Janji Orang Beriman kepada Rasulullah SAW

Dari Utbadah bin Shamit ra – salah seorang sahabat nabi yang turut ambil bagian dalam perang Badar, dan ikut dalam pertemuan pada malam Aqabah – katanya,

Pada suatu waktu ketika Rasulullah SAW sedang dikelilingi oleh kelompok para sahabat, beliau bersabda,

“Baiatlah (berjanjilah) Anda semua denganku :

SATU, Tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun

DUA, Tidak mencuri

TIGA, Tidak berzina

EMPAT, Tidak membunuh anak-anakmu

LIMA, Tidak membuat fitnah antara sesama kamu

ENAM, Tidak durhaka terhadap perintah kebaikan

Barangsiapa menepati perjanjian itu, niscaya ia diberi pahala oleh Allah dan siapa melanggar salah satu daripadanya, maka dia akan dihukum di dunia ini. Hukuman itu menjadi Kaffarah (denda) baginya.
Dan barangsiapa melanggar salah satu daripadanya, kemudian ditutup oleh Allah (tidak diketahui orang sehngga ia terbebas dari hukuman dunia), maka perkaranya terserah pada Allah. Kalau Allah suka mengampuni, diampuniNyalah, dan kalau Allah hendak menyiksa, disiksaNya lah.”

Maka kami semua berjanji kepada Beliau atas hal-hal tersebut.

Hadist Shohih Bukhari no 13


Allah Lebih Baik dan Lebih Kekal



Para penyihir Firaun itu tersungkur dan bersujud. Mereka tak kuasa menyaksikan ular tipu dayanya tertelan ular besar dari tongkat nabi Musa. Kebenaran Allah telah meliputi mereka dalam sesaat…

QS Thaha 70-73

Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud seraya berkata,

“Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa.”

Firaun berkata,

“Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian? Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. 

Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara timbal balik dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu pada pangkal pohon kurma!  Dan kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya!”

Mereka berkata,

“Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami, maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.

Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya.

Dan Allah lebih baik dan lebih kekal.”


Alhamdulillah

Karakter Terpuji 2: Taqwa


Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian tidak akan meminta ijin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Qs 9 At Taubah 44

Allah SWT menyebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi atau dikerjakan manusia agar ia dapat masuk menjadi golongan orang bertaqwa:


Tidak menyekutukan Allah
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertaqwa. QS 2 Al Baqarah 21

Mengikuti jalan dan aturan yang Allah tetapkan
Dan bahwa (yang Aku perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. Qs 6 Al An ‘aam 153

Memegang teguh Kitabullah
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thur Sayna) di atasmu (seraya Kami berfirman), “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya agar kamu bertaqwa. “ Qs 2 Al Baqarah 63

Melaksanakan apa yang Allah perintahkan
Hai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.  Qs 2 Al Ankabut 182

Menegakkan hukum Allah
Dan dalam kisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal supaya kamu bertaqwa. Qs 2 Al Baqarah 179

Tanda-tanda taqwa

Tanda-tanda orang yang bertaqwa disebutkan beberapa kali dalam Al Quran seperti:

QS 2 Al Baqarah 3-4:

  • Mereka yang beriman kepada yang ghaib,
  • yang mendirikan sholat,
  • dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka,
  • dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,
  • serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.


QS 2 Al Baqarah 177:

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
  • beriman kepada Allah,
  • hari kemudian,
  • malaikat-malaikat,
  • nabi-nabi,
  • dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta,
  • dan memerdekakan hamba sahaya,
  • mendirikan sholat,
  • dan menunaikan zakat,
  • dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
  • dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.


QS 3 Ali Imran 133-135

Dan segeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu:
  • Orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit.
  • Dan orang-orang yang menahan amarahnya
  • Dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
  • Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan pekerjaan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan pekerjaan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.


QS 2 Ali Imran 146:
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. 
  • Mereka tidak menjadi lemah dan tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.



Balasan Ketaqwaan


Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya 

  • Dia akan memberikan kepadamu  furqon  (Furqon: petunjuk membedakan yang hak dan batil, atau pertolongan).
  • dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu 
  • dan mengampuni (dosa-dosa)mu, dan Allah mempunyai karunia yang besar. QS 8 Al Anfal 29.
  • … barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. 
  • Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. 
  • Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah akan  melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. QS 65 At Thalaq 2-3
  • … dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. Qs 65 At Thalaq 4
  • … dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya. Qs 65 At Thalaq 5


Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs 59 Al Hasyr 18

Karakter Terpuji 1: Muslim, Mukmin, Muhsin


Karakter terpuji (mahmuda) sebagaimana dijelaskan Allah dalam Islam antara lain:

MUSLIM – MUKMIN – MUHSIN

Meyakini, menyerahkan diri dan melakukan kebajikan semata-mata karena Allah SWT.

Allah menyebutkan karakter mereka dalam Al Quran: Qs 2 Al Baqarah 177, 4 An Nissa 125, QS 5 Al Maidah 11, Qs 6 Al An ‘am 79 dan 162-163, QS 7 Al A’raf 126, QS 8 Al Anfal 2-3, Qs 23 Al Muminun 1-11, Qs 29 al Ankabut 69, Qs 46 Al Ahqaf 15 dan QS 49 Al Hujurat 15.


Muslim:

Perkataan Ibrahim sambungan dari ayat sebelumnya… “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” QS 6 Al An’am 79

Mukmin:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal, yaitu orang –orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. QS 8 Al Anfal 2-3

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. QS 49 Al Hujurat 15

Muhsin:

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangannya. QS 4 An Nissa 125

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. QS 29 Al Ankabut 69

Pengajaran Jibril

Dikabarkan oleh Abu Hurairah ra katanya pada suatu hari Rasulullah SAW duduk bersama-sama jamaah, tiba-tiba datang kepadanya seorang laki-laki bertanya,

“Apakah artinya  i m a n?”

Jawab Rasulullah, “Iman adalah percaya kepada Allah, kepada MalaikatNya, kepada Rasulnya, dan kepada berbangkit (sesudah mati)”

Tanya orang itu pula, “Apakah artinya Islam?”

Jawab nabi, “Islam yaitu menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNya, menegakkan sholat, membayar zakat, dan puasa Ramadan.”

Dia bertanya lagi, “Apakah artinya Ihsan?”

Jawab Nabi, “Ihsan ialah menyembah Allah seolah-olah engkau melihat Dia. Biarpun engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihat Engkau.”

Tanya orang itu pula, “Bilakah hari kiamat?”

Jawab nabi, “Orang yang ditanya (Nabi) tidak lebih tahu dari orang yang menanya. Tetapi akan kuterangkan tandanya:

Satu, apabila budak perempuan melahirkan majikannya, dan
Dua, apabila gembala unta telah bermegah-megah dalam gedung yang indah mewah.

Dan kiamat itu salah satu dari lima rahasia yang hanya Allah mengetahuinya.
Kemudian Nabi membaca ayat (QS 31 Lukman 34):

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Setelah itu, orang laki-laki itu pergi. Maka sabda Nabi, “Panggillah dia kembali!” Tetapi tak tampak orang itu lagi. Nabi bersabda, “ Itulah jibril, dia mengajarkan agama kepada umat manusia.”
Hadist Shahih Bukhari no 42

*Alhamdulillah

Karakter Terpuji yang Lain:
Karakter Terpuji 2: Taqwa
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karakter Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita
Karakter Terpuji 6: Shidiq
Karakter Terpuji 7: Amanah

Karakter Tercela:
Karakter Tercela 1: Lalai, La'im dan Kafir
Karakter Tercela 2: Munafik
Karakter Tercela 3: Fasik, Zalim, Isrof
Karakter Tercela 4 : Banyak Membantah, Ingkar Nikmat, Angkuh

Kisah Orang Disambar Petir

Keajaiban Al Quran Juz 13 Surat 13 Ayat 13

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepadaNya. Dan Allah melepaskan halilintar, lalu mengenai siapa yang Dia kehendaki  dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah. Dan Dia lah Tuhan yang Maha keras siksaNya. Qs 13 Ar Rad 13.


Berikut kisahnya:

Pada suatu riwayat dikemukakan,  Arbad bin Qais dan Amir bin At Thufall menghadap Rasulullah SAW di Madinah.  Amir berkata, “Hai Muhammad! Jabatan apa yang akan engkau berikan kepadaku apabila aku masuk Islam?”

Rasulullah SAW menjawab, “Hak mu sama dengan hak kaum muslimin dan kewajibanmu serupa dengan kewajiban mereka.”  

Amir berkata lagi, “Apakah akan menjadikan aku pemimpin setelahmu?”

Jawab nabi, “Itu bukan urusanmu dan juga bukan urusan kaummu.”

Mereka berdua kemudian keluar. Berkatalah Amir kepada Arbad, “Aku akan ajak bicara Muhammad sehingga ia tidak memperhatikan kamu, dan pada  saat itulah kamu penggal  lehernya.”

Mereka lalu kembali lagi kepada Rasululah SAW dan Amir berkata, “Hai Muhammad! Mari kita bicarakan sesuatu.”

Berdirilah Rasulullah SAW bersama Amir dan bercakap-cakap dengannya. Pada waktu itu, Arbad telah siap-siap memegang hulu pedang untuk mencabutnya. Namun, tiba-tiba tangannya menjadi kaku tak berdaya. Rasulullah SAW berpaling dan melihat perbuatan Arbad.  Tanpa berkata-kata Rasulullah SAW meninggalkan keduanya. Mereka pun pulang. Sesampainya di kampung Raqm, Allah mengirimkan petir untuk menyambar Arbad sampai mati.

Riwayat lain menceritakan seorang sahabat yang diperintah Rasulullah SAW sebagai utusan kepada seorang pembesar jahiliyah untuk mengajaknya kepada agama Allah.

Berkatalah pembesar itu, “ Apakah Tuhanmu yang engkau ajak supaya aku menyembahNya itu dibuat dari besi, tembaga, perak atau dari mas?”

Utusan itu kembali melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah SAW. Ia lalu diperintah kembali untuk menyeru sang pembesar jahiliyah sampai tiga kali. Setelah itu, Allah mengirimkan petir untuk menyambarnya sampai terbakar.

Turunlah Al Quran surat 13 ayat 13 setelah peristiwa itu. AllahuAkbar.


Dari buku Asbabun Nuzul Kisah Turunnya Ayat-Ayat Al Quran, karya Imam Jalaluddin As Suyuthi diterjemahkan Drs Cholil Uman. 

Guruh Bertasbih

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepadaNya. Dan Allah melepaskan halilintar, lalu mengenai siapa yang Dia kehendaki  dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah. Dan Dia lah Tuhan yang Maha keras siksaNya. Qs 13 Ar Rad 13.

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah…

Bagaimana terbentuknya guruh?

Saat udara yang dipanaskan cahaya matahari naik, ia membawa molekul air yang menguap. Udara yang naik sampai ketinggian dua atau tiga kilometer akan bersentuhan dengan lapisan udara yang dingin. Kristal-kristal es yang terbentuk di awan karena udara yang naik itu akhirnya mengeluarkan energi listrik statis karena pergesekan.

Energi listrik statis ini mengandung unsur positif pada lapisan atas awan dan negatif di lapisan bawah awan. Saat awan makin tebal, energi listrik ini makin besar, cukup terisi untuk mengionisasi udara, sehingga pertumbukan unsur positf dan negatif menjadilah petir.

Petir akan memanaskan udara di sekitarnya sampai 30 ribu derajat celsius dalam sepersejuta detik. Betapa panasnya. Udara yang dipanaskan petir ini akan meluas dan menyebarkan gelombang yang sangat cepat melebihi kecepatan suara. Tekanan gelombang ini seratus kali lebih besar dari tekanan atmosfir normal. Pergerakan gelombang panas inilah yang menghasilkan suara. Bayangkan sebuah pesawat yang melesat, saking cepatnya sehingga menyebabkan suara atau gemuruh di udara. Demikianlah terbentuknya guruh.

Petir dan Kehidupan Bumi

Seberapa kuat satu kilatan petir? Satu kilatan petir bisa menyalakan 100 watt bola lampu dalam tiga bulan. Memiliki setidaknya 20 ribu ampere daya listrik, seorang tukang las hanya memerlukan 400 ampere saja. Petir bergerak pada kecepatan 150 ribu km/detik, hampir setengah kecepatan cahaya, yang juga 100 ribu kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Selain itu, petir menghasilkan  molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan di bumi untuk menunjang kehidupannya. Petir dan guruh pertanda hujan karena dipecahkannya kepingan uap air yang membeku di awan sehingga menjadi air yang jatuh ke bumi.

Bersujud pada Allah SWT



Apa yang dapat kita imani dari surat Ar Rad ayat 13? Ini tidak terlepas dari ayat sebelum dan sesudahnya. Kita diperintah untuk menyembah Allah saja, tidak mempersekutukannya.

Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. QS 13 Ar Rad11.

Manusia dalam berdoa kepadaNya diiringi rasa takut dan penuh harap. Harapan yang ditujukan hanya kepada Allah saja, karena sesuatu hal yang lain tak mungkin untuk memenuhinya.

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Doa (ibadat) orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia.Qs 13 Ar Rad 14.

Orang yang meminta kepada selain Allah SWT ,pada ayat 14 digambarkan seperti orang yang mengulurkan air, tapi tak pernah sampai ke mulutnya, alias sia-sia. Menyembah kepada Alllah ditegaskan lagi pada ayat 15:

Hanya kepada Allah-lah sujud segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang. QS 13 Ar Rad 15.



*Alhamdulillah

Tujuh Tingkat Kepribadian Manusia

Abdul Fattah Rashid Hamid, Ph.D., psikolog muslim lulusan St Louis University  dalam bukunya Pengenalan Diri dan Dambaan Spiritual menyebutkan, perjalanan manusia menuju kesempurnaan kepribadian melewati tahapan berikut:

Tingkat 1: An Nafs Al Amarah

Pada tingkat ini manusia condong pada hasrat dan kenikmatan dunia. Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan pemanjaan ego. Serakah, sombong, nafsu seksual, pamer, fitnah, dusta, marah dan sejenisnya, menjadi yang paling dominan.

Tingkat 2: An Nafs al Lawwamah

Pada tingkat ini manusia sudah mulai melawan nafsu jahat yang timbul, meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah melawan hasrat-hasrat rendah yang muncul. Diri masih menjadi subjek yang dikendalikan hasrat-hasrat yang bersifat fisik, ia masih sering tertipu oleh muslihat dunia yang sementara ini.

Tingkat 3: An Nafs al Mulhima

Pada tingkat ini manusia sudah menyadari cahaya hati sejati tidak lain adalah petunjuk Allah. Semangat taqwa dan mencari ridho Allah adalah semboyannya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi selalu introspeksi untuk menjadi hamba Allah yang lurus, ia selalu berzikir dan mengikuti sunah nabi Muhammad SAW.

Tingkat 4: An Nafs al Qana’ah

Hati manusia pada tingkat ini sudah mantap, merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Ia sudah tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain. Ketinggian status baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan. Ia menyadari bahwa ketidakpuasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah menunjukkan keserakahan dan ketidakmatangan pribadi. Pada tingkat ini, manusia mengetahui bahwa seseorang tidak dapat memperoleh kebaikan apapun kecuali dengan kehendak Allah. Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik dalam situasi apapun.

Tingkat 5: An Nafs al Mut’mainah

Manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai Allah SWT. Ia tidak ingin memperoleh pengakuan dari masyarakat atau pun tentang tujuannya. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan, karena pengetahuannya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah. Ia benar-benar telah memperoleh  kualitas yang sangat baik dalam ketenangan dan keheningan.

Tingkat 6: An Nafs al Radiyah

Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yang puas dan tenang. Ia merasa bahagia karena Allah ridho padanya. Ia selalu waspada akan tumbuhnya keengganan yang paling sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia menyadari bahwa Islam adalah fitrah insan dan ia pun haqqul yaqin pada firman Allah: …Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu…” ia patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terima kasihnya.

Tingkat 7: An Nafs al Kamilah


Ini adalah tingkat manusia yang telah sempuarna (al insan al Kamil). Kesempurnaannya adalah kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan pengetahuan yang sempurna tentang Allah. “Selubung diri” nya telah terbuka hanya mengikuti kesadaran ilahi. Nabi Muhammad SAW adalah contoh manusia yang telah sampai pada tingkat ini. Kepribadiannya mengungkapkan segala hal yang mulia dalam kodrat manusia. 

*Alhamdulillah

Kisah Selendang Merah


Dari Aisyah ra, katanya, “Ada seorang anak perempuan hitam, sahaya kepunyaan seorang Arab yang kemudian dimerdekakannya, namun begitu masih tinggal bersama-sama mereka.

Sahaya itu bercerita, pada suatu hari anak gadis mereka  keluar rumah dengan memakai selendang kulit berwarna merah. Kemudian selendangnya itu diletakkannya atau mungkin jatuh. Kebetulan seekor burung elang lewat, lalu menyambar selendang itu karena disangkanya daging. Kemudian mereka mencari selendang tadi, tetapi tidak menemukannya.

Lalu mereka menuduh anak perempuan hitam itu mengambilnya, dan mereka memeriksanya dengan teliti, sehingga kemaluannya pun diperiksa juga.

Kata sahaya itu, “Demi Allah, ketika saya berdiri bersama-sama mereka, tiba-tiba burung elang itu lewat dan menjatuhkan selendang itu kembali tepat di antara mereka.  Kataku, inilah yang Anda semua tuduhkan kepadaku, sedangkan aku tidak bersalah apa-apa. Inilah dia! Inilah dia!”

Kemudian sahaya itu datang kepada Rasulullah SAW lalu dia masuk Islam.”

Kata Aisyah, “Semenjak itu ia memperoleh sebuah tempat tinggal di masjid, sering datang serta bercakap-cakap denganku. Setiap kali ia duduk di dekatku ia selalu berujar:  … dan hari selendang itu adalah suatu keajaiban dari Tuhan kita. Ingatlah, peristiwa itu telah melepaskan aku dari belenggu kekafiran.”

Kata Aisyah pula, “Aku bertanya kepadanya, apakah sebabnya gerangan, setiap kali Anda duduk di dekatku, anda selalu berujar begitu?” Maka diceritakannya kepadaku cerita Selendang Merah itu.”

Hadist Riwayat Bukhari no 262

Firman Allah:

Allah menganugrahkan al hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. QS 2 Al Baqarah 269

*Alhamdulillah

Sholat Menghapus Kesalahan


Dari Abu Hurairah ra, katanya, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Bagaimanakah pendapat anda sekalian jikalau sebuah sungai mengalir dekat pintu rumah anda, kemudian anda mandi di sungai itu lima kali sehari. Masih adakah daki (kotoran) yang tinggal di badan?”

Jawab mereka, “Tidak tinggal sedikit pun.”

Sabda beliau, “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapuskan dengannya segala kesalahan.”

Hadist riwayat Bukhari no 300




Nilai-Nilai Sholat

Sholat menghapus kesalahan, dengannya orang memiliki watak, karakter dan kepribadian baik yang tercermin dalam kesehariannya.

Buku Ideology and The Way of Life (Afzalur Rahman) menyebutkan setidaknya ada delapan nilai salat yang membentuk watak, karakter dan kepribadian seseorang:
  • Punctuality, menjaga dan memelihara waktu.
  • Sense of duty and responsibility, meningkatkan semangat, kewajiban dan tanggun jawab.
  • Training in self discipline, latihan untuk mengatur diri sendiri.
  • Character building, membangun karakter.
  • Self control, mengendalikan diri sendiri.
  • Patience and perseverance, menumbuhkan sifat sabar dan tabah.
  • Effeciency, mendidik profesionalisme dan kerapihan.
  • Humanity, membentuk sikap rendah hati.


SEMANGAT!!!

Bersemangatlah melaksanakan sholat, karena dengannya kita akan bersemangat untuk:

Berdzikir kepada Allah SWT

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku. Qs 20 Tho ha 14

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. QD 13 Ar Rad 28.

Berkorban

Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Qs 108 Al Kausar 2

Berusaha

Apabila telah ditunaikan sholat, maka berterbaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Qs 62 Al Jumuah 10

Membersihkan kebatilan, Tanha anil fahsya wal mungkar

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar keutamaannya dari pada ibadah-ibadah lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs 29 Al Ankabut 45

Membentengi diri dari musuh Islam

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Qs 4 An Nissa 142

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula) sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Qs 4 An Nissa 104.

*Alhamdulillah


Sholat yang Diterima


Melaksanakan sholat bukanlah hanya suatu kewajiban. Tapi mampu melaksanakan sholat dengan rasa senang berarti Allah SWT telah memberikan nikmat kepada hambaNya. Bukankah kita harus bersyukur Allah telah memberikan nikmat itu?

Sudahkah sholat kita diterimaNya?

Hadist qudsi R Abdullah Waqdi al Hurani (Sayyid Sabiq dalam Islaamuna hal 119) menyebutkan:

Dan sesungguhnya Aku hanya menerima sholat dari:
  • Orang yang merendahkan diri dengan sholatnya karena kebesaranKu
  • Yang tidak menyombongkan diri kepada makhlukKu
  • Yang tidak mengulangi maksiat kepadaKu
  • Yang mengisi siang harinya dengan berdzikir kepadaKu
  • Yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan/Ibnu Sabil, wanita-wanita yang ditinggalkan suaminya (para janda)
  • Yang mengasihi orang-orang yang terkena musibah

Demikian cahayaNya bagaikan cahaya matahari.

Aku lindungi dia dengan kekuasaanKu, Aku perintahkan malaikat  menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannya, Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya, perumpamaannya dibandingkan dengan makhlukKu yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus dalam surga. “

Akhlaq dalam Sholat

Satu, tepat waktu

Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Qs 4 An Nissa 103

Dua, Khusyu

Yaitu orang-orang yang khusyu dalam sholatnya. Qs 23 Al Mu’minun 2

Tiga, tadhomu, merendahkan diri di hadapan Allah SWT

Berdoalah kepada TuhanMu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. QS Al A’raf 55

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. QS 7 Al A’raf 205

Empat, mengerti atau paham yang dibaca

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula menghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, sehingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit, atau sedang dalam musafir, atau kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamud dengan tanah yang baik (suci), sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Qs 4 An Nissa 43

Lima, sesuai sholat Rasulullah SAW

Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu (Rasul) untuk menjadi pemelihara bagi mereka.  Qs 4 An Nissa 80.


*Alhamdulillah

Filosofi Tujuh Gerakan Sholat

Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikan pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
 Qs 17 Al Isra 78
                                                                                                                                                                                                        
Filosofi tujuh gerakan sholat yaitu:

SATU, berdiri tegak

- Pendirian teguh dan kuat

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. QS 49 Al Hujurat 15

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. QS 41 Fussilat 30

- Akal di atas dan hati di bawah

Katakanlah, “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).” Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Maha Suci Allah Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. QS 17 Al Isra 107-109

DUA, mengangkat kedua tangan

- Menyatakan penyerahan diri secara total kepada Allah

Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam. Qs 26 Asy Syuara 77

Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab, “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.” QS 2 Al Baqarah 131

TIGA, melipat kedua tangan di depan dada

- Menyatukan diri hanya dengan peraturan Allah

Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.  QS 12 Yusuf 40

Katakanlah, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.” Qs 6 Al An aam 162

EMPAT, ruku

- Persamaan hak dan saling hormat menghormati

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal. QS 49 Al Hujurat 13

- Keseimbangan fungsi akal dan kalbu

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari sisa neraka.” Qs 3 Ali Imran 191

LIMA, sujud

- Sikap kepatuhan yang sungguh-sungguh, kalbu di atas akal di bawah

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya. Qs 2 Al Baqarah 207

ENAM, duduk

- Mohon ampun, doa dan istiadzah hanya kepada Allah

Tidak ada doa mereka selain ucapan, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” QS 3 Ali Imran 148

TUJUH, salam

- Menebar kasih sayang


Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Qs 21 An nabiya 107

*Alhamdulillah

Lillah, Billah dan Ridho Allah

Setelah usia baliq, manusia diberikan pilihan untuk menempuh dua jalan, shirothol mustaqim/al haq atau shirotol maghdzub/al bathil. 

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan? “ QS Al Balad 10.

Akibat dari adanya dua jalan itu:

Manusia  berhak menentukan dan memilih sikap,  mengambil pimpinan Allah atau setan.

Allah pelindung orang-orang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindung mereka ialah setan yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. QS Al Baqarah 257

Manusia memilih menjadi hizbullah dengan meniti Sabillillah atau menjadi hizbusy syaithon?

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalah thoghut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.  QS An Nissa 75

Manusia dalam melakukan aktivitas kehidupannya,  memilih untuk berpegang pada Allah atau pada thoghut?

Tidak ada paksaan untuk memasuki Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barang siapa yang ingkar kepada thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.  QS Al Baqarah 256


Dan bahwa (yang Aku perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNYa. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. QS Al An Aam 153.


Hanya Ada Dua Jalan

Menempuh kedua jalan itu, pengorbanan yang dilakukan manusia hampir sama saja, berkorban waktu, tenaga, usaha, uang, dll. Tapi, hasil yang didapat beda bertolak -belakang.

Jalan hidup manusia di dunia itu hanya dua saja, tidak ada yang lain,  atau tidak ada yang di tengah. Jalan tengah misalnya, seseorang tidak bisa hari ini kafir lalu muslim, lalu kafir lagi, lalu ingin muslim lagi, maka ialah kafir selamanya.  Seorang munafik,  mencari jalan tengah yang aman, juga disebut Allah sebagai kafir yang sekafir-kafirnya.

Sesungguhnya, orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-RasulNya, dan yang bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan Rasul-RasulNya dan yang mengatakan, “Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian yang lain,” dan yang bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yang menghinakan. Qs An Nissa 150-151


Tiga Landasan Shirothol Mustaqim

Tiga landasan jalan yang lurus yaitu niat, cara dan tujuan. Motivasi atau niat  (lillah) harus dengan iman, cara (billah) harus memakai cara yang benar sesuai yang dicontohkan Rasullullah SAW berdasarkan AlQuran dan Assunnah. Tujuan semata-mata mencapai ridho Allah.

Jalan yang lurus berarti, niatnya harus benar, caranya harus benar dan tujuannya harus benar.

Panduannya:

Tiga Nilai Kecintaan: cinta Allah SWT, cinta Rasulullah SAW dan cinta jihad fii sabilillah.

Manusia harus berusaha mau menundukkan semua kepentingan, kecintaan, keduniawian dan memilih cintanya pada Allah SWT.

Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istrimu, keluarga-keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan rasulNya, dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. 
QS At Taubah 24.

Manusia yang mendasarkan diri pada tiga nilai kecintaan akan berkata sesuatu yang benar.

Dan Musa berkata,” Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari TuhanMu, aka lepaskanlah Bani Israil bersama aku.” QS Al A’raaf 104-105

Memberi peringatan dengan Al Quran, mengajak kepada jalan Allah SWT  dan bersemangat jihad.

Serulah manusia kepada jalan TuhanMu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya TuhanMu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS An Nahl 125

Memiliki sifat amanah terutama dengan hartanya

Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. QS Al Hadid 7



Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.
 Qs As Saff 10-11

My Soul... (4) Mensucikan Jiwa


Jiwa yang bersih akan memutuskan kebaikan atau kebenaran yang ditawarkan akal. Sebaliknya, jiwa yang kotor akan memutuskan sesuatu yang menyimpang dari akal.

Untuk membentuk kesholehan jiwa, seorang muslim harus membangun:

Pertama, Iman yang kokoh

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang tetap kafir sesudah janji  itu, maka itulah orang-orang yang fasik. Qs An Nur 55

Dua, Ikhlas

Iblis berkata, “Ya Tuhan ku oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. Qs Al Hijr 39-40

Tiga, Cinta Allah

Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Qs At Taubah 24

Empat, Rasa Takut dan Harap

Ibrahim berkata, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat. Qs Al Hijr 56

Lima, Mengingat Mati

“Tuhan… ambillah nyawaku sebagai orang yang berserah diri (Islam) dan tempatkanlah aku bersama orang-orang sholeh.” QS Surat Yusuf 101

Enam, Istiqomah

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim, yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolingan. QS Huud 112-113


*Alhamdulillah

Baca Selengkapnya:

My Soul... (3) Setan yang Memasuki Jiwa


Ibnu Qayyim al Jauziah dalam bukunya Madaarijus Salikin menerangkan setan memasuki manusia melalui akal, lalu jiwanya dan terakhir fisiknya dalam perbuatan.

Akal

Setan memasuki akal manusia dengan cara membuat manusia berpikir bahwa kebatilan atau tindakan kejahatan sebagai kebenaran atau kebaikan.  Manusia yang tak bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan (talbis) disebut menderita penyakit syubhat. 

Akal yang dijelajahi setan akan memiliki lintasan pikiran berupa khawatir atau bersangka-sangka, lalu membuat logika baru, persepsi baru semacam frame of reference.

Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-ngadakannya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) Nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan  dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka,  dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. QS An Najm 21-23

Jiwa

Setelah masuk ke akalnya, setan memasuki jiwa manusia dengan meluluhkan keyakinan akan kebenaran. Setan membisikkan rasa was-was lalu berubah menjadi keragu-raguan.  Kebenaran tak sanggup melewati jiwa sehingga tak berubah menjadi suatu perbuatan.  Selain itu, setan memasuki jiwa dengan cara membangkitkan syahwat, segala perbuatan yang mirip ternak seperti rakus, tamak, kikir, berzina  dll. Bisikan setan pertama kali telah menurunkan nabi Adam dan Hawa dari surga.

Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).“ Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.” Qs Al A’raaf 20-21

Fisik

Sekali melakukan kejahatan, menjadi kebiasaan, akhirnya menjadi tabiat dan merasa nikmat melakukan dosa. Audzubillahi min dzalik.

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. QS An Nisaa 120

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui. 
Al Baqarah 268


Tujuh Jebakan Setan

Ibnu Qayyim menjelaskan ada tujuh langkah setan menjebak manusia:

Pertama, mengajak manusia mempersekutukan Allah SWT dan mengingkari semua ajaranNya. Disebut syirik atau kufur. Sasarannya seluruh manusia agar menjadi musyrik atau kafir.

Kedua, jika manusia itu diberi hidayah Allah SWT untuk tidak syirik, setan menjebaknya dengan mengajak untuk membuat ajaran baru yang tidak disyariatkan.  Disebut bid’ah. Sasarannya manusia muslim untuk menjadi ahli bid’ah.

Ketiga, apabila manusia terhindar dari bid’ah, setan mengajak manusia melakukan dosa besar (kabair) selain syirik, seperti  pembunuhan, perzinaan, perampokan, lari dari peperangan dll. Sasarannya muslimin agar menjadi golongan pendosa, mujrimin.

Keempat, jika muslim terbebas dari dosa besar, setan mengajaknya melakukan dosa kecil (shogir) . Dosa dilancarkan kepada pada sholihin. Lantaran sering melakukan dosa kecil manusia menjadi terbiasa, mereka menjadi golongan fasiqin.

Kelima, setan menjerat manusia dengan hal-hal yang dihalalkan Allah, tapi melakukannya dengan berlebihan (mubahat) seperti banyak makan, tidur atau bersantai-santai. Terbuangnya waktu menjadikan para muttaqin lalai, disebut penyakit tafrith.

Keenam, setelah bebas dari jebakan lalai, manusia digoda setan melakukan sunnah yang mafdhul, bukan yang afdhal. Sunnah yang  afdhal misalnya,  beristigfar, berdoa atau sholat sunnah  antara azan dan iqamat, tapi jamaah terkadang  malah asyik mengobrol dengan kawannya.  Seringkali jebakan setan ini juga menyerang pada ulama.

Ketujuh, setelah manusia terbebas dari itu semua, setan akan mengganggunya dari luar, berupa fitnah, tekanan, serangan atau peperangan. Inilah jebakan setan pada manusia yang berjihad sepenuhnya, mujahidin.

11 Pintu Jiwa

Said Hawwa dalam bukunya Tazkiya an Nafs menyebutkan sebelas pintu besar yang tak pernah sempit untuk dimasuki tentara setan:

  1.   Marah dan syahwat
  2.  Tamak
  3.  Kekenyangan
  4.  Suka berhias berlebihan, bisa diri sendiri seperti pakaian, atau hal lain seperti rumah, kendaraan dll.
  5.  Hasad atau dengki
  6.  Terburu-buru
  7.  Cinta harta
  8.  Bakhil atau takut miskin
  9.  Fanatik kepada salah satu mazhab
  10.  Mengajak orang awam untuk berpikir tentang dzat Allah, karena itu tak terjangkau akal manusia
  11.  Buruk sangka



*Alhamdulillah

Baca Selengkapnya

My Soul... (2) Tipikal Jiwa


Allah SWT menjelaskan ada tiga nilai manusia di sepanjang kehidupan, yaitu orang-orang yang beriman, kafir dan munafik.  Ciri, tanda dan balasannya di akhirat dijelaskan panjang lebar dalam Al Quran.  Salah satunya dalam surat Al Baqarah.

Orang beriman:


Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugrahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. QS Al Baqarah 2-5

Orang-orang kafir  dan munafik:


Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan pengelihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Qs Al Baqarah 6-10



Secara lebih khusus Allah SWT berfirman mengenai tiga tipikal jiwa, yaitu jiwa yang tenang, jiwa yang menyesal dan jiwa yang menyuruh pada kejahatan.


Jiwa yang tenang (an nafsu al muthmainnah)

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu. 
QS Al Fajr 27-30

Jiwa yang menyesal (an nafsu al lawwanah)

Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (diri sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)  tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. 
QS Al Qiyamah 1-4

Jiwa yang menyuruh kepada kejahatan (mengikuti nafsu).


Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 QS Yusuf 53