Al Adl - Yang Maha Adil
Mempercayai bahwa ada
yang Maha Adil yang tak terlihat di tengah dunia yang dilanda ketidakadilan dari
kelakuan manusia adalah ujian iman. Pada saat hari keadilan yang penghabisan,
hari kiamat, semua manusia akan percaya pada keadilan Yang Maha Adil yang
seadil-adilnya.
Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. QS An Nahl
16:90
Allah adil dalam segala
perbuatanNya. Dia memberikan kepada setiap orang apa yang patut diterimanya dan
menempatkan segalanya pada tempat yang sesuai. Tentu saja Allah tidak akan
memperlakukan seseorang secara tidak adil sekecil apapun.
Sesungguhnya Allah
tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan
sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari
sisi-Nya pahala yang besar. QS An Nissa 4:40
Namun, untuk
mempercayai bahwa Allah itu adalah Yang
Maha Adil di tengah-tengah ketidakadilan dunia yang begitu serius yang dilakukan oleh manusia, yang berlalu
tanpa hukuman di dunia ini, adalah sama dengan mempercayai Yang Tidak Terlihat.
Itu adalah suatu cobaan iman. Apabila keadilan penghabisan dilaksanakan, pada
saat itu sudah tidak ada lagi persoalan percaya atau tidak percaya, itulah hari
kiamat.
(Azab) yang demikian
itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah
sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya. QS Ali Imran 3:182
Dari Abu Dzar ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda
bahwa Allah Ta’ala berfirman:
“Hai hambaKu! Sesungguhnya Aku mengharamkan
kezaliman atas diriKu, dan Ku haramkan pula atas dirimu. Karena itu, janganlah
kamu berlaku zalim.
Hai hambaKu! Kamu sekalian sesat melainkan orang yang dapat
petunjuk dari padaKu. Karena itu, mohonlah petunjuk Ku. Kutunjuki kamu.
Hai
hambaKu! Kamu sekalian lapar, melainkan orang yang Kuberi makan. Karena itu,
mintalah makan kepadaKu. Kuberi kau makan.
Hai hambaKu! Kamu sekalian
telanjang, melainkan orang yang Kuberi pakaian. Karena itu, mintalah pakaian
kepadaKu. Kuberi kamu pakaian.
Hai hambaKu! Kamu sekalian banyak bersalah siang
dan malam. Padahal aku bersedia mengampuni segala dosa semuanya. Karena itu
minta ampunlah kepadaKu. Kuampuni kamu.
Hai hambaKu! Kamu tidak akan dapat
memberikan mudarat kepadaKu. Seandainya kamu dapat tentulah kamu telah
memudarati Ku. Dan kamu tidak dapat memberikan manfaat kepadaKu. Seandainya kamu
dapat tentu kamu telah memanfaatiKu.
Hai hambaKu! Seandainya orang-orang yang
sebelum dan sesudah kamu manusia maupun jin, lebih taqwa di antara kamu, maka
hal itu tidak akan menambah sesuatu apa bagi kekuasaanKu.
Hai hambaKu!
Seandainya orang-orang yang sebelum dan sesudah kamu, manusia maupun jin, lebih
durhaka daripada orang yang paling durhaka di antara kamu sekalian, maka hal
itu tidaklah mengurangi sesuatu apa bagi kekuasaanKu.
Hai hambaKu! Seandainya orang
yang sebelum dan sesudahmu manusia maupun jin, mereka berkumpul pada suatu
tempat yang luas, lalu mereka meminta kepadaKu dan Kupenuhi permintaan mereka
itu semuanya, maka hal itu tidaklah akan mengurangi sesuatu apa dalam
perbendaharaanKu, melainkan hanya seperti berkurangnya sebuah jarum bila
dimasukkan ke dalam samudra.
Hai hambaKu! Hanya amal kamu sajalah yang
kuperhitungkan untukmu, lalu kubayar penuh pahalanya. Maka siapa yang beroleh
kebaikan, hendaklah dia memuji Allah Ta’ala dan siapa yang beroleh lain dari
kebaikan, maka janganlah dia mencela siapa-siapa kecuali akan dirinya sendiri.”
Hadist riwayat Muslim
BESAR MAUPUN KECIL SEMUA TERUKUR DALAM TIMBANGAN KEADILAN ALLAH
BESAR MAUPUN KECIL SEMUA TERUKUR DALAM TIMBANGAN KEADILAN ALLAH
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar