Mendekatkan Diri Kepada Allah



Ketaatan dan melakukan amal ibadah yang diridhoiNya merupakan salah satu jalan mendekatkan diri kepada Allah Subhana Wa Ta’ala. Mencari kecintaan dariNya dan meninggalkan maksiat adalah jalan yang paling utama.

QS Al Maidah 5:35

Bismillahi Rahmaani Rahiim

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan .

Shodaqollahuladzim

Wabtaghuu ilaihil wasiilah , dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNya pada ayat di atas. Mencari wasilah atau mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, menurut Al Jalalain,  maknanya adalah mencari amal ketaatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah (Tafsir Al Jalalain). Demikian pula Ibnu Katsir menafsirkan ini dengan melakukan ketaatan dan amal yang Allah ridhoi.

Ibnul Jauzi mengartikannya dengan mencari kecintaan Allah (Kitab Zaadul Masir) dan  Al Baidhawi menafsirkannya sebagai mendekatkan diri pada pahala yang Allah berikan dengan melakukan ketaatan dan meninggalkan maksiat (Tafsir Al Baidhawi, Anwarut Tanzil).

Mencari wasilah atau bertawasul harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Beberapa cara bertawasul yang benar seperti berdoa kepada Allah langsung dengan memujiNya dan menyebut namaNya yaitu asmaul husna. Membaca sholawat kepada nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wassalam. Banyak berdoa terutama pada saat setelah adzan, setelah sholat fardhu dan sholat malam, atau pada hari Jumat usai sholat Ashar.

Demikianlah mendekatkan diri atau mencari wasilah kepadaNya dalam beribadah kepadaNya. Kita juga bisa meminta orang sholeh yang masih hidup untuk mendoakan kita walaupun jangan menjadikannya sebagai kebiasaan. Mendekatkan diri kepada Allah yang lain dan penting adalah beramal sholeh di kehidupan sehari-hari. 

Mendekatkan diri kepada Allah janganlah memakai hal-hal yang dilarang dan syirik yaitu berdoa melalui perantaraan kuburan, orang yang telah mati, atau dengan melalui perantara kedudukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam atau dengan kedudukan orang-orang sholeh. Misalnya berdoa dengan mengatakan, “Kami bertawasul dengan sang pemberi petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang berjihad di jalan Allah.” Umat Islam juga dilarang melakukan kesyirikan dengan cara bertawasul dengan roh orang yang telah mati, orang sholeh, jin atau malaikat. Cara beribadah seperti ini tidaklah berbeda dengan kaum jahiliyah yang menganggap roh nenek moyang mereka adalah perantara agar doanya diperkenankan Allah sehingga roh yang mereka anggap sholeh  ini dapat memberi syafaat pada mereka kelak, bahkan sampai membuatkan berhalanya. Semoga kita terhindar dari hal sedemikian. Allahu’alam.

Sesungguhnya Allah Maha Mendengar segala doa kita dan Maha Melihat segala amal perbuatan kita. 

Alhamdulillah
#quran  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan