My Soul... (2) Tipikal Jiwa


Allah SWT menjelaskan ada tiga nilai manusia di sepanjang kehidupan, yaitu orang-orang yang beriman, kafir dan munafik.  Ciri, tanda dan balasannya di akhirat dijelaskan panjang lebar dalam Al Quran.  Salah satunya dalam surat Al Baqarah.

Orang beriman:


Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugrahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. QS Al Baqarah 2-5

Orang-orang kafir  dan munafik:


Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan pengelihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Qs Al Baqarah 6-10



Secara lebih khusus Allah SWT berfirman mengenai tiga tipikal jiwa, yaitu jiwa yang tenang, jiwa yang menyesal dan jiwa yang menyuruh pada kejahatan.


Jiwa yang tenang (an nafsu al muthmainnah)

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu. 
QS Al Fajr 27-30

Jiwa yang menyesal (an nafsu al lawwanah)

Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (diri sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)  tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. 
QS Al Qiyamah 1-4

Jiwa yang menyuruh kepada kejahatan (mengikuti nafsu).


Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 QS Yusuf 53  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan