Asmaul Husna: Al Qahhar



Al Qahhar - Maha Perkasa

هُوَ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

" Dialah Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 4)

Alam semesta berjalan menurut hukum-hukum yang ditetapkan Allah ﷻ. Tak seorang pun dapat memutarbalikkannya dan mereka yang mencoba melanggarnya akan menderita. Kepatuhan kepada hukum yang dibuat Allah ﷻ adalah salah satu arti dari Islam.

اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗۤ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ

"Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?"
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 83)

Bila orang mengutamakan sesembahan lain selain Allahﷻ, maka tak ada kekuasaan yang bisa menandingi kekuasaan Allah.

يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ ءَاَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُوْنَ خَيْرٌ اَمِ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

"Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, Tuhan-Tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa?"
(QS. Yusuf 12: Ayat 39)

Al Qahhar adalah bentuk jamak dari Al Qahir, bisa artinya yang memaksa. Apabila seseorang mematuhi Allah, maka sudah barang tentu ia memahami bahwa kekuasaan-Nya tiada batas dan mampu menghukum para pendosa dengan cara yang dikehendaki-Nya

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَاۤ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗ وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 20)

قُلْ مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗ قُلْ اَفَاتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖۤ اَوْلِيَآءَ لَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّا ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ۙ اَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ وَالنُّوْرُ ۚ اَمْ جَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَآءَ خَلَقُوْا كَخَلْقِهٖ فَتَشَابَهَ الْخَـلْقُ عَلَيْهِمْ ۗ قُلِ اللّٰهُ خَالِـقُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

"Katakanlah (Muhammad), Siapakah Tuhan langit dan bumi? Katakanlah, Allah. Katakanlah, Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri? Katakanlah, Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka? Katakanlah, Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 16)

Hanya Allah ﷻ yang paling berkuasa atas balasan tindak tanduk kita.

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan