Asmaul Husna: Ar Rahim




Ar Rahim – Sang Penyayang

وَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬‌ۖ لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحۡمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." QS Al Baqarah 2:163

Rahim merupakan atribut lainnya juga dalam bentuk yang berasal dari rahma atau ampunan. Belas kasihan, kesabaran dan tindakan memaafkan yang semuanya dibutuhkan oleh para pendosa ada dalam sifatNya.

قُلۡ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa [1] semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Qs Az Zumar 39:53

Allah lebih pengampun ketimbang pendendam. Dalam sebuah hadist Bukhari, diterangkan bahwa ampunan Allah melampaui kutukanNya.

Kasih sayang Allah dilimpahkan kepada semua makhlukNya di bumi. Namun, di akhirat pengampunan Allah yang Ar Rahim  diberikan hanya kepada mereka yang percaya akan keesaanNya.


وَڪَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمً۬ا 
"Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." QS Al Ahzab 33:43 

وَٱڪۡتُبۡ لَنَا فِى هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً۬ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ إِنَّا هُدۡنَآ إِلَيۡكَ‌ۚ قَالَ عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنۡ أَشَآءُ‌ۖ وَرَحۡمَتِى وَسِعَتۡ كُلَّ شَىۡءٍ۬‌ۚ فَسَأَكۡتُبُہَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّڪَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَـٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ

Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali [bertaubat] kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami". Qs Al Araf 7:156

Dari Umar bin Al Khattab ra beliau menuturkan: 
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya. 
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada kami, Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?” Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.”(HR. Bukhari Muslim)

Mereka yang sering meminta ampun kepada Allah akan belajar mengampuni kesalahan orang lain .


Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan