Tujuh Tangkai 100 Biji

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, Utsman bin Affan yang kelak menjadi khalifah muslimin ketiga adalah seorang pedagang besar Madinah. Suatu ketika Madinah mengalami masa paceklik yang sangat parah akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Tubuh-tumbuhan dan hewan banyak yang mati. Masyarakat Madinah banyak yang mengalami kelaparan.

Pada saat gawat itu, datang rombongan kafilah dari negeri Syam membawa barang dagangan yang sebagian besar berupa makanan. Rupanya barang dagangan itu kepunyaan Utsman bin Affan. Para pedagang Madinah berebutan ingin membelinya dengan maksud akan dijual kembali pada masyarakat yang memang sangat membutuhkan dengan harga berlipat-lipat. Mereka menawar barang dagangan itu dengan harga tiga kali lipat dari harga pembeliannya. Tetapi, tawaran yang menggiurkan itu ditolak oleh Utsman bin Affan.

”Maafkan saya, barang dagangan ini telah terjual dengan harga lebih besar dari itu!” Tentu saja para pedagang ini keheranan, siapa orang yang berani membeli dengan harga tinggi itu. Mereka pun bertanya, ”Wahai sahabat, siapakah orang yang telah membeli barang daganganmu dengan harga sangat tinggi itu?”

Utsman pun menjawab singkat, ”Allah!”

”Bagaimana caranya Allah memberikan keuntungan itu kepadamu?” Jawab Utsman, ”Allah menjanjikan kepadaku keuntungan tidak kurang dari 700 kali lipat, tidakkah kalian ingat janji Allah itu dalam Al Quran?” Lalu Utsman membacakan firman Allah SWT:

”Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, tak ubahnya sebutir biji yang tumbuh menjadi tujuh tangkai. Pada masing-masing tangkai terdapat 100 butir biji.” QS Al Baqarah 261

Dengan rasa takjub para pedagang itu bertanya, ”Apakah engkau akan sedekahkan dagangan yang sangat banyak ini?” Utsman pun menjawab, ”Benar, seluruhnya aku sedekahkan kepada masyarakat yang menderita karena paceklik yang parah ini!”

Allah SWT berfirman:
”Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (manafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.” QS Al Baqarah 245

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan