Menyikapi Rasa Iri Kaum Muslimah Al Qur'an Annissa 32

 



Sebuah ayat telah diturunkan Allah ﷻ khususnya bagi wanita muslimah.  Ayat ini berkenaan dengan keluhan kaum wanita yang tidak bisa ikut berperang di jalan Allah  ﷻ sehingga tidak bisa mendapat pahala syahid. Selain itu, kaum muslimah sebelum ayat ini diturunkan juga merasa iri dengan pembagian warisan dan jumlah orang dalam sebuah kesaksian.

Seorang wanita muslimah tidaklah diwajibkan turut berperang layaknya pria muslim. Wanita muslimah tentu tidak mendapati jalan mati syahid dalam perang fisabilillah seperti kaum pria muslim.

Wanita muslimah dalam hukum waris Islam juga mendapatkan warisan setengah dari jumlah yang diberikan kaum pria. Begitu pula dalam sebuah kesaksian. Jumlah wanita yang bersaksi harus dua orang yang jumlah ini cukup dengan satu orang saksi saja untuk pria.

Al Quran surat An-nisa ayat 32 Allah Ta'ala berfirman:


Bismillahi Rahmaani Rahiim


وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَا لِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗ وَسْئَـلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 32)

Shodaqollahuladziim


Suatu ketika Ummu Salamah Radhiyallahu Anhu pernah berkata, "Wahai Rasulullah, kaum pria dapat ikut berperang, sedangkan kami (kaum wanita) tidak dapat ikut berperang, dan bagi kami hanya separo warisan (yang diterima lelaki)."
Allah ﷻ lalu menurunkan ayat ini, sebagaimana diterangkan dalam hadist Imam Ahmad.

Ayat ini berkenaan dengan kaum muslimah yang berandai-andai jika mereka bisa berperang dan mendapat pahala syahid seperti kaum pria. Allah menjelaskan larangan untuk iri hati karena masalah takdir seorang yang telah dilahirkan sebagai pria atau wanita karena hal tersebut telah menjadi ketentuan Allah.  Terusan ayat menyebutkan bahwa setiap pria ataupun wanita akan mendapatkan pahala sesuai dengan yang diusahakan masing-masing.

Penafsiran mengenai iri hati ini juga bisa bersifat umum, misalnya iri terhadap apa yang dimilki oleh orang lain, baik berupa harta, keturunan atau ilmu, kecuali iri atas dua hal. Iri yang diperbolehkan adalah iri memiliki harta yang bisa diinfaqkan di jalan Allah dan iri terhadap ilmu yang bisa dimanfaatkan.

Alih- alih merasa iri, kaum muslim hendaklah tidak berputus asa dari karunia Allah.

وَسْئَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ

dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. (An-Nisa: 32)

Ddari Abdullah ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu yang menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:

"سلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِه؛ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يُسْأَلَ وَإِنَّ أَفْضَلَ الْعِبَادَةِ انْتِظَارُ الْفَرَجِ".

Mohonlah kalian kepada Allah sebagian dari karunia-Nya, karena sesungguhnya Allah suka bila diminta. Dan sesungguhnya ibadah yang paling afdal (utama) ialah menunggu jalan keluar.
Sebagaimana diriwayatkan  Imam Turmuzi dan Ibnu Murdawaih.

dari Ibnu Abbas yarig mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:

"سَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِه، فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يُسأل، وَإِنَّ أحبَّ عِبَادِهِ إِلَيْهِ الَّذِي يُحب الْفَرَجَ"

Memohonlah kalian kepada Allah sebagian dari karunia-Nya, karena sesungguhnya Allah suka bila diminta, dan sesungguhnya hamba Allah yang paling disukai oleh-Nya ialah orang yang suka (menunggu) jalan keluar.

Alhamdulillah