My Soul... (4) Mensucikan Jiwa


Jiwa yang bersih akan memutuskan kebaikan atau kebenaran yang ditawarkan akal. Sebaliknya, jiwa yang kotor akan memutuskan sesuatu yang menyimpang dari akal.

Untuk membentuk kesholehan jiwa, seorang muslim harus membangun:

Pertama, Iman yang kokoh

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang tetap kafir sesudah janji  itu, maka itulah orang-orang yang fasik. Qs An Nur 55

Dua, Ikhlas

Iblis berkata, “Ya Tuhan ku oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. Qs Al Hijr 39-40

Tiga, Cinta Allah

Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Qs At Taubah 24

Empat, Rasa Takut dan Harap

Ibrahim berkata, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat. Qs Al Hijr 56

Lima, Mengingat Mati

“Tuhan… ambillah nyawaku sebagai orang yang berserah diri (Islam) dan tempatkanlah aku bersama orang-orang sholeh.” QS Surat Yusuf 101

Enam, Istiqomah

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim, yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolingan. QS Huud 112-113


*Alhamdulillah

Baca Selengkapnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan