Kisah penduduk Al A'raf adalah kisah mereka yang terdapat dalam Al Quran surat Al A'raf sesuai dengan namanya. Al A'raf ditafsirkan sebagai tembok yang tinggi, pembatas antara surga dan neraka yang terdapat pintu. Ada juga yang menafsirkannya sebagai tebing yang tinggi.
Kisah sahabat Al Araf difirmankan Allah dalam surat ini. Pada hari akhir nanti, penduduk neraka dan penduduk surga telah masuk ke tempat akhir masing-masing. Penduduk neraka memanggil penduduk surga dan meminta dikasihani berupa air dan rahmat Allah lainnya. Namun, hal tersebut tidaklah mungkin terjadi, sampai akhirnya sebuah hijab atau pembatas, atau tembok yang tinggi tadi, ditutupkan antara penduduk neraka dan surga. Tinggallah penduduk atau sahabat Al A'raf yang berada di antara keduanya.
Penduduk Al Araf ditafsirkan sebagai orang-orang yang sama berat timbangan amal dan kebaikannya. Juga ditafsirkan sebagai mereka yang beramal baik namun terhalang oleh keadaan tertentu sehingga tak bisa memasuki surga.
Sahabat al Araf ditafsirkan sebagai suatu kaum yang berangkat (berperang di jalan Allah) dalam keadaan durhaka karena tanpa seizin orang tua-orang tua mereka, lalu mereka gugur di jalan Allah.Maka mereka tidak dapat masuk surga karena telah durhaka terhadap orang tua-orang tua mereka, dan mereka tidak dapat masuk neraka karena mereka telah gugur dalam membela jalan Allah.
Ulama tafsir berbeda-beda dalam menafsirkan siapa sahabat Al Araf ini. Tetapi semua pendapat saling berdekatan pengertiannya yang bermuara kepada suatu pendapat, yaitu mereka adalah kaum-kaum yang amal kebaikan dan amal keburukannya sama.
Sahabat Al Araf yang dalam firman Allah disebutkan dapat dikenali dari tanda-tandanya, adalah mereka yang paling akhir mendapat keputusan dari Allah. Mereka begitu takut melihat neraka dan begitu cemas mengharap surga. Mereka berdoa agar tidak disatukan dengan kaum zalim dan Allah mengabulkan doa mereka, merahmati dan memasukkan ke dalam surga.
Menulis ulang Al Quran surat Al A'raf ayat 44-51
Bismillahi Rahmani Rahiim
وَنَادٰىٓ أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ أَصْحٰبَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدتُّمْ مَّا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا ۖ قَالُوا نَعَمْ ۚ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌۢ بَيْنَهُمْ أَنْ لَّعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظّٰلِمِينَ
"Dan para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, Sungguh, kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar? Mereka menjawab, Benar. Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara mereka, Laknat Allah bagi orang-orang zalim," (44)
الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالْأَاخِرَةِ كٰفِرُونَ
"(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (orang lain) dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Mereka itulah yang mengingkari kehidupan akhirat."(45)
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ ۚ وَعَلَى الْأَعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلًّۢا بِسِيمٰىهُمْ ۚ وَنَادَوْا أَصْحٰبَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۚ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ
"Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A'raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, Salamun 'alaikum (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk)."( 46)
وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصٰرُهُمْ تِلْقَآءَ أَصْحٰبِ النَّارِ قَالُوا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِينَ
"Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang zalim itu." (47)
وَنَادٰىٓ أَصْحٰبُ الْأَعْرَافِ رِجَالًا يَعْرِفُونَهُمْ بِسِيمٰىهُمْ قَالُوا مَآ أَغْنٰى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ
"Dan orang-orang di atas A'raf (tempat yang tertinggi) menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tandanya sambil berkata, Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan, (ternyata) tidak ada manfaatnya buat kamu." (48)
أَهٰٓؤُلَآءِ الَّذِينَ أَقْسَمْتُمْ لَا يَنَالُهُمُ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ ۚ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَآ أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
"Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah, bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah? (Allah berfirman), Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu tidak pula akan bersedih hati."(49)
وَنَادٰىٓ أَصْحٰبُ النَّارِ أَصْحٰبَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَآءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ ۚ قَالُوٓا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكٰفِرِينَ
"Para penghuni neraka menyeru para penghuni surga, Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu. Mereka menjawab, Sungguh, Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir,"(50)
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ نَنْسٰىهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَآءَ يَوْمِهِمْ هٰذَا وَمَا كَانُوا بِئَايٰتِنَا يَجْحَدُونَ
"(yaitu) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka, pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."(51)
Shodaqollahul'adziim
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar