Asmaul Husna: AL WAHID



Al Wahid 

Yang Satu


Inilah salah satu sifat Allah yang agung. Allah adalah satu-satunya Tuhan di alam semesta raya. Tidak ada tuhan-tuhan yang lain.


إِنَّمَا ٱللَّهُ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬‌ۖ 

Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Satu.  QS An Nissa 4:171

Dialah Allah Tuhan Yang Satu dan Yang Satu-Satunya, tidak ada taranya, tidak ada yang serupa, tanpa mitra, tanpa istri dan tanpa anak.

لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ (٣) وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ ڪُفُوًا أَحَدٌ 

Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. QS Al Ikhlas 112: 3-4

Sifat-sifat Allah unik adanya. Apa yang berlaku bagi manusia tidak berlaku bagi-Nya. Menghubungkan sifat-sifat sang Pencipta sebagaimana sifat makhluk ciptaanNya selalu saja merusak konsep orang-orang mengenai Tuhan.

أَفَأَصۡفَٮٰكُمۡ رَبُّڪُم بِٱلۡبَنِينَ وَٱتَّخَذَ مِنَ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ إِنَـٰثًا‌ۚ إِنَّكُمۡ لَتَقُولُونَ قَوۡلاً عَظِيمً۬ا 

Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya). Qs Al Israa 17:40

Semua desain dan kerukunan dalam alam semesta memerlukan kesatuan kehendakNya. 


مَا ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ مِن وَلَدٍ۬ وَمَا ڪَانَ مَعَهُ ۥ مِنۡ إِلَـٰهٍ‌ۚ إِذً۬ا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَـٰهِۭ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعۡضُهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬‌ۚ سُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ 

Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu.  Qs Al Mukminun 23:91

 َ فَلَا تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ أَندَادً۬ا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ 


... karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui. Qs Al Baqarah 2:22


Mengagumi kebesaran Allah melalui keindahan ciptaanNya

Alhamdulillah

Ciri Keikhlasan



Manusia sampai akhir jaman nanti akan terus digoda iblis sehingga akhirnya turut terjerumus  ke dalam neraka. Kecuali satu, mereka yang akan selamat adalah manusia yang ikhlas. 

Allah menuntun dalam Al Quran dengan menunjukkan seperti apa ciri manusia yang ikhlas itu. Ciri-ciri manusia yang penuh  keikhlasan antara lain:

Surat Al Mu'minun 57-61


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

إِنَّ ٱلَّذِينَ هُم مِّنۡ خَشۡيَةِ رَبِّہِم مُّشۡفِقُونَ (٥٧) وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَـٰتِ رَبِّہِمۡ يُؤۡمِنُونَ (٥٨) وَٱلَّذِينَ هُم بِرَبِّہِمۡ لَا يُشۡرِكُونَ (٥٩) وَٱلَّذِينَ يُؤۡتُونَ مَآ ءَاتَواْ وَّقُلُوبُہُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّہُمۡ إِلَىٰ رَبِّہِمۡ رَٲجِعُونَ (٦٠) أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُسَـٰرِعُونَ فِى ٱلۡخَيۡرَٲتِ وَهُمۡ لَهَا سَـٰبِقُونَ (٦١)

Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan
(azab) Rabb mereka, (57)

dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka, (58) 

dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apa-pun), (59)
 
dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, (60)

mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (61)

Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Alhamdulillah

Kisah Sahabat Rasulullah SAW 20: Utbah bin Ghazwan



Pada hari-hari pertama dimulainya dakwah Islam, saat hari dipenuhi penderitaan dan kesukaran, Utbah Bin Ghazwan telah memegang teguh suatu prinsip hidup mulia. Ia adalah orang ketujuh dari kelompok tujuh perintis bai’at berjanji setia dengan menjabat tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Utbah merupakan seorang diantara muslimin pertama pergi ke Habsyi lalu turut hijrah ke Madinah.

Seorang pemanah ulung di antara sedikitnya ahli panah, berperawakan tinggi dengan muka bercahaya dan rendah hati.  Setelah pindah ke Habsyi, kerinduannya kepada Nabi SAW telah membuatnya kembali ke Mekah. Ia lalu menetap di samping Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam sampai masanya hijrah ke Madinah.

Panah dan tombak tak lepas dari dirinya semenjak kaum Quraisy melancarkan gangguan dan intimidasi kepada muslimin. Ialah pengelana, dari satu peperangan ke peperangan lainnya, bahkan hingga Rasul  wafat, ia belum menggantungkan senjatanya.  Utbah terlibat dalam perang Badar, Uhud, Khandaq, dan lain-lain termasuk Yamamah.

Diutus ke Ubullah

Keberanian dan pengalaman Utbah membuat Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang kala itu telah diangkat menjadi khalifah mengirimnya ke Ubullah untuk membebaskan negeri itu dari orang Persia. Sewaktu melepaskan Utbah, Umar berkata:

Berjalanlah Anda bersama anak buah Anda, hingga sampai batas terjauh dari negeri Arab, dan batas terdekat negeri Persia.
Pergilah dengan restu Allah dan berkahNya, serulah ke jalan Allah siapa yang mau dan bersedia.
Dan siapa yang menolak hendaklah ia membayar pajak.
Dan bagi setiap penantang, maka pedang bagiannya, tanpa putih bulu.
Tabahlah menghadapi musuh, serta taqwalah kepada Allah Tuhanmu!”

Maka pergilah Utbah bersama pasukannya yang jumlahnya hanya 2000 ke Ubullah. Saat itu, orang-orang Persi telah menyiapkan tentara mereka yang terkuat. Utbah berdiri di depan pasukannya sambil membawa tombak. Selain pemanah ulung, Utbah juga seorang penombak yang jarang meleset.  Utbah berseru kepada tentaranya:

Allahu Akbar, shafaqa, wa’dah” (Allah Maha Besar. Dia menepati  janjiNya).

Benarlah bahwa Allah telah menepati janjiNya. Tak berapa berselang setelah pertempuran itu, Ubullah jatuh ke tangan muslim. Setelah Ubullah ditaklukkan, ia mengirim pasukan menyeberang sungai Tigris lalu menundukkan Furat, Irak, lalu Meisan dan Abarqubaz. 

Sampai akhirnya Utbah menaklukan Basrah di Irak. Di sana, Utbah membangun kota Basrah dan melengkapinya dengan sarana perkotaan, termasuk sebuah masjid. Sampai akhirnya Utbah ingin kembali ke Madinah untuk melepaskan jabatannya, namun Khalifah Umar merasa keberatan dengan pengunduran dirinya.

Maka tinggallah Utbah di Basrah beberapa lama. Ia membimbing rakyat untuk melaksanakan sholat, memberi pengeritan soal agama, menegakkan hukum dengan adil, serta memberi suri tauladan. Ia mengajarkan kesederhanaan, zuhud, dan wara. Utbah mengikis kemewahan, mengganti sikap berlebih-lebihan dengan kesederhaan hidup.
Kesederhaan Utbah

Utbah begitu sederhananya. Ia tidak membangun rumah melainkan tetap tinggal di tendanya. Ia memilih memakan nasi putih yang ditanak dan tak memilih roti dengan berbagai rasa tambahan seperti mentega, madu dan berbagai isian.  Ia sangat khawatir agamanya akan tergerus dengan kemewahan dunia.

Suatu kali Utbah berceramah di masjid di kota Basrah di tengah-tengah kaum muslimin, katanya:

Wahai umat, dunia ini akan berakhir dan kita semua akan meninggalkannya untuk tinggal di satu tempat yang tak akan musnah yaitu akhirat.  Raihlah akhirat dengan dengan niat yang terbaik.”

Utbah melanjutkan:

Demi Allah, sesungguhnya telah kalian lihat aku bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, sebagai salah seorang yang pertama kali memeluk Islam, yang tak punya makanan kecuali daun-daun kayu, sehingga bagian dalam mulut kami pecah-pecah dan luka-luka! Di suatu hari aku beroleh rezeki sehelai baju burdah, lalu kubelah dua, yang sebelah kuberikan kepada Saad bin Malik dan sebelah lagi kupakai untuk diriku.

Utbah sangat menakuti dunia yang akan merusak agamanya. Tak hanya dirinya, ia khawatir dunia pun akan merusak agama kaum muslimin. Banyak juga orang yang tak suka dan ingin merubah gayanya yang bersahaja. Semua lantaran negeri yang baru dikuasai Islam itu sudah terbiasa dengan kehidupan kerajaan yang penuh dengan kemewahan.
Utbah berucap, “Aku berlindung kepada Allah dari sanjungan orang terhadap diriku karena kemewahan dunia, tetapi kecil pada sisi Allah.”

Tak jarang ia menatap wajah-wajah sebagian penduduk negeri yang terbiasa dengan kemewahan melihatnya dengan pandangan tak suka. Utbah berkata kepada mereka, “Besok lusa akan kalian lihat pimpinan pemerintahan dipegang orang lain menggantikan diriku.”

Mengundurkan Diri

Pada suatu musim haji, Utbah mewakilkan pemerintahan Basrah kepada seorang teman yang dapat dipercaya. Ia lalu pergi ke Mekah menunaikan haji. Setelah itu, ia tak kembali ke Basrah melainkan ke Madinah. Akhirnya Utbah bertemu dengan Amirul Mukminin, Umar bin Khattab dan meminta sekiranya ia diperkenankan mengundurkan diri sebagai petinggi di Basrah.

Namun, Umar tak mengizinkan Utbah.  Umar tak ingin kepemimpinan digantikan orang lain karena ia yakin bahwa Utbahlah yang paling cocok lantaran sifat zuhudnya. Khalifah Umar berkata, “Apakah kalian hendak menaruh amanat di atas pundakku? Kemudian kalian tinggalkan aku memikulnya seorang diri? Tidak, demi Allah, tidak kuizinkan selama-lamanya.” Demikianlah ketegasan sifat khalifah Umar.

Utbah pun mentaatinya sebagai seorang pemimpin. Ia pun hendak kembali ke Basrah dan menaiki kudanya. Namun, sebelum naik ke atas punggung kudanya, Utbah menegadahkan tangan dan berdoa agar ia tak kembali lagi ke Basrah untuk selama-lamanya. “Ya Allah jangan kembalikan aku ke Basrah, jangan kembalikan aku ke Basrah.”

Tak berapa lama berselang,  setelah ia keluar dari kota Madinah, untanya tersungkur. Utbah terjatuh sehingga menyebabkan kematiannya.  Doa Utbah diperkenankan Allah azza wajalla. Maut datang menjemputnya. Ia yang telah menolak dunia, akhirnya kembali ke pangkuan Sang Pencipta.

Salam untukmu Utbah bin Ghazwan, semoga ridha Allah atasmu.

Alhamdulillah

Kisah sahabat lainnya...
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 7:Zubair bin Awwam
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 8: Abu Dzar Al Ghifari
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 9: Hudzaifah ibnul Yaman
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 10: Miqdad Bin Amr
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 11: Bilal bin Rabah
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 12: Zaid bin Haritsah
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 13: Khubaib bin Adi
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 14: Abbas bin Abdul Muttalib
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 15: Abdullah bin Umar
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 16: Jafar bin Abi Thalib
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 17: Khalid bin Walid
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 18: Ammar bin Yasir
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 19: AbuHurairah
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 20: Utbah bin Ghazwan
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 21: Saad bin Abi Waqqash
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 23: Ubadah bin Shamit
Kisah Sahabat Rasulullah SAW 24: Abdullah bin Amr bin Haram

Asmaul Husna: As Salam



As Salam - Maha Damai

Hanyalah Allah satu-satunya sumber kedamaian. As Salam yang juga Maha Sejahtera, Dia lah satu-satunya sumber keselamatan. Saat Allah hadir di hati, maka manusia akan merasakan kedamaian dalam dadanya.

Kedamaian itu hanya akan didapati manakala manusia mengakui bahwa hanya Allah lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَـٰمُ

Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera… 
QS Al Hasyr 59:23

قُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ وَسَلَـٰمٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَىٰٓ‌ۗ ءَآللَّهُ خَيۡرٌ أَمَّا يُشۡرِكُونَ

Katakanlah, “Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hambaNya yang dipilihNya. Apakah Allah yang lebih baik ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?” 
QS An Naml 27:59

Kedamaian dan keselamatan di akhirat bagi mereka yang tiada menduakan Allah dengan yang lainnya.

تَحِيَّتُهُمۡ يَوۡمَ يَلۡقَوۡنَهُ ۥ سَلَـٰمٌ۬ۚ وَأَعَدَّ لَهُمۡ أَجۡرً۬ا كَرِيمً۬ا 

Salam penghormatan kepada mereka (orang mukmin) pada hari mereka menemuiNya ialah: “Salam.” Dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. 
QS Al Ahzab 33:44

Orang-orang yang mencari kedamaian akan berdoa di penghujung malam.
قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ (١) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb Yang Mengawasi Subuh, dari kejahatan makhlukNya…” 
QS Al Falaq 113:1-2

Menjaga kedamaian dalam kehidupan sehari-hari berarti juga saling mengasihi sesama saudara muslim.

وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ والذي نفسي بيده لا تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا ولا تؤمنوا حتى تحابوا أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم‏:‏ أفشوا السلام بينكم

Dari Abu Hurairah ra:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, "Atas kehendak yang Maha Kuasa yang Tangannya menggenggam jiwaku, kalian tidak akan memasuki surga sampai kalian percaya (kepada Allah) dan kalian tidak akan mempercayaiNya sampai kalian menaruh kasih sayang terhadap satu sama lain. Maukah aku beritahu sesuatu, yang apabila kalian lakukan, kalian akan saling mengasihi? Sebarkanlah salam (kedamaian) di antara sesamamu." HR Muslim

Segala puja puji kepada yang Maha Damai kita persembahkan dalam sholat dan doa-doa kita. Dalam sholat kita...


حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ كُنَّا نَقُولُ فِي الصَّلاَةِ السَّلاَمُ عَلَى اللَّهِ، السَّلاَمُ عَلَى فُلاَنٍ‏.‏ فَقَالَ لَنَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ ‏ "‏ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّلاَمُ، فَإِذَا قَعَدَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاَةِ فَلْيَقُلِ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ إِلَى قَوْلِهِ الصَّالِحِينَ‏.‏ فَإِذَا قَالَهَا أَصَابَ كُلَّ عَبْدٍ لِلَّهِ فِي السَّمَاءِ وَالأَرْضِ صَالِحٍ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ‏.‏ ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنَ الثَّنَاءِ مَا شَاءَ ‏"‏‏.


Dari Abdullah ra: 
Kami biasa berdoa “Salam untuk Allah dari hambaNya, salam atas si orang ini dan itu”. Maka suatu hari Nabi SAW berkata kepada kami,  “Allah itu sendiri adalah As Salam, saat sholat bacalah, “Penghormatan untuk Allah, seluruh doa dan segala kebaikan, salam untukmu Nabi disertai rahmat dan berkat Allah. Salam untuk kami dan untuk para hamba Allah yang sholeh. Saya mengakui tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya mengakui bahwa Muhammad itu hamba Allah dan rasulNya. Setelah itu, seseorang boleh memilih doa yang disukainya." HR Bukhari

Dalam doa kita...

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ


Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia. HR Muslim

SEBARKANLAH SALAM. SEBARKANLAH KEDAMAIAN

Alhamdulillah

Kehidupan Dunia Hanyalah Permainan

Setiap manusia di bumi ini memainkan peranannya masing-masing. Setiap manusia bertanggung jawab terhadap apa-apa yang dipimpinnya. Peran yang baik dan buruk, masing-masing ditutupi oleh topeng-topeng. Hanya sedikit dari kita yang jujur menampilkan diri kita sebagaimana adanya, kebanyakan hanyalah berperan sebagai sosok lain sehingga nampak baik di mata manusia.

Demikianlah kita dan kehidupan dunia yang kita jalani sehari-hari. Kepura-puraan, dusta yang terselubung, niat jahat yang dibungkus dengan kata-kata indah. Kita menyaksikannya dan kita pun turut menjalaninya. Itu semua akan terus berlanjut sehingga hari kiamat kelak. Maka merugilah mereka yang terhanyut dalam kehidupan dunia fana yang hanyalah permainan, karena bagi mereka yang beriman, kehidupan di akhirat yang kekal dan tanpa kepura-puraan adalah lebih baik.

Allah menggambarkan kehidupan dunia ini dalam firman-firmanNya…

Bismillahi Rahmaani Rahiim


وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬‌ۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ‌ۗ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ 

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? QS Al Anam 6:32


وَمَآ أُوتِيتُم مِّن شَىۡءٍ۬ فَمَتَـٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتُهَا‌ۚ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰٓ‌ۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ

Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? QS Al Qasas 28: 60


وَمَا هَـٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٌ۬ وَلَعِبٌ۬‌ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأَخِرَةَ لَهِىَ ٱلۡحَيَوَانُ‌ۚ لَوۡ ڪَانُواْ يَعۡلَمُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. QS Al Ankabut 29:64


إِنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬‌ۚ وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ يُؤۡتِكُمۡ أُجُورَكُمۡ وَلَا يَسۡـَٔلۡكُمۡ أَمۡوَٲلَكُمۡ 

Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. QS Muhammad 47:36


ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ وَزِينَةٌ۬ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ۬ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِ‌ۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُ ۥ ثُمَّ يَہِيجُ فَتَرَٮٰهُ مُصۡفَرًّ۬ا ثُمَّ يَكُونُ حُطَـٰمً۬ا‌ۖ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ وَمَغۡفِرَةٌ۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنٌ۬‌ۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ 

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat [nanti] ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. QS Al Hadid 57:20

Shodaqollahul'adziim

Imam Muslim dalam kitab Zuhud menyebut beberapa hadist tentang bagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam mengajarkan kita cara memandang dunia ini. 

Dari Abu Hurairah ra katanya, Rasululllah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda: "Dunia itu penjara bagi manusia mukmin dan surga bagi orang kafir,"

Dari Jabir bin Abdullah ra, katanya, "Pada suatu hari Rasulullah SAW lewat di pasar melalui bagian atas. Orang banyak mengikuti beliau di kiri dan di kanan. Beliau bertemu dengan bangkai seekor anak kambing yang kecil kedua telinganya. Lalu dihampiri dan diambilnya anak kambing pada telinganya. Kata beliau, “Siapakah di antara kamu yang suka membeli ini dengan satu dirham?” Jawab mereka, “Kami tidak suka sedikit jua pun. Untuk apa bagi kami.” Tanya beliau, “Sukakah kami diberi cuma-cuma?” Jawab mereka, “Sekalipun dia hidup, kami tidak akan mau karena anak kambing itu cacat, kedua telinganya kecil. Apalagi dia sudah menjadi bangkai.” Sabda Rasulullah SAW, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah Taala daripada anggapanmu terhadap bangkai ini.”

Dari Abdullah bin Amru bin Ash ra, dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam sabdanya, “Apabila Persia dan Rum ditaklukkan, kamu akan menjadi umat yang mana?” Kata Abdurrahman bin Auf, kami menjawab, “Menjadi umat sebagai diperintahkan Allah.” Sabda Rasulullah SAW, “Atau mungkin tidak begitu, dimana kamu berlomba-lomba dengan kemewahan dunia, kemudian iri mengiri, kemudian saling tidak mau tahu, kemudian kamu pergi kepada orang-orang Muhajirin yang serba melarat. Lalu kamu perbudak sebagian mereka atas sebagian yang lain.”

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Apabila kamu melihat seseorang dikaruniai kelebihan dengan harta melimpah-limpah dan dengan kecantikan, maka menengoklah kepada orang-orang yang serba kekurangan.”

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Menengoklah kepada orang-orang yang lebih rendah darimu, dan jangan menengok orang yang lebih tinggi. Itulah tembok yang kokoh supaya kamu tidak menghina pemberian Allah kepadamu.”

Hadist Riwayat Muslim

Allahuma laa taj’alii dunya akbarohaminna….
Ya Allah… janganlah kau jadikan dunia ini urusan terpenting kami.

Alhamdulillah



Asmaul Husna: Al Jami



Al Jami - Sang Pengumpul

رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوۡمٍ۬ لَّا رَيۡبَ فِيهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخۡلِفُ ٱلۡمِيعَادَ

Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya.Sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia)." QS Ali Imran 3:9

Allah adalah zat satu-satunya yang dapat mengumpulkan manusia keseluruhannya. Allah memiliki kekuasaan untuk mengumpulkan bahkan sampai tulang belulang dan debu dari setiap orang, dari tempat mana saja mereka tersebar, di hari perhitungan.

أَيَحۡسَبُ ٱلۡإِنسَـٰنُ أَلَّن نَّجۡمَعَ عِظَامَهُ ۥ (٣) بَلَىٰ قَـٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُ 

Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. QS Al Qiyamah 75:3-4

Allah akan mengumpulkan semua manusia yang tercipta semenjak permulaan, dari nabi Adam sehingga manusia yang terakhir mati di dunia. Seluruh manusia akan dikumpulkan dan sebuah padang yang membuat setiap insan tak lagi mempedulikan orang lainnya. Semua perbuatan manusia di dunia kala itu akan dibuat perhitungan.

هَـٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ‌ۖ جَمَعۡنَـٰكُمۡ وَٱلۡأَوَّلِينَ

Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu. QS Al Mursalat 77:38

Setelah perhitungan, Allah akan mengumpulkan orang-orang baik di surga, bersenang-senang satu sama lainnya.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡہُمۡ ذُرِّيَّتُہُم بِإِيمَـٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِہِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ

وَمَآ أَلَتۡنَـٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَىۡءٍ۬‌ۚ كُلُّ ٱمۡرِىِٕۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ۬ 

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. QS At Tur 52:21

Mereka, sebagaimana halnya nabi Yusuf, adalah orang-orang yang mentaati Allah Subhanahu Wa Taala dan tak lelah berdoa:

رَبِّ قَدۡ ءَاتَيۡتَنِى مِنَ ٱلۡمُلۡكِ وَعَلَّمۡتَنِى مِن تَأۡوِيلِ ٱلۡأَحَادِيثِ‌ۚ 

فَاطِرَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ‌ۖ 


تَوَفَّنِى مُسۡلِمً۬ا وَأَلۡحِقۡنِى بِٱلصَّـٰلِحِينَ 

Ya Rabbku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Rabb) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” Qs Yusuf 12:101

Berusahalah untuk membebaskan diri sebaik-baiknya dari dosa untuk berkumpul dengan orang-orang yang diridhoiNya di surga.

Alhamdulillah

Pria yang Mendapatkan Keamanan dan Petunjuk



Kezaliman terbesar sesungguhnya adalah berbuat syirik. Balasan mereka yang tidak mencampuradukkan keimanan dengan kesyirikan adalah keamanan di surga kelak dan selalu mendapat petunjuk dunia akhirat.  

Bismillahi Rahmaani Rahiim

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS Al An’am 6:82

Shodaqollahul’adziim

Imam Ibnu Katsir  menjelaskan bahwa mereka yang mencampuradukkan iman dengan kezaliman adalah para penyembah tuhan selain Allah atau syirik. Sedangkan keamanan disini adalah di hari kiamat kelak.

Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad, saat ayat ini turun, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, “Siapakah di antara kita yang tidak berbuat zalim kepada dirinya sendiri?”

Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam bersabda, “Sesungguhnya hal itu bukan seperti apa yang kalian maksudkan. Tidakkah kalian mendengar apa yang telah dikatakan oleh seorang hamba yang sholeh (Luqman): “Hai anakku, janganlah kalian mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Surat Luqman:13). Sesungguhnya yang dimaksud dengan zalim hanyalah syirik (mempersekutukan Allah).”

Ada kisah tentang seorang pria Badui yang menyertai turunnya ayat ini. Ia berkelana dari kampungnya sampai kehabisan makanan demi menemui Rasulullah Shallallhu Alaihi Wassalam dan berikrar setia pada Islam.

Pada riwayat Imam Ahmad diceritakan, suatu kali para sahabat pernah berangkat bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menuju keluar dari perbatasan Madinah. Tiba-tiba, ada seorang pengendara kuda menuju ke arah mereka. Orang itu kemudian mengucapkan salam penghormatan kemudian dibalas oleh Nabi dan para sahabat.

Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam bertanya, “Darimanakah engkau?”

Lelaki itu menjawab, “Dari tempat keluarga, anak-anak dan handai taulanku.”

Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam bertanya, “Hendak kemana?”

Ia menjawab, “Aku bermaksud menemui Rasulullah SAW.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam pun menjawab, “Sekarang ia ada di hadapanmu.”

Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku apakah iman itu?”

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menjawab, “Hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan sholat, engkau tunaikan zakat, engkau puasa dalam bulan Ramadan dan engkau berhaji ke Baitullah.”

Lelaki itu kemudian menjawab, “Aku bersaksi.”

Tiba-tiba kaki kuda si lelaki  terperosok ke dalam sebuah lubang tikus menyebabkannya terjatuh dengan kepala di bawah sampai ia meninggal dunia.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Kemarikanlah lelaki itu!’. Maka Ammar ibnu Yasir dan Huzaifah Ibnul Yaman melompat ke arahnya untuk memberikan bantuan dan mendudukannya. Keduanya berkata, “Wahai Rasulullah, lelaki ini telah meninggal dunia.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam berpaling dari keduanya, lalu bersabda, “Tidakkah kalian berdua melihat mengapa aku berpaling dari lelaki ini? Sesungguhnya aku melihat dua malaikat sedang menyuapkan buah surga ke dalam mulutnya, maka kau mengetahui bahwa lelaki ini meninggal dunia karena kelaparan. Lelaki ini termasuk orang-orang yang perihalnya disebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Taala melalui firmanNya: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik) (surat Al An’am 82). Urusilah jenazah saudara kalian ini.”

Para sahabat kemudian membawa jenazahnya ke tempat air, memandikannya, memberi wewangian, mengkafani dan membawanya ke kuburan. Lalu Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam bersabda, “Buatlah liang lahat, dan janganlah kalian membelahnya, karena sesungguhnya liang lahat adalah bagi kita, sedangkan belahannya hanya bagi selain kita.”

Ibnu Hatim juga menceritakan mengenai pria tersebut dengan versi yang kurang lebih sama. Saat bertemu dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan benar, sesungguhnya aku tinggalkan tempat kelahiranku dan semua harta bendaku dengan tujuan mengikuti petunjukmu dan mengambil  ucapanmu. Dan tidak sekali-kali aku dapat sampai kepadamu melainkan setelah semua perbekalanku habis dan makananku hanyalah dedaunan, maka aku mohon sudilah kiranya engkau menerimaku.”

Kemudian kuda lelaki itu terperosok dan meninggal dunia. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Demi Tuhan yang telah mengutusku dengan benar, dia benar berangkat (meninggalkan) negeri kelahirannya dan semua harta bendanya untuk mengikuti petunjukku dan mengambil dari ucapanku, serta tidak sekali-kali dia sampai kepadaku melainkan setelah makanan perbekalannya habis, kecuali hanya makan dari dedaunan pepohonan. Tidakkah kalian dengar perihal orang yang sedikit beramal tetapi diberi pahala yang banyak? Dia termasuk salah seorang dari mereka. Tidakkah kalian dengar perihal orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman? Mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Sesungguhnya orang ini termasuk salah seorang dari mereka.”

Masih dari tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Murdawaih meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang diberi lalu bersyukur, tidak diberi lalu bersabar, berbuat aniaya lalu meminta ampun, dianiaya lalu memaafkan…mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Alhamdulillah



Asmaul Husna: Al Mussawir



Al Musawwir - Sang Pembentuk

Allah telah menciptakan dan membentuk makhluk sebagaimana halnya manusia dalam sebaik-baiknya bentuk. Namun, seringkali manusia menjadi lupa siapa yang telah menciptakan dan membentuknya dan justru mendurhakaiNya.

هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَـٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُ‌ۖ

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk… 
QS Al Hasyr 59:24

Allah telah membentuk makhluknya, termasuk manusia. Masing-masing berbeda bentuknya, tidak ada yang sama.

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَـٰڪُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنَـٰكُمۡ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam) lalu Kami bentuk tubuhmu… 
QS Al A’raaf 7:11

هُوَ ٱلَّذِى يُصَوِّرُڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡحَامِ كَيۡفَ يَشَآءُ‌ۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakiNya.Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 
QAS Ali Imran 3:6

Allah membentuk dalam bentuk yang terbaik.

وَصَوَّرَڪُمۡ فَأَحۡسَنَ صُوَرَڪُمۡ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِۚ ذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّڪُمۡۖ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

… dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabbmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. 
QS Al Mu’min 40:64

لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ فِىٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٍ۬ 

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. 
QS At Tiin 95:4

Namun, seringkali manusia melupakan siapa dahulu yang telah menciptakannya, yang membentuk tubuhnya, membaguskan rupanya, menjadikannya sebaik-baik bentuk suatu makhluk hidup.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلۡڪَرِيمِ (٦) ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّٮٰكَ فَعَدَلَكَ (٧)فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ۬ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ  (٨

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. 
QS Al Infithaar 82:6-8

Kembalilah ke satu titik tanpa dosa saat seorang manusia belum menjadi siapa-siapa. 

Alhamdulillah
#Quran
#Allah