Tiga Tempat Mulia



Surat At Tin diawali dengan sumpah Allah Subhanahu wa Ta'ala atas tiga tempat yang mulia. Tempat manakah itu?

Al Quran Surat At Tin ayat 1-3
Bismillahi Rahmaani Rahiim

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1)
وَطُورِ سِينِينَ (2)
وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3)

Demi (buah) tin dan zaitun,
dan demi Bukit Sinai,
dan demi kota (Mekah) ini yang aman

Shodaqollahul'adziim

Dimanakah ketiga tempat tersebut? Ketiga tempat tersebut merupakan tempat diutusnya para nabi pembawa syariat.

SATU, buah tin dan zaitun ditafsirkan oleh para ulama sebagai tempat yang dahulunya dipenuhi dengan kedua jenis buah tersebut yaitu Baitul Maqdis. Baitul Maqdis merupakan tempat dimana Allah ﷻ mengutus Nabi Isa alaihissalam putra Maryam di kota Yerusalem.

DUA, bukit Sinai adalah sebuah bukit yang dinaiki nabi Musa alaihissalam putra Imran yaitu ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala berbicara langsung kepadanya.

TIGA, kota Mekah yang aman, masjidil haram yang padanya Kabah, kiblat kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Muhammad ﷺ putra Abdullah untuk menyampaikan syariat Islam sebagai agama akhir zaman.

Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ketiga tempat tersebut juga termuat dalam kitab Taurat.
"Mereka mengatakan bahwa pada akhir kitab Taurat nama ketiga tempat ini disebutkan. Allah datang dari Bukit Sinai —yakni tempat yang padanya Allah berbicara langsung kepada Musa 'alaihissalam ibnu Imran—. Dan muncul di Sa'ir, nama sebuah bukit di Baitul Maqdis, yang padanya Allah mengutus Isa. Dan tampak di bukit-bukit Faran, yakni bukit-bukit Mekah yang darinya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wasallam."

Tatkala Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah pada sesuatu hal atau tempat, ini menunjukkan kelebihan hal atau kemuliaan tempat tersebut dibandingkan yang lainnya.

Ada baiknya juga kita memahami sampai akhir ayat dalam surat At Tin sebagai kelanjutan dari sumpah Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu tentang penciptaan manusia yang sebaik-baiknya, namun sebagian manusia masuk ke tempat yang rendah yakni neraka kecuali mereka yang beriman dan beramal soleh. Manusia penuh dengan keingkaran padahal segala bukti telah Allahﷻ turunkan, sampai pada akhir ayat dalam surat ini yakni pertanyaan Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa Dia adalah hakim yang seadil-adilnya.

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah adalah hakim yang seadil-adilnya? (Quran At Tin 8)

Maka, sebagaimana disebut sebuah riwayat dari Abu Hurairah, apabila kita membaca surat At Tin sampai akhirnya, atau ayat 8 ini, hendaklah mengucapkan:

بَلَى وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ من الشاهدين
Bala wa anaa 'alaa dzalika minnassyaahidiin
"Benar, dan aku termasuk orang-orang yang menjadi saksi atas hal tersebut.”

Wallahu'alam
Alhamdulillah

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan