Unta, langit, Gunung dan Bumi



Kuat tetapi taat seperti unta, menaungi seperti langit, kokoh berpendirian seperti gunung, berhati lapang seperti bumi. Keluar dan memperhatikan ciptaan Allah. Unta, langit, gunung dan bumi. Adakah sifat terpuji seperti taat, bijaksana, berpendirian dan berhati lapang ada pada diri kita sebagai seorang mukmin?

QS Al Ghasiyah 17-20


Bismillahi Rahmaani Rahiim

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan ,Dan langit, bagaimana ia ditinggikan ?Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan ?Dan bumi bagaimana ia dihamparkan ?
Shodaqollahul’adziim Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dari Anas ra, dia berkata:

 “Kami pernah dilarang bertanya kepada Rasulullah shallahu alaihi wassalam mengenai sesuatu. Yang mengherankan kami, ada  seseorang dari penduduk pedalaman yang berakal datang, lalu bertanya kepada beliau sedang kami mendengar. Orang Badui itu datang dan berkata: “Hai Muhammad, sesungguhnya  telah datang utusanmu kepada kami, lalu dia mengaku bahwa engkau menganggap bahwa Allah telah mengutusmu.” “Benar,” jawab beliau.  “Lalu siapa yang telah menciptakan langit?” tanya  orang itu. Beliau menjawab, “Allah.” “Siapa pula yang menciptakan bumi?” tanyanya  lebih lanjut. Beliaupun menjawab, “Allah.” Selanjutnya orang itu bertanya: “Jadi, Rabb yang telah menciptakan langit dan bumi serta menegakkan gunung-gunung itu, Allah kah yang telah mengutusmu?”
Beliau  pun menjawab, “Benar.” Orang itu melanjutkan, “Selain itu, utusanmu juga mengaku bahwa kami berkewajiban mengerjakan shalat lima waktu dalam satu hari  satu malam?” Maka beliau menjawab: “Benar.” Dia bertanya, “Demi Rabb yang telah mengutusmu, Allah kah yang telah memerintahkan hal tersebut?” Beliau mejawab,  “Benar.” Kemudian orang itu berkata, “Utusanmu mengatakan bahwa kami berkewajiban mengeluarkan zakat dari harta-harta kami.” Lalu Rasulullah menjawab, “Benar.” Orang itu pun bertanya, “Demi Rabb yang mengutusmu, Allah kah yang telah memerintahkanmu dengan hal ini?” Nabi menjawab, “Benar.” Orang itu juga berkata, “Utusanmu juga mengaku kepada kami bahwa kami berkewajiban menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukan perjalanan kesana.” Beliau menjawab, “Benar.” Kemudian orang itu berpaling seraya berkata, “Demi Rabb yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak melakukan penambahan dan pengurangan terhadapnya sedikitpun.” Maka Nabi shallallahu alaihi wassalam  bersabda, “Jika benar, dia pasti masuk surga.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim, dan diriwayatkan oleh al-Bukhari secara mu’allaq. Juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa-i. Serta diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa-i, dan Ibnu Majah dari Anas, dengan seluruh muatan hadits yang panjang. Dan pada bagian akhir dia mengatakan,  “Dan aku adalah Dhimam bin Tsa’labah, saudara Bani Sa’ad bin Bakr.” Alhamdulillah#quran   #jumatberkah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan