Asmaul Husna: Al Mumit



Al Mumit - Maha Mematikan
وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَ اَحْيَا 
"dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan"
QS. An-Najm 53:44

Allah ﷻ yang memberi kehidupan adalah Yang Maha Esa yang mampu mengambil kehidupan itu kembali. Tangan-tangan-Nya berada di balik semua kematian.



نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ
"Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,"
QS. Al-Waqi'ah 56:60

Kematian bagi seorang muslim bukanlah akhir kehidupan, itu adalah perubahan menuju kehidupan yang lain. Saat kematian  tiba, maka tak ada yang dapat menghindari.


اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ ھٰٓ ؤُلَآ ءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
"Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?"
QS. An-Nisa' 4: 78

Maka, takut akan kematian tak akan ada artinya.


قُلْ لَّنْ يَّنْفَعَكُمُ الْفِرَارُ اِنْ فَرَرْتُمْ مِّنَ الْمَوْتِ اَوِ الْقَتْلِ وَاِذًا لَّا تُمَتَّعُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
"Katakanlah (Muhammad), Lari tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika demikian (kamu terhindar dari kematian) kamu hanya akan mengecap kesenangan sebentar saja."
QS. Al-Ahzab 33: 16

Bagi mereka yang ditetapkan menghuni neraka, Allah ﷻ menahan kematian itu untuk mereka di sana selamanya. Meskipun mereka berteriak-teriak memohon sekiranya kematian itu mengakhiri siksaan-Nya.


اِنَّهٗ مَنْ يَّأْتِ رَبَّهٗ مُجْرِمًا فَاِنَّ لَهٗ جَهَـنَّمَ ۚ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَ لَا يَحْيٰى
"Sesungguhnya barang siapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa, maka sungguh, baginya adalah neraka Jahanam. Dia tidak mati (terus merasakan azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup (tidak dapat bertobat)."
QS. Ta-Ha 20: 74

Dari Hudzaifah, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

“Apabila Nabi ﷺ hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari)

Kehilangan terbesar adalah kehilangan kasih sayang Allah ﷻ di alam baka.


Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan