Asmaul Husna: As-Sabur



As-Sabur- Maha Penyabar

Allah ﷻ adalah Sang Maha Penyabar. Siapakah yang lebih sabar dari Dia yang dipersekutukan oleh hamba-Nya sendiri, namun Dia masih memberikan kasih sayang dan rezeki?

فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا
"Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu."
(QS. At-Tariq 86: Ayat 17)

Allah ﷻadalah Sang Maha Penyabar. Allah ﷻ bersabar kepada mereka yang tidak mempercayai dan tidak taat. Allah ﷻ tidaklah tergesa-gesa dan tidak langsung menghukum mereka, namun memberi waktu agar manusia kembali berpaling kepada -Nya.

Siapakah yang bisa lebih sabar daripada Allah ﷻ? Dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan, Rasulullah ﷺ bersabda:

«لَا أَحَدَ أَصْبَرُ عَلَى أَذًى سَمِعَهُ مِنَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يَجْعَلُونَ لَهُ وَلَدًا وَهُوَ يَرْزُقُهُمْ وَيُعَافِيهِمْ»

"Tiada seorangpun yang lebih sabar daripada Allah terhadap perlakuan yang menyakitkan: sesungguhnya mereka menganggap Allah beranak, padahal Dialah yang memberi mereka rezeki dan kesejahteraan."

قَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ، حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ، حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيرة، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "قَالَ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ: لَنْ يُعيدَني كَمَا بَدَأَنِي، وَلَيْسَ أَوَّلُ الْخَلْقِ بِأَهْوَنَ عَلِيَّ مِنْ إِعَادَتِهِ. وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ: اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا. وَأَنَا الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ".

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakan kepada kami Syu'aib, telah menceritakan kepada kami Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda: Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Anak Adam telah mendustakan Aku — padahal Allah tidak pernah berdusta— dan anak Adam mencaci maki Aku —padahal tidak layak baginya mencaci maki Dia—. Adapun pendustaannya terhadap-Ku ialah ucapannya yang mengatakan bahwa Dia tidak akan mengembalikanku hidup kembali. Sebagaimana Dia menciptakanku pada permulaan —padahal penciptaan pertama itu tidaklah lebih mudah bagi-Ku dari pada mengembalikannya—. Dan adapun caci makinya kepada-Ku ialah ucapannya yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Padahal Aku adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu, Aku tidak beranak dan tidak diperanakan, dan tidak ada yang setara dengan-Ku." (HR Bukhari)

Allah ﷻ memerintahkan muslimin untuk bersabar saat menghadapi takdir.

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"... Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 2:153)

Kesabaran-Nya tak berbatas. Begitu pula pahala yang akan diberikan atas orang-orang yang bersabar, begitu besar tanpa batas.

اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"... Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar 39: 10)


Kekerasan hati adalah buah dari ketidaksabaran.

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar