Asmaul Husna: Al Wakil



Al Wakil - Maha Mewakili

  وَكَفٰى بِاللَّهِ وَكِيلًا
"...Cukuplah Allah sebagai pelindung."
Quran An Nissa 81

Allahﷻ Maha Baik dan Maha Berkuasa. Segala urusan kita paling bauk kalau dipercayakan kepada-nya untuk diurus karena Dia-lah Pelindung yang terbaik  dari segala kepentingan. Allahﷻ bebas dari segala kekurangan sebagaimana halnya manusia sehingga Dia-lah yang paling layak untuk dipercayai.  Mempercayai Allahﷻ sebagai Al Wakil berarti bertawakal kepada-Nya.

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ  ۖ  وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِى يَنْصُرُكُمْ مِّنۢ بَعْدِهِۦ  ۗ  وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal."
Quran Ali 'Imran 160

Menaruh kepercayaan kepada-Nya berarti melakukan segala ikhtiar seperti petunjuk yang diberikan-nya dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang-Nya. Setelah itu menyerahkan segala hasilnya di tangan Allah. Allahﷻ mengetahui jalannya setiap peristiwa lebih baik dari apa yang dapat dipikirkan manusia.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ  ۖ  وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ  ۖ  فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ  ۖ  فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ  ۚ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
Quran Ali 'Imran 159

Rasulullah ﷺ mengajarkan doa sebelum tidur sebagaimana dimuat dalam riwayat Bukhari dari Al-Bara' bin `Azib:

 "‏ يَا فُلاَنُ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَقُلِ
 اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ‏.‏
فَإِنَّكَ إِنْ مُتَّ فِي لَيْلَتِكَ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ، وَإِنْ أَصْبَحْتَ أَصَبْتَ أَجْرًا ‏"‏‏.‏

"Hai fulan,  jika kalian hendak tidur ucapkanlah:
'Allahumma,  aku menyerahkan diriku kepada Mu,  aku memalingkan wajahku kepada Mu,  aku menyerahkan urusan-urusanku kepada Mu dengan penuh harapan dan rasa takut kepada Mu,  tidak ada perlindungan,  tidak ada pelarian dari Mu kecuali di dalam diri Mu.  Aku percaya kepada kitab Mu yang Engaku turunkan dan kepada Nabi Mu yang Engkau kirim.'
Jika kau meninggal malam itu,  maka kau meninggal sebagai muslim dan bila terbangun di pagi hari maka engkau mendapat pahala."

Buah dari tawakal adalah ridho pada qadha atau takdir Allahﷻ.

Alhamdulillah

Kembali Kepada yang Kekal




Janganlah berhenti setelah membaca:
Bismillahi Rahmaani Rahiim
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa,"
Quran Ar Rahman 26
Sebelum meneruskan membaca:
وَيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْإِكْرَامِ
"Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."
Quran Ar Rahman 27
Shodaqollahul'adziim
Serelah semua penduduk bumi mati, dan bahwa mereka akan dikembalikan ke negeri akhirat, lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang memiliki kebesaran dan keagungan akan memutuskan terhadap seluruh manusia dengan hukum­-Nya yang adil.
Sebuah doa:
يَا حَيُّ، يَا قَيُّومُ، يَا بديع السموات وَالْأَرْضِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَلَا إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ
Wahai (Rabb) Yang Hidup Kekal Yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, wahai (Rabb) Pencipta langit dan bumi, wahai (Rabb) yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, dengan memohon rahmat-Mu kami meminta pertolongan, perbaikilah bagi kami semua urusan kami, dan janganlah Engkau serahkan diri kami kepada hawa nafsu kami barang sekejap mata pun, dan jangan pula kepada seseorang dari makhluk-Mu

Alhamdulillah
#Quran

Pohon Tauhid Dan Pohon Syirik

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan sebuah perumpamaan tentang kalimat-kalimat.  Kalimat yang baik adalah kalimat tauhid,  dimisalkan sebagai pohon yang kuat.  Sebaliknya kalimat yang buruk adalah kalimat syirik ibarat pohon yang rapuh.

Menulis ulang Al Quran surat Ibrahim ayat 24-27. Pohon tauhid sebagai perumpamaan kalimat yang baik digambarkan pada ayat 24 dan 25. Sedangkan pohon syirik sebagai gambaran kalimat buruk pada ayat 26 dan 27.

Bismillahi Rahmaani Rahiim

Pohon tauhid:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى السَّمَآءِ
"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit," (24)

تُؤْتِىٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍۢ بِإِذْنِ رَبِّهَا  ۗ  وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
"(pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Rabbnya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (25)

Pohon syirik:
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ
"Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun." (26)

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْأَاخِرَةِ  ۖ  وَيُضِلُّ اللَّهُ الظّٰلِمِينَ  ۚ  وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَآءُ
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (27)
Shodaqollahul'adziim

Ibnul Qoyim Al Jauziyah memberikan gambaran tentang perumpamaan pohon ini:

السنة شجرة والشهور فروعها والأيام أغصانها والساعات أوراقها والأنفاس ثمرها فمن كانت أنفاسه في طاعة فثمرة شجرته طيبة ومن كانت في معصية فثمرته حنظل وإنما يكون الجداد يوم المعاد فعند الجداد يتبين حلو الثمار من مرها

Hitungan tahun ibarat sebatang pohon, hitungan bulan ibarat cabangnya, hitungan hari ibarat rantingnya, dan hitungan jam ibarat dedaunan, sementara bilangan nafas adalah buahnya. Karena itu, siapa yang sepanjang nafasnya berisi ketaatan, maka akan muncul buah pohon yang nikmat. Dan siapa yang hitungan nafasnya berisi maksiat, buahnya seperti handzal (buah sangat pahit). Dan musim panennya adalah saat kiamat. Ketika panen, barulah kita tahu rasa buahnya, manis ataukah pahit.

Lebih lanjut Beliau menjelaskan:

والإخلاص والتوحيد شجرة في القلب فروعها الأعمال وثمرها طيب الحياة في الدنيا والنعيم المقيم في الآخرة وكما أن ثمار الجنة لا مقطوعة ولا ممنوعة فثمرة التوحيد والإخلاص في الدنيا كذلك

Ikhlas dan tauhid adalah pohon dalam hati. Cabangnya amal soleh, buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan yang abadi di akhirat. Sebagaimana buah surga tidak pernah terhenti dan tidak pernah putus, demikian pula buah dari tauhid dan ikhlas ketika di dunia, juga demikian.

والشرك والكذب والرياء شجرة في القلب ثمرها في الدنيا الخوف والهم والغم وضيق الصدر وظلمة القلب وثمرها في الآخرة الزقوم والعذاب المقيم

Syirik, dusta, dan riya juga pohon dalam hati. Buahnya ketika di dunia bentuknya rasa takut, bingung, cemas, hati yang sempit, dan gelapnya hati. Sementara buah di akhirat adalah buah zaqqum dan siksa yang abadi. (al-Fawaid, hlm. 164).

Demikian. Semoga pohon tauhid senantiasa terpelihara dalam hati kita.

Alhamdulillah

Kisah Sahabat Rasulullah SAW 39: Salamah bin Al-Akwa


"Ayahku tak pernah berdusta," kata Iyas menggambarkan pribadi ayahnya. Iyas adalah putra dari Salamah bin Al Akwa. Bagi seorang sholeh,  orang yang tak pernah berdusta cukup menggambarkan sifat-sifat mulia pada dirinya.

Salamah bin Al Akwa adalah salah satu dari orang-orang Bai'atur Ridwan.  Ini adalah peristiwa bai'at yang dilakukan para sahabat Rasulullah ﷺ di bawah naungan sebuah pohon pada tahun 6 Hijriah.  Kala itu Rasulullah ﷺ bermaksud kembali ke Mekah hendak berziarah dengan damai ke Kabah. Beliau ﷺ mengutus Ustman bin Affan untuk menyampaikan kehendak kaum muslimin kepada pemuka Quraisy.  Namun,  tersiar kabar bahwa Ustman bin Affan telah mereka bunuh.  Maka Rasulullah ﷺ meminta para sahabat dan kaum muslim kala itu untuk tetap bersamanya dan berbai'at kepada Beliau.

Salamah pun ikut berjanji setia kepada Rasulullah ﷺ pada peristiwa itu.  Salamah bercerita:

"Aku mengangkat bai'at kepada Rasulullah di bawah pohon dengan pernyataan menyerahkan jiwa raga ku untuk Islam,  lalu aku mundur dari tempat itu. Tatkala mereka tidak berapa banyak lagi,  Rasulullah bertanya,  "Hai Salamah,  mengapa engkau tidak ikut bai'at?"
"Aku telah bai'at ya Rasulullah, " ujarku.
"Ulanglah kembali, " perintah Nabi ﷺ.
Maka kuucapkanlah bai'at itu kembali."

Salamah selalu membuktikan janjinya.  Ia selalu setia bersama agama yang dianutnya,  berjuang bersama-sama.  "Aku berperang bersama Rasulullah sebanyak tujuh kali dan bersama Zaid bin Haritsah sebanyak sembilan kali."

Salamah adalah seorang pejuang yang tangguh,  kuat dalam berjalan kaki.  Ia mahir memanah dan melempar tombak serta lembing. Ia layaknya seorang gerilya.  Jika musuh menyerang,  ia akan sedikit mundur.  Namun,  saat lawan beristirahat,  diserangnya tanpa ampun.

Hanya seorang diri ia pernah mampu melakukan siasat ini.  Bahkan seorang diri ia mampu menghalau pasukan kafir yang akan menyerang dari luar kota Madinah yang kala itu dipimpin oleh Uyainah bin Hishan al Fizari dalam perang Dzi Qarad.

Salamah membuntuti mereka seorang diri lalu menghalau mereka agar lebih lama masuk ke Madinah,  sebelum akhirnya bala bantuan Rasulullah ﷺ  datang dan menghalau lawan bersama-sama.

Kepada para sahabat,  karena kemampuan Salamah itu,  Rasulullahﷺ berkata,  "Tokoh pasukan jalan kaki kita yang terbaik ialah Salamah bin Al Akwa."

Sungai Surga

Salamah tak pernah menyesal apalagi kesal berperang di jalan Allah.  Kecuali rasa kecewa saat saudaranya bernama Amir bin Al Akwa tewas di perang Khaibar.

Saat perang,  Amir mengucapkan kata-kata: "Kalau tidak karena-Mu,  tidaklah kami akan dapat hidayah.  Tidak akan sholat dan tidak pula berzakat.  Maka turunkanlah ketetapan ke dalam hati kami dan dalam berperang nanti,  teguhkanlah kaki-kaki kami."

Lalu saat berperang itu,  Amir akan memukulkan pedangnya kepada salah seorang tentara musyrik.  Tiba-tiba pedang yang dipegangnya itu meleset sehingga berbalik dan mengenai kepalanya sendiri.  Pedang itu menghujam ubun-ubunnya sehingga menyebabkan kematiannya.

Beberapa orang Islam yang menyaksikan kala itu berkata,  "Kasihan Amir,  ia terhalang mendapatkan mati syahid."

Salamah sangat kecewa mendengar perkataan itu.  Ia sangat tidak rela jika saudaranya itu dikatakan tidak mati syahid lantaran dianggap mati bunuh diri.

Maka Salamah mendatangi Rasulullah ﷺ dan menanyakan perihal saudaranya. "Wahai Rasulullah,  betulkah pahala Amir telah gugur?"

Rasulullah ﷺ menjawab,  "Ia gugur sebagai pejuang,  bahkan mendapat dua macam pahala.  Dan sekarang ia sedang berenang di sungai-sungai surga."

Demikian salah satu kisah seorang Salamah bin Al Akwa.  Ia juga seorang yang sangat dermawan.  Ada kalanya orang mengetahui kedermawanannya dan memenuhi permintaan mereka kepada Salamah atas nama Allah.  "Ku pinta pada anda atas nama Allah... " ungkap mereka. Maka,  Salamah akan memenuhinya. "Jika bukan atas nama Allah,  atas nama siapa lagi kita akan memberi?"

Kembali ke Madinah

Kala Ustman bin Affan dibunuh orang,  saat itu fitnah mulai melanda kaum muslim,  Salamah memilih untuk tidak berada dalam pusaran konflik. Ia yang selama ini telah banyak berjuang,  berperang di jalan Allah,  tak ingin berperang melawan saudara sesama muslim.

Maka,  dipilihlah Rabdzah,  sebuah daerah baginya untuk meninggalkan Madinah sementara waktu saat fitnah tengah berkobar. Ia mengemasi barang-barangnya dan pergi ke sana.  Rabdzah adalah juga tempat bagi Abu Dzar untuk mengasingkan diri dari permusuhan sesama muslim setelah terbunuhnya khalifah.

Salamah menghabiskan sisa hidupnya di Rabdzah,  beramal ibadah kepada Allah.  Sampai suatu hari di tahun 74 Hijriah,  ia merasa rindu untuk kembali ke Madinah. Maka,  pergilah ia kembali ke Madinah.  Setelah sehari,  dua hari,  tiga hari Salamah tinggal di Madinah,  Allah subhanahu wa ta'ala memanggilnya.  Demikianlah kerinduannya itu kepada Madinah sebagaimana kerinduannya menghadap Sang Khalik.  Ia kembali ke tanah suci untuk menghadap Rabb,  di tanah yang sama saat ia pernah berkumpul bersama sahabat-sahabat  Rasulullah ﷺ yang mulia.

Salam untukmu Salamah bin Al Akwa,  semoga Ridho Allah atasmu.

Alhamdulillah
Kisah Sahabat lainnya:
Kisah Sahabat Rasulullah SAW






Asmaul Husna: Al Muizz



Al Muizz - Maha Pemberi Kemuliaan

وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ
"Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki."
Quran Ali Imran 26

Allah adalah Aziz,  Pemilik Kemuliaan, dan Muizz,  Pemberi Kemuliaan. Dia memberi kemuliaan kepada hamba-hambanya yang patuh dan pengasih. Kemuliaan bisa berarti derajat yang lebih tinggi di alam baka.

إِذْ قَالَ اللَّهُ يٰعِيسٰىٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا إِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ  ۖ  ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
"(Ingatlah), ketika Allah berfirman, Wahai 'Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan."
Quran Ali 'Imran  55

Allah memberikan kekuatan berupa materi kepada siapa yang dikehendakiNya untuk menambah kemuliannya. Bagi sebagian yang lain,  materi ini tak lebih dari sebuah ujian.

بِيَدِكَ الْخَيْرُ  ۖ  إِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
"Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Quran Ali Imran 26

Saat materi adalah sebuah ujian,  maka saat manusia menjadi budak materi,  hilanglah kemuliaan dirinya.

وَابْتَغِ فِيمَآ ءَاتٰىكَ اللَّهُ الدَّارَ الْأَاخِرَةَ  ۖ  وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا  ۖ  وَأَحْسِنْ كَمَآ أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ  ۖ  وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْأَرْضِ  ۖ  إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
Quran Al-Qasas 77

Seorang yang beriman akan yakin bahwa Allah akan membimbing dan mendukungnya.

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهٰدُ
"Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat),"
Quran Ghafir 51

Hanya mementingkan diri sendiri menjauhkan seseorang dari kemuliaan dirinya.

Alhamdulillah

Asmaul Husna: Al Basit



Al Basit- Maha Melapangkan

Allahﷻ mampu melapangkan kehidupan bagi hamba-Nya.  Allahﷻ menjadikannya luas dan terasa mudah.

  ...وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"... Dan Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
Quran Al-Baqarah  245

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَآءُ وَيَقْدِرُ  ۚ  وَفَرِحُوا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْأَاخِرَةِ إِلَّا مَتٰعٌ
"Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat."
Quran Ar-Ra'd 26

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ  ۚ  غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا  ۘ  بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَآءُ  ۚ  وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ مَّآ أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ طُغْيٰنًا وَكُفْرًا  ۚ  وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدٰوَةَ وَالْبَغْضَآءَ إِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ  ۚ  كُلَّمَآ أَوْقَدُوا نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ  ۚ  وَيَسْعَوْنَ فِى الْأَرْضِ فَسَادًا  ۚ  وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
"Dan orang-orang Yahudi berkata, Tangan Allah terbelenggu. Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
Quran Al-Ma'idah  64

اللَّهُ الَّذِى يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُۥ فِى السَّمَآءِ كَيْفَ يَشَآءُ وَيَجْعَلُهُۥ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهِۦ  ۖ  فَإِذَآ أَصَابَ بِهِۦ مَنْ يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦٓ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
"Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira."
Quran Ar-Rum 30: Ayat 48

Allahﷻ Maha Melapangkan manusia dengan cara memberi pengampunan yang seluas-luasnya.  

Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

إن الله عز وجل يبسط يده بالليل ليتوب مسيء النهار، ويبسط يده بالنهار ليتوب مسيء الليل، حتى تطلع الشمس من مغربها

“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di siag hari. Dan Allah Ta’ala membentangkan tagan-Nya di siang hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim)

Untuk mendapatkan keluasan dari Allah,  seorang muslim berserah diri dan beramal tanpa rasa khawatir menjadi miskin. 

مَّنْ ذَا الَّذِى يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً  ۚ
"Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak."
Quran Al-Baqarah  245

Allahﷻ melapangkan jalan bagi manusia untuk mencari karunia-Nya. 

وَمِنْ ءَايٰتِهِۦٓ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرٰتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهِۦ وَلِتَجْرِىَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِۦ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur."
Quran Ar-Rum  46

Berpuas hatilah dengan apa yang telah ditakdirkan Allah. 

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan