Ibnu Qayyim al Jauziah dalam bukunya Madaarijus Salikin
menerangkan setan memasuki manusia melalui akal, lalu jiwanya dan terakhir
fisiknya dalam perbuatan.
Akal
Setan memasuki akal manusia dengan cara membuat manusia
berpikir bahwa kebatilan atau tindakan kejahatan sebagai kebenaran atau
kebaikan. Manusia yang tak bisa
membedakan antara kebenaran dan kebatilan (talbis) disebut menderita penyakit
syubhat.
Akal yang dijelajahi setan akan memiliki lintasan pikiran berupa
khawatir atau bersangka-sangka, lalu membuat logika baru, persepsi baru semacam
frame of reference.
Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah
(anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu
tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
mengada-ngadakannya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk
(menyembah) Nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada
mereka dari Tuhan mereka. QS An Najm 21-23
Jiwa
Setelah masuk ke akalnya, setan memasuki jiwa manusia dengan
meluluhkan keyakinan akan kebenaran. Setan membisikkan rasa was-was lalu
berubah menjadi keragu-raguan. Kebenaran
tak sanggup melewati jiwa sehingga tak berubah menjadi suatu perbuatan. Selain itu, setan memasuki jiwa dengan cara
membangkitkan syahwat, segala perbuatan yang mirip ternak seperti rakus, tamak,
kikir, berzina dll. Bisikan setan
pertama kali telah menurunkan nabi Adam dan Hawa dari surga.
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan
setan berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan
supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang
kekal (dalam surga).“ Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya
aku adalah termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.” Qs Al
A’raaf 20-21
Fisik
Sekali melakukan kejahatan, menjadi kebiasaan, akhirnya
menjadi tabiat dan merasa nikmat melakukan dosa. Audzubillahi min dzalik.
Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan
kepada mereka selain dari tipuan belaka. QS An Nisaa 120
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan
dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedang Allah menjadikan untukmu
ampunan daripada Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha
Mengetahui.
Al Baqarah 268
Tujuh Jebakan Setan
Ibnu Qayyim menjelaskan ada tujuh langkah setan menjebak
manusia:
Pertama, mengajak manusia mempersekutukan Allah SWT dan
mengingkari semua ajaranNya. Disebut syirik atau kufur. Sasarannya seluruh manusia
agar menjadi musyrik atau kafir.
Kedua, jika manusia itu diberi hidayah Allah SWT untuk tidak
syirik, setan menjebaknya dengan mengajak untuk membuat ajaran baru yang tidak
disyariatkan. Disebut bid’ah. Sasarannya
manusia muslim untuk menjadi ahli bid’ah.
Ketiga, apabila manusia terhindar dari bid’ah, setan
mengajak manusia melakukan dosa besar (kabair) selain syirik, seperti pembunuhan, perzinaan, perampokan, lari dari
peperangan dll. Sasarannya muslimin agar menjadi golongan pendosa, mujrimin.
Keempat, jika muslim terbebas dari dosa besar, setan
mengajaknya melakukan dosa kecil (shogir) . Dosa dilancarkan kepada pada
sholihin. Lantaran sering melakukan dosa kecil manusia menjadi terbiasa, mereka
menjadi golongan fasiqin.
Kelima, setan menjerat manusia dengan hal-hal yang
dihalalkan Allah, tapi melakukannya dengan berlebihan (mubahat) seperti banyak
makan, tidur atau bersantai-santai. Terbuangnya waktu menjadikan para muttaqin lalai,
disebut penyakit tafrith.
Keenam, setelah bebas dari jebakan lalai, manusia digoda
setan melakukan sunnah yang mafdhul, bukan yang afdhal. Sunnah yang afdhal misalnya, beristigfar, berdoa atau sholat sunnah antara azan dan iqamat, tapi jamaah terkadang
malah asyik mengobrol dengan kawannya. Seringkali jebakan setan ini juga menyerang
pada ulama.
Ketujuh, setelah manusia terbebas dari itu semua, setan akan
mengganggunya dari luar, berupa fitnah, tekanan, serangan atau peperangan. Inilah
jebakan setan pada manusia yang berjihad sepenuhnya, mujahidin.
11 Pintu Jiwa
Said Hawwa dalam bukunya Tazkiya an Nafs menyebutkan sebelas
pintu besar yang tak pernah sempit untuk dimasuki tentara setan:
- Marah dan syahwat
- Tamak
- Kekenyangan
- Suka berhias berlebihan, bisa diri sendiri seperti pakaian, atau hal lain seperti rumah, kendaraan dll.
- Hasad atau dengki
- Terburu-buru
- Cinta harta
- Bakhil atau takut miskin
- Fanatik kepada salah satu mazhab
- Mengajak orang awam untuk berpikir tentang dzat Allah, karena itu tak terjangkau akal manusia
- Buruk sangka
*Alhamdulillah
Baca Selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar