammadﷻ, tapi mereka berpikir dan bertindak layaknya seorang atheis, bahkan berpihak dan membela kaum tersebut.  Jadi manusia manakah yang lebih dangkal pemikirannya dan yang lebih sombong?

Allahu'alam
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.


Alhamdulillah

Asmaul Husna: Al Wasi'





Al Wasi' - Maha Luas

وَاللَّهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ

Dan Allah Maha Luas Maha Mengetahui.  QS Al Baqarah 2:247


Allah Maha Luas,  termasuk dalam pemberian rahmat dan kasih sayang-Nya.

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّى لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًا
"Katakanlah (Muhammad), Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
QS Al-Kahfi 18:109

Rahmat dan pengampunan Allah ﷻ meliputi segala sesuatu. Rahmat Allah ﷻ bahkan telah ditetapkan kepada orang yang bertaqwa,  menunaikan zakat dan mempercayai ayat-ayat yang diturunkan-Nya.

وَاكْتُبْ لَنَا فِى هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَاخِرَةِ إِنَّا هُدْنَآ إِلَيْكَ  ۚ  قَالَ عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنْ أَشَآءُ  ۖ  وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ  ۚ  فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِئَايٰتِنَا يُؤْمِنُونَ
"Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka, akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami."
QS Al-A'raf 7: 156

Bagi mereka yang bertobat,  Allah ﷻ Maha Luas pengampunan-Nya.

إِنَّ رَبَّكَ وٰسِعُ الْمَغْفِرَةِ
Sungguh, Rabb-mu Maha Luas ampunan-Nya.
QS An Najm 53:32


Tak akan berkurang Keluasan rahmat Allah ﷻ wakaupun telah dibagi-bagikan.

Dari  Abu Dzar Al Ghifari,  Rasulullah bersabda: Allah ﷻ berkata:

يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِى صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ 
ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِى إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ

Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang
 terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti jarum yang menyerap air ketika dimasukkan 
 .ke dalam lautan
HR Muslim

Jadilah bagian yang selalu memohon dari luasnya rahmat dan ampunan Allah ﷻ.


Alhamdulillah

Pembolak-Balik Hati



Allah ﷻ adalah pemegang hati manusia. Dia-lah yang mampu menjadikan hati itu beriman atau kafir.  Hanya kepada Allahﷻ kita memohon diberikan hati yang selalu taat kepada-Nya.

Al Quran surat Al Anfal 8:24, diantara sebagian isi ayatnya disebutkan:

Bismillahi Rahmaani Rahiim


وَاعْلَمُوٓا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ

dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya

Shodaqollahul'adziim

Allah ﷻ mampu membuat batas antara Diri-Nya dengan hati manusia. Maka,  jika Allahﷻ membatasi hati manusia,  orang itu akan jatuh dalam kekafiran. Dan,  jika Dia menghilangkan batas itu, hati manusia senantiasa berada dalam keimanan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam hadistnya,  dikisahkan dari Ummu Salamah.

Ummu Salamah menceritakan,  di antara doa yang banyak diucapkan Nabi yaitu:

اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
 "Ya Allah Wahai Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu."


Ummu Salamah kemudian bertanya kepada Nabi :

"Wahai Rasulullah, apakah hati itu dapat dibolak-balikkan?"


Rasulullah menjawab:

"نَعَمْ، مَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ بَشَرٍ مِنْ بَنِي آدَمَ إِلَّا أَنَّ قَلْبَهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، فَإِنْ شَاءَ أَقَامَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَزَاغَهُ. فَنَسْأَلُ اللَّهَ رَبَّنَا أَنْ لَا يُزِيغَ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا، وَنَسْأَلُهُ أَنْ يَهَبَ لَنَا مِنْ لَدُنْهُ رَحْمَةً إِنَّهُ هُوَ الْوَهَّابُ"
 
"Ya, tidak sekali-kali Allah menciptakan manusia dari Bani Adam melainkan kalbunya berada di antara dua jari kekuasaan Allah. Jika Dia menghendaki kelurusannya (tentu Dia melurus­kannya), dan jika Dia menghendaki kesesatannya (tentu Dia menyesatkannya). Maka kami memohon kepada Allah Tuhan kami. semoga Dia tidak menyesatkan hati kami sesudah Dia menunjuki kami. Dan kami memohon kepada-Nya semoga Dia menganugerahkan kepada kami dari sisi-Nya rahmat yang luas. Sesungguhnya Dia Maha Pemberi karunia."


Ummu Salamah kemudian berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sudikah kiranya engkau mengajarkan kepadaku suatu doa yang akan kubacakan untuk diriku sendiri?"

Rasulullah bersabda: 

"Tentu saja. Ucapkanlah:


اللَّهُمَّ رَبَّ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ، اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِي، وَأَجِرْنِي مِنْ مُضِلَّاتِ الْفِتَنِ مَا أَحْيَيْتَنِي

Ya Allah, Tuhan Nabi"
 Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, lenyapkanlah kedengkian hatiku, dan lindungilah aku dari fitnah-fitnah yang menyesatkan selama Engkau membiarkan aku hidup." Riwayat Ahmad


Alhamdulillah


Kisah Sahabat Rasulullah SAW 29: Shuhaib bin Sinan



Shuhaib bin Sinan kecil dilahirkan dalam lingkungan kesenangan dan kemewahan.  Anak dari seorang ayah bernama Ubullah yang hakim dan walikota di Kisra,  Persia. Anak yang bahagia dan berkecukupan di rumah indahnya di pinggiran sungai Efrat dari keluarga Arab yang pindah ke Irak sebelum masa Islam.

Sampai pada suatu waktu saat orang Romawi datang,  menyerang dan menawan penduduk,  termasuk Shuhaib bin Sinan.  Ia diperjual-belikan sebagaj budak ke sana dan ke sini sehingga masa remajanya. Saat menjadi budak  bicaranya begitu kental dengan dialek Romawi. Sampai pada akhirnya oleh takdir Allah,  Shuhaib menginjakkan kakinya di Mekah. Ia dibebaskan majikannya dari perbudakan karena dinilai cerdas,  rajin dan jujur.

Setelah pembebasan dirinya dari perbudakan,  salah seorang sahabat Shuhaib,  Ammar bin Yasir, berkisah:

"Saya berjumpa dengan Shuhaib bin Sinan di muka pintu rumah Arqam saat Rasulullah berada di dalamnya.  


"Hendak kemana kamu?" tanya saya kepadanya.

"Dan kamu hendak kemana?" jawabnya balik bertanya.
"Saya hendak menjumpai Muhammad untuk mendengarkan ucapannya," kata saya.
"Saya juga hendak menjumpainya," ujarnya. 


Demikianlah kami masuk ke dalam dan Rasulullah menjelaskan akidah tentang Islam kepada kami.  Setelah kami meresapi apa yang dikemukakannya kami pun nenjadi pemeluknya.  Kami tinggal di sana sampai petang hari.  Lalu dengan sembunyi-sembunyi kami keluar meninggalkannya."

Maka masuklah Shuhaib ke dalam agama Islam bersama kaum muslimin yang paling awal saat mereka mempelajari Islam secara sembunyi-sembunyi,  dan terus berjuang dalam perkembangan agama inj selanjutnya.

Shuhaib berkata:


"Tiada suatu perjuangan bersenjata yang diterjuni Rasulullah kecuali pastilah aku menyertainya. 
Dan tiada suatu baiat yanh dijalaninya kecuali tentulah aku menghadirinya. 
Dan tiada suatu pasukan bersenjata yang dikirimkan kecuali aku termasuk sebagai anggota rombongannya. 
Dan tidak pernah Beliau bertempur baik di masa-masa pertama Islam atau di masa-masa akhir kecuali aku berada di sebelah kanan atau sebelah kirinya. 
Dan kalau ada sesuatu yang dikhawatirkan kaum muslimin di hadapan mereka pasti aku akan menyerbu paling depan,  demikian pula kalau ada yang dicemaskan di belakang mereka pasti aku akan mundur ke belakang. Serta aku tidak akan sudi sama sekali membiarkan Rasulullah berada dalam jangkauan musuh sampai ia kembali menemui Allah."

Shuhaib setelah menyatakan keislamannya berada dalam barisan kaum muslimin,  tak pernah absen dari peperangan.  Ia juga orang yang suka menyedekahkan hartanya di jalan Allah.



Harta Shuhaib dan Pengharapan Ridho Allah



Shuhaib merupakan orang yang ketiga mengetahui perihal akan hijrahnya Nabi ke Madinah,  selain Rasulullah dan Abu Bakr.  Sayangnya,  orang Quraisy segera mengetahui rencana tersebut. Shuhaib pun ikut terjebak dan tak bisa  turut berhijrah bersama Rasulullah .

Shuhaib tertahan oleh kaum Quraisy, berusaha berkelit untuk melarikan diri dari mereka.   Ia mencoba bersilat lidah.  Lalu tatkala mereka lengah,  Shuhaib cepat-cepat naik ke punggung onta dan memacunya kencang.

Shuhaib pun dikejar.  Usaha melarikan dirinya kurang berhasil tatkala ia menemukan ide yang lain untuk menahan kejaran mereka.

Saat kaum Quraisy yang mengejarnya telah dekat,  Shuhaib berseru:


"Hai orang-orang Quraisy! 

Kalian sama mengetahui bahwa saya adalah ahli panah yang paling mahir.  Demi Alllah,  kalian tak akan berhasil mendekati diriku sebelum saya lepaskan semua anak panah yang berada dalam kantong ini dan setelah itu akan menggunakan pedang untuk menebas kalian,  sampai senjata di tanganku habis semua. 
Nah,  majulah ke sini kalau kalian berani.
Tetapi kalau kalian setuju,  saya akan tunjukkan tempat penyimpanan harta bendaku,  asal kalian membiarkan aku pergi!! "

Ternyata dugaan Shuhaib benar.  Kaum Quraisy menyetujui tawarannya karena mereka bersifat rakus. Mereka berkata:
"Memang dahulu waktu kamu datang kepada kami,  kamu adalah seorang miskin lagi papa.  Sekarang hartamu menjadi banyak di tengah-tengah kami sehingga melimoah ruah.  Kami hendak membawa pergi semua hartamu bersama kami."

Shuhaib menunjukkan tempat ia menyimpan hartanya kepada kaum Quraisy.  Ia lalu pergi menyusul Rasulullah . Berhijrah ke Madinah seorang diri.

Shuhaib berhasil menyusul Rasulullah di Quba.  Waktu itu Nabi tengah duduk dikelilingi oleh beberapa sahabat. Tiba-tiba datanglah Shuhaib mengucapkan salam. Rasulullah menyambut Shuhaib yang lebih sering dipanggil dengan nama Abu Yahya.

"Beruntung perdaganganmu hai Abu Yahya. Beruntung perdaganganmu hai Abu Yahya!"

Setelah itu turunlah ayat:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِى نَفْسَهُ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ  ۗ  وَاللَّهُ رَءُوفٌۢ بِالْعِبَادِ
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 207)



Seorang Dermawan


Shuhaib sangat disayangi oleh Rasulullah . Suatu kali ia sedang memakan kurma dan sebelah matanya bengkak.  Rasulullah yang melihatnya berkata seraya bergurau, "Mengapa kamu makan kurma padahal sebelah matamu bengkak?"
Shuhaib menjawab dengan jenaka, "Saya memakan kurma dengan mata yang sebelahnya lagi."

Shuhaib dikenal pemurah dan dermawan.  Tunjangannya dari baitul mal diberikan semuanya di jalan Allah.  Semuanya demi membantu orang miskin dan membutuhkan.  Shuhaib melakukannya karena firman Allah ﷻ:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan,"
(QS. Al-Insan 76: Ayat 8)

Suatu kali khalifah Umar bin Khattab berkata kepadanya,  "Saya lihat kamu banyak sekali mendermakan makanan sehingga melewati batas."


Shuhaib menjawab, "Sebab  saya mendengar Rasulullah bersabda: sebaik-baik kalian ialah yang suka memberi makan."

Saat  diserang saat sholat Subuh sehingga mengorbankan nyawanya, Amirul mukminin Umar bin Khattab sempat berpesan agar Shuhaiblah yang menggantikannya memimpin sholat kala itu.

Shuhaib bin Sinan adalah salah seorang imam yang memimpin sholat selama masa vakum kepemimpinan.  Ialah pemegang amanah kaum muslimin di masa peralihan itu atas takdir Allahﷻ.

Salam untukmu Shuhaib bin Sinan,  semoga Allah meridhoimu.

Alhamdulillah
Baca lebih banyak lagi:

Asmaul Husna: Al Kabir




Al Kabir - Yang Maha Besar

عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهٰدَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ
"(Allah) yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nyata; Yang Maha Besar, Maha Tinggi."
(QS. Ar-Ra'd 13:9)

Allah itu benar dalam Diri-Nya, atribut-atributnya dan tindakan-tindakanNya.

ذٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبٰطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِىُّ الْكَبِيرُ
"Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Besar."
(QS. Luqman 31:30)

Bagi mereka yang beriman, setiap hal dan setiap kekuasaan selain Allah tidak bernilai. Segala hal yang tidak menyenangkan bagi Allah adalah sia-sia.

وَقَدِمْنَآ إِلٰى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُورًا
"Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan."(QS. Al-Furqan 25:23)

Ungkapan takbir kepada Allah adalah seruan pengusir kesombongan kepada selain Allah ﷻ karena hanya Dia-lah satu-satunya yang Maha Besar. Allahu Akbar, berkumandang dalam adzan lima kali dalam satu hari di surau dan masjid menjadi pertanda  harapan akan kebesaran-Nya. Allah kekuatan terbesar satu-satunya sebagai penolong kaum beriman.

يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
قُمْ فَأَنْذِرْ
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
"Wahai orang yang berkemul (berselimut)
Bangunlah, lalu berilah peringatan!
Dan agungkanlah Tuhanmu"
(QS. Al-Muddassir 74:1-3)

Manusia tak berarti apa-apa di hadapan kebesaran Allah ﷻ.

Alhamdulillah