Penolak-Penolak Musibah

Musibah dan ujian kepada seorang hamba adalah kehendak Allah SWT. Seorang diujinya dan diberi musibah untuk mengetahui siapa yang bersabar dan siapa yang berjihad di jalanNya.

Namun, ada beberapa hal yang dapat menghindarkan seorang hamba dari suatu musibah, di antaranya adalah:

Satu, yakin dan berbaik sangka kepada Allah SWT. 

Hendaknya seseorang tidak mengatakan, “Saya akan coba dengan Al Quran ini,” akan tetapi ia harus meyakini bahwa di dalam Al Quran tersebut merupakan sumber dari segala obat.

Allah berfirman:
Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-rang yang zalim selain kerugian. QS Al Isra 82

Dua, mengagungkan Allah SWT Sang Pencipta, lalu bersandar, bergantung dan bertaubat serta berdoa kepadaNya

Bahwa hanya Dialah satu-satunya Yang Maha Menyembuhkan. Bacaan ruqyah yang engkau baca untuk dirimu sendiri apabila ditimpa suatu bala atau musibah, maka hal itu lebih baik daripada orang lain yang membacakan ruqyah kepadamu.

Tiga, senantiasa diawasi oleh Allah, yaitu dengan melaksanakan segala perintahNya. 

Misalnya, senantiasa melakukan sholat berjamaah di masjid. Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa yang sholat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu janganlah Allah sampai menuntut kalian atas suatu jaminan yang telah Dia berikan. HR Muslim

Begitu pula halnya dengan menjauhi segala larangan Allah SWT seperti memandang kepada hal-hal yang diharamkan, baik itu berupa tontonan layar kaca yang dapat membahayakan keluarga dan membawa dampak buruk terhadap mereka maupun lainnya, meninggalkan musik dan nyanyian serta berbagai kemungkaran lainnya. Dengan demikian, Anda akan menjadi orang yang beruntung karena Anda senantiasa menjaga Allah (dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya) sebagaimana kabar gembira yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:

"Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu". HR Ahmad dan at Tirmidji.

Empat, memperbanyak wirid dan dzikir yang bersumber dari Al Quran dan Hadist Nabi SAW dan senantiasa mengamalkannya setiap waktu. 

Seperti dzikir setelah sholat lima waktu, wirid sehari-hari yang bersumber dari Al Quran, dzikir pagi dan petang serta dzikir sebelum tidur dan ketika bangun  dari tidur. Allah berfirman:

Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. QS Thaha 124

Lima, senantiasa beramal sholeh karena hal tersebut dapat menguatkan keimanan.

Nabi SAW pernah ditanya, “Amalan apa yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Yang terus menerus walaupun sedikit.” HR Bukhari.

Alhamdulillah
Sumber Buletin Jumat Yayasan Al Sofwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan