Jangan Bakhil



Beramallah dan jangan menghitung atau menyebut-nyebutnya. Beramal di jalan Allah dan menjadikan diri kita bahagia.

QS Al Lail 92: 5-10

Bismillahi Rahmaani Rahiim

“ Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa ,
dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah .
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup ,
serta mendustakan pahala terbaik ,
maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar .”

Shodaqollahul’adziim

Pada riwayat Muslim, dari Ali ra katanya:

“Pada suatu hari kami mengantarkan jenazah ke pekuburan Baqi Al Gharqad. Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mendatangi kami, lalu beliau duduk. Maka kami pun duduk pula di keliling beliau. Beliau memegang sepotong ranting, menunduk dan menggaris-garis pasir dengan ranting itu. Kemudian beliau bersabda: “Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah Ta’ala di surga atau neraka. Telah ditetapkan Allah apakah dia celaka atau bahagia.”

Maka bertanya seorang sahabat, “Ya Rasulullah, kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan takdir nasib kita tanpa beramal?”

Jawab Beliau, “Orang-orang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang bahagia, adalah karena dia beramal dengan amalan orang yang bahagia, dan orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang celaka adalah karena dia beramal dengan amalan orang celaka. Karena itu, beramallah! Seorang sarana telah disiapkan. Adapun orang-orang bahagia mereka dimudahkan untuk mengamalkan amalan-amalan orang-orang bahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka.”

Kemudian Beliau membaca ayat, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. QS Al Lail 92:5-10

Alhamdulillah
#quran  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan