Orang-orang shidiq atau orang-orang yang benar memiliki tiga kebenaran dalam dirinya. Satu, niat yang benar, kedua perkataan yang benar dan ketiga, perbuatan yang benar.
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS At Taubah 119.
Orang-orang shidiq, benar. Orang yang amat teguh
keyakinannya akan kebenaran yang dibawa Rasulullah SAW.
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah,
yaitu: nabi-nabi, para shidiqin,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya.
QS 4 An Nissa 69.
Orang shidiq memiliki tiga kebenaran dalam dirinya: Satu,
benar niatnya. Dua, benar perkataannya. Tiga, benar pekerjaannya. Seperti apa ketiganya?
Satu, benar niatnya.
Pada buku Riadhus Shalihin tentang orang yang shidiq disebut
sebuah hadist. Sahl bin Hunaif ra
berkata, bersabda Rasulullah SAW: “Siapa yang minta kepada Allah mati syahid
dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah akan menyampaikannya ke tingkat orang
mati syahid, meskipun mati di atas tempat tidurnya”. HR Muslim.
Hadist ini menyiratkan pentingnya niat seseorang. Niat yang
benar, walaupun belum sempat dilaksanakan, telah dicatat oleh Allah SWT,
termasuk akan diberi pahalanya. Atau, sudah sampaikah hadist mengesankan tentang
niat berikut ini?
Dari Abu Sa’id ra dari Nabi SAW beliau bersabda:
“Ada seorang laki-laki Bani Israil yang telah membunuh
sembilan puluh sembilan orang. Kemudian ia pergi bertanya. Ia datang pada
seorang rahib (pendeta), lalu ditanyakannya, “Dapatkah tobat saya diterima?”
Jawab pendeta, “Tidak!” Pendeta itu pun lalu dibunuhnya. Kemudian ia terus
hendak bertanya. Seorang laku-laki berkata kepadanya, “Pergilah engkau ke desa
itu!”
Lalu dia mati di dekat desa yang ditujunya. “Mendekatlah,”
dan Allah mewahyukan kepada desa yang ditinggalkannya, “Jauhlah.” Allah lalu
berfirman kepada malaikat tadi, “Ukurlah jarak antara kedua desa itu”. Maka
kedapatanlah bahwa ia lebih dekat sejengkal ke tempat yang ditujunya. Lalu ia
diampuni Allah. HR Bukhari.
Sekali lagi, niat, yang baik dan benar, walaupun belum
terlaksana telah dihitung Allah SWT. Niat yang benar akan melahirkan daya
dorong yang kuat.
Kedua, benar perkataannya.
Abdullah bin Masud ra berkata, bersabda Nabi SAW, “Sesungguhnya
kebenaran itu membawa kepada kebaikan (taat) dan kebaikan itu membawa ke surga.
Dan seseorang membiasakan dirinya berkata benar sehingga tercatat di sisi Allah
shidiq. Dan dusta membawa kepada lancung sedang lancung membawa ke neraka. Dan
seseorang suka berdusta sampai tercatat di sisi Allah pendusta.” HR Bukhari Muslim
Ucapan yang benar akan melahirkan daya pengaruh yang kuat.
Ketiga, benar perbuatannya.
“…(juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari
kampung halaman dan dari harta benda mereka karena mencari karunia Allah dan
keridhaanNya, dan mereka menolong Allah dan Rasulnya. Mereka itulah orang-orang
yang shidiqqin.” Al Hasyr 18
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shidiqqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka. QS Al Hadiid 19.
Perbuatan yang shidiq akan melahirkan kekuatan untuk
merekayasa, melahirkan kekuatan untuk melaksanakan, dan mempersiapkan
perbekalan akhirat.
Ketiga kebenaran niat, perkataan dan perbuatan yang benar dalam
orang shidiq tadi akan melahirkan kekuatan untuk memproduksi sesuatu kebaikan sehingga
menjadi kekuatan yang bisa merobah sesuatu. Wallahu ‘alam
Alhamdulillah
Karakter Terpuji 1: Muslim, Mukmin, MuslimKarakter Terpuji 2: Taqwa
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karaker Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar