Karakter Terpuji 6 : Shidiq

Orang-orang shidiq atau orang-orang yang benar memiliki tiga kebenaran dalam dirinya. Satu, niat yang benar, kedua perkataan yang benar dan ketiga, perbuatan yang benar.

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS At Taubah 119.

Orang-orang shidiq, benar. Orang yang amat teguh keyakinannya akan kebenaran yang dibawa Rasulullah SAW.

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu:  nabi-nabi, para shidiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. 
QS 4 An Nissa 69.


Orang shidiq memiliki tiga kebenaran dalam dirinya: Satu, benar niatnya. Dua, benar perkataannya. Tiga, benar pekerjaannya. Seperti apa ketiganya?

Satu, benar niatnya.

Pada buku Riadhus Shalihin tentang orang yang shidiq disebut sebuah hadist.  Sahl bin Hunaif ra berkata, bersabda Rasulullah SAW: “Siapa yang minta kepada Allah mati syahid dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah akan menyampaikannya ke tingkat orang mati syahid, meskipun mati di atas tempat tidurnya”.  HR Muslim.

Hadist ini menyiratkan pentingnya niat seseorang. Niat yang benar, walaupun belum sempat dilaksanakan, telah dicatat oleh Allah SWT, termasuk akan diberi pahalanya. Atau, sudah sampaikah hadist mengesankan tentang niat berikut ini?

Dari Abu Sa’id ra dari Nabi SAW beliau bersabda:
“Ada seorang laki-laki Bani Israil yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian ia pergi bertanya. Ia datang pada seorang rahib (pendeta), lalu ditanyakannya, “Dapatkah tobat saya diterima?” Jawab pendeta, “Tidak!” Pendeta itu pun lalu dibunuhnya. Kemudian ia terus hendak bertanya. Seorang laku-laki berkata kepadanya, “Pergilah engkau ke desa itu!”  
Lalu dia mati di dekat desa yang ditujunya. “Mendekatlah,” dan Allah mewahyukan kepada desa yang ditinggalkannya, “Jauhlah.” Allah lalu berfirman kepada malaikat tadi, “Ukurlah jarak antara kedua desa itu”. Maka kedapatanlah bahwa ia lebih dekat sejengkal ke tempat yang ditujunya. Lalu ia diampuni Allah.  HR Bukhari.

Sekali lagi, niat, yang baik dan benar, walaupun belum terlaksana telah dihitung Allah SWT. Niat yang benar akan melahirkan daya dorong yang kuat.

Kedua, benar perkataannya.

Abdullah bin Masud ra berkata, bersabda Nabi SAW, “Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan (taat) dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang membiasakan dirinya berkata benar sehingga tercatat di sisi Allah shidiq. Dan dusta membawa kepada lancung sedang lancung membawa ke neraka. Dan seseorang suka berdusta sampai tercatat di sisi Allah pendusta.” HR Bukhari Muslim

Ucapan yang benar akan melahirkan daya pengaruh yang kuat.

Ketiga, benar perbuatannya.

…(juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka karena mencari karunia Allah dan keridhaanNya, dan mereka menolong Allah dan Rasulnya. Mereka itulah orang-orang yang shidiqqin.” Al Hasyr 18


Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shidiqqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka. QS Al Hadiid 19.

Perbuatan yang shidiq akan melahirkan kekuatan untuk merekayasa, melahirkan kekuatan untuk melaksanakan, dan mempersiapkan perbekalan akhirat.


Ketiga kebenaran niat, perkataan dan perbuatan yang benar dalam orang shidiq tadi akan melahirkan kekuatan untuk memproduksi sesuatu kebaikan sehingga menjadi kekuatan yang bisa merobah sesuatu. Wallahu ‘alam

Alhamdulillah
Karakter Terpuji 1: Muslim, Mukmin, Muslim
Karakter Terpuji 2: Taqwa
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karaker Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan