Huru Hara Hari Kiamat dalam surat At Takwir


Maka ke manakah kamu akan pergi?

Orang-orang yang tidak mengikuti petunjuk dalam Al Quran tak akan menemukan arah kemana tempat menuju.  فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ Maka ke manakah kamu akan pergi? Allahﷻ mempertanyakan kepada manusia dalam mengisi hidupnya di dunia,  karena saat huru hara hari kiamat itu terjadi,  barulah setiap manusia mengetahui kemana tempatnya kembali,  ke surga atau neraka.

Pertanyaan tersebut difirmankan Allahﷻ dalam surat At Takwir ayat 26. Surat At Takwir merupakan surat dalam Al Quran yang diturunkan di Mekah berisi 29 ayat. Kejadian mengenai huru hara hari kiamat diterangkan dalam surat ini.

Dari Ibnu Umar,  Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa ingin melihat hari kiamat seperti melihat dengan mata kepalanya sendiri maka bacalah إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (surat At Takwir), إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ ( sirat Infitar)  dan إذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ (surat Insyiqaq)."
HR Tirmidzi,  derajat hasan.

Nama At takwir diambil dari kata di ayat pertama كُوِّرَتْ (kuwwirat)  artinya menggulung. Pada hari kiamat nanti matahari akan digulung. Demikian pula bintang,  gunung akan dimusnahkan, juga lautan.

Pada surat At Takwir disebutkan bahwa nanti manusia akan diberikan catatan amal (ayat 10). Saat itulah manusia mengetahui dengan pasti bagaimana tindak tanduknya selama hidup di dunia. عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ
"Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya" ( ayat 14). Mendapati catatan itu,  manusia akan mengetahui dengan pasti,  ke tempat mana ia akan menuju,  surga atau neraka.

Allahﷻ menurunkan Al Quran sebagai petunjuk untuk diimani dan diamalkan selama manusia hidup di dunia. Siapa yang mengikutinya,  manakala sampai di hari kiamat dan memperoleh catatan amal nanti, ia telah mengetahui kemana ia akan menuju,  yaitu surga,  sesuai petunjuk dalam Al Quran.

Al Quran adalah peringatan bagi semesta alam (ayat 27) supaya manusia bisa melangkah kepada jalan yang lurus.  Tapi,  tak semua manusia bisa memperoleh petunjuk dan menempuh jalan yang lurus itu jika tak dikehendaki Allahﷻ (ayat 29). Maka,  semoga Allahﷻ selalu memberi kita petunjuk untuk menempuh jalan-Nya yang lurus.

Al Quran surat At Takwir
Bismillahi Rahmaani Rahiim

1.
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
Apabila matahari digulung

2.
وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ
dan apabila bintang-bintang berjatuhan

3.
وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ
dan apabila gunung-gunung dihancurkan

4.
وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus)

5.
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan

6.
وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ
dan apabila lautan dipanaskan

7.
وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ
dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh)

8.
وَإِذَا الْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ
dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya

9.
بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ
karena dosa apa dia dibunuh?

10.
وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ
Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,

11.
وَإِذَا السَّمَآءُ كُشِطَتْ
dan apabila langit dilenyapkan

12.
وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ
dan apabila Neraka Jahim dinyalakan

13.
وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ
dan apabila surga didekatkan

14.
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ
setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya

15.
فَلَآ أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ
Aku bersumpah demi bintang-bintang

16.
الْجَوَارِ الْكُنَّسِ
yang beredar dan terbenam

17.
وَالَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ
demi malam apabila telah larut

18.
وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ
dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing

19.
إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)

20.
ذِى قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِينٍ
yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki `Arsy,

21.
مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.

22.
وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُونٍ
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.

23.
وَلَقَدْ رَءَاهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ
Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.

24.
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.

25.
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيمٍ
Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,

26.
فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ
maka ke manakah kamu akan pergi?

27.
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِينَ
(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam

28.
لِمَنْ شَآءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.

29.
وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَنْ يَشَآءَ اللَّهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb seluruh alam.
Shodaqollahul'adziim

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan