Menelan Api

Islam sangat mengedepankan akhlak yang mulia salah satunya menjaga dan melindungi anak yatim piatu. Mereka yang memakan harta anak yatim piatu dengan semena-mena digambarkan Allah dalam ayat berikut ini.




QS An Nissa 4:10
Bismillahi Rahmaani Rahiim

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)

Shodaqollahul’aziim

Di dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Jauhkanlah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan.” Beliau ditanya: “Apakah itu ya Rasulullah?” 
Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan pertempuran dan menuduh (jelek) wanita-wanita mukmin yang baik-baik, yang tidak terlintas untuk berbuat keji lagi beriman.”‘ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Pada tafsir Ibnu Katsir disebutkan, dari  Abu Said Al Khudri mengatakan pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apa sajakah yang telah engkau lihat sewaktu engkau melakukan isra?”
Nabi SAW menjawab,” Aku dibawa ke arah sekumpulan makhluk Allah yang jumlahnya banyak, semuanya terdiri atas kaum laki-laki. Masing-masing dari mereka memegang sebuah pisau besar seperti yang digunakan untuk menyembelih unta. Mereka ditugaskan untuk menyiksa sejumlah orang yang terdiri atas kaum laki-laki. Mulut seorang dari mereka dibedah, lalu didatangkan sebuah batu besar dari neraka, kemudian dimasukkan ke dalam mulut seorang di antara mereka sehingga batu besar itu keluar dari bagian bawahnya, sedangkan mereka menjerit dan menggeram (karena sakit yang sangat).
Lalu aku Tanya, “Hai Jibril, siapakah mereka?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara aniaya, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya, dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
Naudzubillahi min dzalik.  Semoga kita terhindar dari sikap sedemikian terhadap anak yatim piatu.
Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar