Iblis pun percaya kepada Tuhan, mengapa manusia tidak?
Banyak jalan bagi manusia untuk menjadi kafir. Jika disebut satu persatu akan berderet jumlahnya. Sebut saja jalan-jalan itu misalnya, aliran pluralisme, sekuler, liberal, komunis. Belum lagi syiah, penyembah manusia, penyembah api, patung, dewa-dewa dan lain-lain.
Banyak jalan menuju kafir, dan hanya satu jalan yang lurus, Islam. Jalan Islam itulah yang diwariskan Rasulullah Muhammad ﷺ sebagaimana jalannya nabi Ibrahim dan nabi-nabi sebelumnya. Islam sebagaimana dituntun kitabullah Al Quran dan assunnah.
Banyak jalan menuju kafir, salah satunya tidak mempercayai keberadaan Tuhan, atheisme, sebagai hulunya paham komunis. Manusia atheis karena kerendahan akalnya tidak mempercayai kalau Tuhan itu ada. Alam semesta termasuk manusia dianggap ada dengan sendirinya. Begitu pula saat mati, mereka tak percaya hari berbangkit. Manusia yang telah mati dipercaya akan hilang begitu saja. Menyangkal keberadaan Tuhan bisa juga karena kekecewaan pada doktrin agama Yahudi dan Nasrani, atau karena kerendahan akal yang tak mampu mencerna kitab Allah sebelum Al Quran, apalagi jika isinya telah banyak dirubah.
Sebagian manusia tidak percaya pada Tuhan, padahal Iblis saja percaya. Kita kembali kepada Al Quran sebagai kitab murni Firman Allah ﷻ yang selalu terjaga isinya berkat kuasa-Nya.
Al Quran mengisahkan dalam beberapa bagian perihal iblis yang menolak bersujud kepada manusia. Iblis menolak, padahal malaikat saja menuruti perintah Allah ﷻ. Bukan lantaran iblis tidak percaya pada Tuhan, tapi karena iblis merasa sombong akan dirinya yang diciptakan dari api, sedangkan Adam yang manusia diciptakan dari tanah. Iblis kemudian memohon kepada Allahﷻ untuk menangguhkannya masuk dalam neraka sampai hari kiamat dan berjanji akan membawa sebagian manusia turut bersamanya.
Pada beberapa ayat ini, iblis menyeru kepada Tuhan, sebagai pertanda kepercayaan mereka akan keberadaan Tuhan, bahkan menyampaikan permohonan mereka.
Bismillahi Rahmaani Rahiim
Al Quran surat Al Hijr 15:36
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِىٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Ia (Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan."
Ia (Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan."
Al Quran Surat Al Hijr 15:39-40
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Ia (Iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka (yang ikhlas)."
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Ia (Iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka (yang ikhlas)."
Al Quran surat Sad 38:79
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِىٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan."
(Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan."
Demikian iblis menyeru kepada Tuhan, Allah ﷻ dengan menyebut "robbi" (Tuhanku). Iblis pun percaya Tuhan, mengapa manusia mematikan Tuhan dalam dirinya, yaitu Tuhan yang telah menciptakannya?
Bahkan dalam Al Quran, Iblis mengatakan bahwa apa yang diperbuatnya itu adalah demi kemuliaan Tuhan.
Al Quran surat Sad 38:82-83
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِين
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(Iblis) menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka (yang ikhlas)."
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(Iblis) menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka (yang ikhlas)."
Iblis mengatakan فَبِعِزَّتِكَ demi kemuliaan-Mu, bisa juga keagungan-Mu atau kekuasaan-Mu. Pada perkataan iblis itu terlihat, walaupun sombong, iblis tetap saja harus tunduk pada kekuasaan/kemuliaan Allah ﷻ. Lantas mengapa manusia tidak mau mengakui kemuliaan Allah ﷻ dan menjadi lebih sombong daripada iblis?
Sungguh lebih mengherankan lagi, pada sebagian manusia lainnya yang mengaku beragama Islam, dengan bersaksi bahwa Tuhannya satu, Allahﷻ, serta Rasul-Nya adalah Muhammadﷻ, tapi mereka berpikir dan bertindak layaknya seorang atheis, bahkan berpihak dan membela kaum tersebut. Jadi manusia manakah yang lebih dangkal pemikirannya dan yang lebih sombong?
Allahu'alam
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar