Kala hujan tiba, maka tanah menjadi basah. Air yang menggenang di tanah, di pasir atau celah bebatuan akan menumbuhkan rerumputan. Inilah anugerah Allah Subhanahu Wa Taala. Bahwa dengan air hujan itu kembali ditumbuhkannya kehidupan di permukaan bumi yang diawali dengan tumbuhnya rerumputan.
Al Quran surat Abasa ayat 31
Bismillahi Rahmaani Rahiim
وَّفَاكِهَةً وَّاَبًّا
"...dan buah-buahan serta rerumputan."
QS 80:31
Shodaqollahul'adziim
Suatu hari Amiral Mukminin Umar bin Khattab membaca firman Allah yang agung yaitu surat ke 80, Abasa, sampai ayat ke 31.
"Wa faakihataw wa abbaa." Tiba-tiba wajah khalifah Umar menjadi pucat pasi. Sebagaimana disebut dalam surat Abasa, dari ayat 25, bahwa Allah telah menurunkan air hujan dari langit, kemudian menumbuhkan biji-bijian, anggur, sayur-sayuran, zaitun, kurma, kebun yang rindang, buah-buahan. Tapi, apakah abbaa itu?
"Ya Allah, kami tahu apa itu fakihah, ialah tsamaraat, yaitu buah-buahan. Tetapi apa itu abbaa? Ya Rabb, kami tak tahu makna abbaa."
Maka berdirilah seorang badui penggembala dan berkata, "Ya Amiral Mukminin, kamilah yang tahu makna abbaa. Ketika hujan turun di padang gembalaan seputar gurun, maka genangan-genangan kecil di tanah, di celah batu, dan di pasir lembut lalu dengan cepat ditumbuhi rerumputan yang kami bahkan tak tahu darimana datang bebenihannya. Itulah abbaa, rumput-rumput anugerah Allah."
Maka, Umar Radhiyallahu Anhu bertakbir dan bersujud syukur.
Maha Besar Allah dan segala puji hanya bagi-Nya yang telah mencurahkan hujan dari langit. Menumbuhkan pepohonan rindang, buah dan sayur-sayuran. Menumbuhkan rerumputan darimana hewan ternak mencari makan. Menjadikan tanahnya subur dan darisanalah bumi kembali dihidupkan.
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar