Dua manusia, dua jiwa, melakukan pekerjaan yang sama.
Pekerjaannya sama tapi jiwanya berbeda. Jiwa yang satu senang dan gembira, yang
lainnya marah dan malas. Jiwa yang berbeda hasilnya pun akan berbeda. Hasil
yang pertama kebaikan, yang kedua keburukan.
Marilah kita lihat contoh perbedaan antara kedua jiwa itu
seperti dicontohkan dalam Al Quran surat At Taubah dengan penggambaran
orang-orang Badui Arab:
“Di antara orang-orang Arab Badui itu ada orang yang
memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian, dan dia menanti-nanti
marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Di antara orang-orang Arab Badui itu ada orang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkan (di jalan Allah)
itu sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk
memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan
bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan
mereka ke dalam rahmat (surga)Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
QS At Taubah 98-99.
Orang-orang yang jiwanya buruk akan mendapatkan hasil
keburukan, dan orang yang jiwanya baik akan mendapatkan hasil kebaikan.
What is soul?
Pertama, jiwa berarti roh.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, roh
itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit. QS Al Israa 85
Kedua, jiwa berarti nalar atau rasio.
Artinya pemberian nalar pada manusia, ia diberi
tanggungjawab akan semua tindakannya. Manusia tak mengetahui segalanya, dulu
,kini dan nanti, tapi diberi nalar untuk berpikir apa yang akan dilakukannya,
sehingga dapat mempertanggungjawabkannya.
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan
tentang hari kiamat dan Dia lah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” QS Lukman 34
Ketiga, jiwa yang berarti penggerak jasmani.
“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari
dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan)
satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Qs Lukman
28
Dan ji wa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan
jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
QS Asy
Syams 7-10.
Mengapa Mensucikan Jiwa?
Pertama, jiwa sebagai amanah sehingga Allah pun mengutus
RasulNya untuk mengingatkan manusia.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). QS
Ar Ruum 41
Kedua, jiwa perlu dilindungi dari gangguan hawa nafsu setan.
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan
dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan
untukmu ampunan dariNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha
Mengetahui. QS Al Baqarah 268
Ketiga, jiwa perlu kebahagiaan.
Betapa banyak orang yang tercukupi secara materi (kebendaan)
tetapi merana dalam jiwanya? Kunci kebahagiaan itu adalah jiwa yang selalu
kembali kepada Allah SWT.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah
hati menjadi tentram. QS Ar Rad 28
Keempat, jiwa yang selalu ingin bersih lebih disukai Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri. QS Al Baqarah 222
Kelima, jiwa perlu tempat menuju di akhirat.
Sukses selalu dilihat sebagai keberhasilan materi di dunia.
Akibatnya, saat mati jiwanya kosong.
Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka
dibangkitkan (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Qs Asy Syua’raa
87-89
*Alhamdulillah
Baca Selengkapnya
My Soul... (2) Tipikal Jiwa
My Soul... (3) Setan yang memasuki jiwa
My Soul...(4) Mensucikan Jiwa
Baca Selengkapnya
My Soul... (2) Tipikal Jiwa
My Soul... (3) Setan yang memasuki jiwa
My Soul...(4) Mensucikan Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar