Bersyukur
Apa yang telah kita
syukuri hari ini?
Jika kita bersyukur Allah akan menambah nikmatNya.
“Barangsiapa yang bersyukur kepadaKu, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri. (QS Lukman 12). Dan Allah tidak akan menyiksa orang yang
bersyukur (QS An Nissa 147)
Dan ingatlah tatkala Tuhan mu memaklumkan, “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu
mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya azabku sangat pedih. QS 14 Ibrahim 7
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin
Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki
pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa
menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat. Dan
Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. QS 3 Ali Imran 145
Bersyukur itu selain dilakukan melalui amal ibadah, juga
dilakukan melalui sesama umat manusia.
Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW: “Siapa yang tidak
berterimakasih kepada manusia, ia tidak berterimakasih kepada Allah.” HR Bukhari
Ciri orang yang bersyukur adalah ia takut mengerjakan
perbuatan yang tidak disenangi Allah dan taat mengerjakan perintahNya, karena
ia menyadari bahwa Allah telah memberinya berbagai macam kenikmatan
… dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang berterimakasih.
Qs 34 Saba 13
Khusyu
Khusyu bisa juga tunduk, patuh, benar-benar menyerahkan diri
kepada Allah SWT.
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
oirang-orang yang khusyu, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNYa. QS 2 Al Baqarah 45-46
Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang khusuk dalam sholatnya. Qs Al
Muminun 1-2
Sesungguhnya aku menghadapkan
diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada
agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan. QS 5 Al Maidah 111
Khusus mengenai sholat, menurut Imam Ghazali sholat yang
dilaksanakan dengan kesadaran harus mengandung sedikitnya enam keadaan jiwa:
SATU, Adanya kehadiran hati
Hati hadir karena dikosongkan dari segala sesuatu yang tak
ada hubungannya dengan sholat. Caranya dengan mengingat bahwa nuansa akhirat
itu lebih baik dari dunia untuk menghadirkan hati saat kita menghadap Allah
SWT.
DUA, Adanya pemahaman yang mendalam
Pemahaman berkaitan dengan pengetahuan tentang apa yang kita
ucapkan dalam sholat.
TIGA, Adanya rasa takzim
Takzim atau penghormatan ditimbulkan oleh dua keyakinan,
keyakinan tentang keagungan atau kebesaran Allah, dan keyakinan tentang
kehinaan diri. Rasa takzim ini akan menimbulkan kepasrahan, kerendahan hati dan
kekhusyuan
EMPAT, Adanya rasa takut yang disertai pengagungan
Keadaan jiwa yang timbul sebagai buah dari keyakinan tentang
besarnya kemampuan, keperkasaan serta kekuatan kehendak Allah. Semakin mengenal
sifat Allah, semakin besar rasa ini.
LIMA, Adanya rasa pengharapan
Mengharap sholat diterima
ENAM, Adanya rasa malu
Malu timbul karena pengakuan bahwa kita tidaklah sempurna. Seringkali
kita kurang ikhlas dalam melaksanakan perintahNya dan kalah dengan urusan
duniawi.
Hanif atau Suci
Hanif atau suci bisa juga berarti lurus dalam berserah diri.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah),
tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. QS 30 Ar Rum 30
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang
Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada
Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.3 Ali
Imran 67
Sesungguhnya aku menghadapkan
diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada
agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan.
QS 6 Al An Aam 79
Alhamdulillah
Baca juga:
Karakter Terpuji 2: Taqwa
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karaker Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita
Karakter Terpuji 6: Shidiq
Karakter Terpuji 7: Amanah
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karaker Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita
Karakter Terpuji 6: Shidiq
Karakter Terpuji 7: Amanah
Karakter Tercela:
Karakter Tercela 1: Lalai, La'im dan Kafir
Karakter Tercela 2: Munafik
Karakter Tercela 3: Fasik, Zalim, Isrof
Karakter Tercela 4 : Banyak Membantah, Ingkar Nikmat, Angkuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar