Semua Manusia Pasti Mati



Menyembah manusia sia-sia, semua akan tiada.


Bismillahi Rahmaani Rahiim


اِنَّكَ مَيِّتٌ وَّاِنَّهُمْ  مَّيِّتُوْنَ  

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."
QS Az-Zumar 39:30
Sbodaqollahul'adziim

Ayat ini disebutkan dalam kisah sedih tatkala Rasulullah ﷺ meninggal dunia. Sebagaimana diriwayatkan oleh imam yang empat dan imam Muslim dari Salim bin Ubaid ra.  


Salim adalah seorang sahabat yang sehari-harinya tinggal di masjid,  atau ahli shufah seperti juga Abu Hurairah. 


Salim bin Ubaid ra bercerita dalam suatu hadist yang panjang:


"Tatkala Rasulullah ﷺ sakit, Beliau  sempat pingsan kemudian sadar kembali.  Beliau ﷺ bersabda: "Apakah waktu sholat telah tiba?" Para sahabat menjawab,  "Ya".


Kemudian beliau ﷺ bersabda, "Perintahkan Bilal agar mengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu Bakar sholat (menjadi imam) bagi umat (atau beliau berkata,  perawi ragu) bersama umat".


Selanjutnya Salim berkata,  "Kemudian Beliau  pingsan kembali,  kemudian sadar kembali,  seraya bersabda,  "Apakah waktu sholat telah tiba?". Para sahabat menjawab,  "Ya".


Kemudian Beliau ﷺ bersabda,  "Perintahkan agar Bilal mengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu Bakar melaksanakan sholat bersama umat".


Aisyah ra. berkata kepada Rasulullah ﷺ, "Sesungguhnya ayahku amat perasa.  Bila ia berdiri di tempat itu ia akan menangis Dan ia  tak akan mampu berdiri.  Bagaimana sekiranya Anda perintahkan saja orang lain! "


Salim bercerita lagi: Kemudian Beliau ﷺ pingsan lagi kemudian sadar kembali,  seraya bersabda: "Perintahkan agar Bilal mengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu Bakar melaksanakan sholat dengan umat. Sesungguhnya kalian (wahai kaum wanita)  bagaikan wanita-wanita pada masa nabi Yusuf".


Kemudian Salim melanjutkan ceritanya: "Maka Bilal diperintahkan, ia pun mengumandangkan adzan dan Abu Bakar diperintah,  ia pun sholat bersama umat (menjadi imam). 


Kemudian Rasulullah ﷺ agak berkurang rasa sakitnya maka beliau bersabda, "Carilah untukku orang yang bersedia aku telekani! " Maka datanglah Burairah dan seorang laki-laki lainnya,  kemudian Rasulullah ﷺ bertelekan pada keduanya.  


Manakala Abu Bakar melihatnya,  ia pun mengundurkan diri (sebagai imam), namun Rasulullah ﷺ mengisyaratkan agar ia tetap di tempat,  akhirnya Abu Bakar pun selesai mengerjakan sholat. "


Kemudian Rasulullah ﷺ (setelah pulang ke rumah)  wafat.  


Maka Umar bin Khattab ra berkata,  "Demi Allah,  tiada seorangpun yang kudengar menyebutkan Rasulullah ﷺ wafat, melainkan akan kupancung dengan pedangku ini! "


Salim kembali bercerita: 

"Umat waktu itu tidak mengetahui sebab sebelumnya tidak ada pada mereka seorang nabi.  Maka sewaktu Umar berbuat demikian mereka hanya diam. 

Kemudian mereka berkata, "Wahai Salim!  Berangkatlah engkau menemui sahabat  Rasulullah ﷺ dan panggillah ia kemari".


Kutemui Abu Bakar sewaktu ia sedang berada di dalam masjid.  Kudekati dia sambil menangis karena kebingungan. Manakala ia melihat daku,  ia pun bertanya,  "Apakah Rasulullah ﷺ telah wafat? "


Aku menjawab,  "Sungguh Umar berkata 'Take seorang pun kudengar menyebut Rasulullah ﷺ wafat melainkan ia akan kupancung dengan pedangku ini'".


Abu Bakar berkata kepadaku,  "Sudah berangkatlah! "


Maka berangkatlah aku bersamanya. Setibanya orang-orang telah masuk me rumah Rasulullahﷺ untuk itu ia berkata,  "Wahai umat Muhammad, berilah aku jalan!"


Kemudian mereka memberi jalan untuk Abu Bakar.  Ia menghampiri jenazah Rasulullah ﷺ ia bersimpuh dan menyentuhnya seraya membaca Al Quran:


اِنَّكَ مَيِّتٌ وَّاِنَّهُمْ  مَّيِّتُوْنَ

"Sesungguhnya engkau akan mati dan sesungguhnya mereka pun akan mati". QS AzZumar 39:30

Para sahabat bertanya, "Wahai sahabat Rasulullah apakah Rasulullah telah wafat?" 


Abu Bakar menjawab, "Ya".


Tahulah mereka bahwa apa yang akan terjadi.  Mereka berkata,  "Wahai sahabat Rasulullah ﷺ apakah Beliau akan disholatkan?"


Ia menjawab,  "Ya".


Mereka bertanya lagi, "Bagaimanakah caranya?" Ia menjawab, "Serombongan masuk kemudian bertakbir,  membaca sholawat,  dan berdoa,  kemudian keluar, sampai semua orang kebagian".


Mereka bertanya lagi, "Wahai sahabat Rasulullah apakah Rasulullah ﷺ juga dikebumikan?" Ia menjawab, "Iya". 


Mereka bertanya, "Dimana?" Ia menjawab, "Ditempat beliau wafat,  dimana Allah mencabut ruhnya melainkan pada tempat yang baik."


Yakinlah mereka bahwa apa yang dikatakan Abu Bakar itu benar.  Kemudian ia memerintahkan mereka agar yang memandikan beliau adalah sepupu beliau dari garis keturunan ayah beliau. Orang-orang Muhajirin bermusyawarah maka berkatalah mereka, "Temuilah teman-teman kita dari kelompok Anshar,  kita ikut sertakan mereka dalam perkara ini".


Golongan Anshar berkata,  "Dari golongan kami seorang wakil dari golongan kalian juga seorang wakil ".


Umar bin Khattab berkata,  "Siapakah gerangan yang dapat menandingi orang yang memiliki tiga keutamaan?  Ia adalah salah seorang dari dua orang di kala keduanya berada di dalam gua.  Di kala itu Rasulullah ﷺ bersabda,  "Janganlah kau berduka cita sesungguhnya Allah bersama kita." (QS At Taubah 40).

Siapakah gerangan orang yang berdua itu?  

Salim melanjutkan ceritanya,  "Kemudian Umar mengulurkan tangannya,  maka mereka para sahabat berbaiat kepada Abu Bakar dan seluruh umat pun ikut memberi baiat kepadanya dengan baiat yang tulus ikhlas".


Demikianlah kisah wafatnya Rasulullah ﷺ seperti diriwayatkan Salim bin Ubaid ra. Abu Bakar AsShidiq ra menyebutkan perihal ayat AzZumar 30.


Salah satu ucapan yang terkenal dikatakan oleh Abu Bakar ra sewaktu umat dilanda kebingungan  kala Rasulullah ﷺ wafat:


"Saudara-Saudara! Barangsiapa yang menyembah Muhammad,  Muhammad sudah meninggal.  Tetapi, barangsiapa menyembah Allah,  Allah  selalu hidup,  tak pernah mati! ".


Alhamdulillah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan