Sumpah Palsu dengan Harga yang Murah


Bismillahi Rahmaani Rahiim


Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. 




Shodaqollahul'azim


QS Ali Imron 77

Pada suatu riwayat dikemukakan bahwa al-Asyats mengadu kepada Rasulullah SAW karena tanah miliknya dicabut oleh seorang Yahudi. Nabi bersabda kepada al-Asyats, "Apakah kau mempunyai bukti?" Jawab al-Asyats, "Tidak."

Bersabdalah Nabi SAW, "Bersumpahlah kau!" al-Asyats berkata, "Kalau begitu, dia berani bersumpah dan hilanglah hartaku." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas sebagai peringatan kepada orang yang bersumpah palsu.

Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Abdullah, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa bersumpah untuk merebut harta seorang muslim, maka ia akan bertemu dengan Allah, sedang Dia dalam keadaan murka.”

Al-Asy’ats berkata, “Demi Allah hal itu terjadi pada diriku. Antara diriku dan seorang Yahudi pernah terjadi sengketa tanah. Lalu orang Yahudi itu mengingkari tanah milikku itu. Kemudian aku pun mengadu kepada Rasulullah SAW, maka beliau bertanya kepadaku, ‘Apakah kamu punya bukti?’ ‘Tidak,’ jawabku. Orang Yahudi itu berkata, ‘Aku berani bersumpah.’ Lalu kukatakan, ‘Ya Rasulullah, jika ia bersumpah, maka hilanglah hartaku.’ 

Kemudian Allah menurunkan ayat: innal ladziina yasytaruuna bi-‘aHdillaaHi wa aimaaniHim tsamanan qaliilan (“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan Allah) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit…”)

Imam Ahmad meriwayatkan dari Sahl bin Anas, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai beberapa hamba yang Allah tidak mau berbicara kepada mereka pada hari Kiamat kelak, tidak mensucikan mereka, dan tidak pula melihat kepada mereka.” 
Ditanyakan, “Siapakah mereka itu, ya Rasulallah?” 
Beliau menjawab, “Orang yang melepaskan diri dari kedua orang tuanya dan membenci keduanya, orang yang melepaskan diri dari tanggung jawab kepada anaknya dan orang yang diberikan kenikmatan oleh suatu kaum, lalu mengingkari nikmat tersebut serta melepaskan diri dari mereka.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: 

“Ada tiga golongan yang pada hari Kiamat Allah tidak mengajak mereka berbicara, tidak melihat mereka, serta tidak pula mensucikan mereka, dan mereka akan memperoleh adzab yang pedih. Yaitu, orang yang melarang Ibnu Sabil mendapatkan sisa air yang dimilikinya, orang yang bersumpah atas suatu barang setelah `Ashar, yakni sumpah palsu, dan orang yang membai’at seorang imam, jika diberikan sesuatu kepadanya, ia akan mendukungnya, akan tetapi jika tidak memberinya, maka ia tidak memberikan dukungan kepadanya.” (Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari hadits Waki’. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.)

Dalam riwayat lain, ada seorang berdagang di pasar. Ia menjual barang dagangannya kemudian bersumpah atas nama Allah bahwa barangnya telah diserahkan padahal ia belum memberikannya. Perbuatan ini dilakukan kepada orang-orang Islam. Maka turunlah ayat di atas.

Menurut Ibnu Hajar dalam sirah Bukhari kedua peristiwa yaitu tentang sumpah palsu orang Yahudi terhadap al-Asyats dan sumpah pedagang atas dagangannya tadi tidak bertentangan, bahkan bisa jadi turunnya ayat berkenaan dengan kedua peristiwa tersebut.

Ada juga riwayat yang menyebutkan ayat di atas turun berkenaan dengan kaum Yahudi yang bersama Hay bin Akhtab dan Ka'b bin al-Asyraf dan lain-lain yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah dalam Taurat lalu menggantinya. Mereka kemudian bersumpah palsu bahwa apa yang dikemukakan dalam Taurat itu adalah dari Allah. Allahu'alam.



Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar