Suatu kala di masa kekhalifahan Umar bin Khatab ra ada
seorang pemuda yang senantiasa datang ke masjid. Yahya bin Ayyub menceritakan,
bahwa di Madinah seorang pemuda yang
menarik perhatian Amirul Mukminin Umar bin Khatab karena kerajinannya beribadah
di masjid.
Suatu malam pulang sholat Isya, dia berpapasan dengan
seorang wanita yang menghadang jalannya. Seketika itu juga hatinya tertambat
pada wanita itu. Dia pun mengikutinya, hingga tiba di depan rumah wanita tadi.
Ketika mengetahui dirinya dibuntuti, wanita itu membaca ayat Al Quran:
“Sesungguhnya orang-orang bertaqwa, bila mereka ditimpa
was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS Al a’raf 201).
Setelah mendengar kata-kata sang wanita, pemuda tadi
langsung jatuh pingsan. Sang wanita memandangi keadaan pemuda yang pingsan
itu. Seperti orang yang meninggal saja
karena pingsannya. Bersama pembantunya, dia akhirnya membawa pulang pemuda ke
rumahnya dan mendapati ayah sang pemuda. Wanita tadi pulang dan sang ayah membawa
anaknya masuk untuk merawatnya sampai sadar kembali.
“Apa yang menimpamu wahai anakku?” tanya ayahnya.
Si pemuda tak mau bicara. Setelah didesak beberapa kali
akhirnya ia mengakui perbuatannya membuntuti si wanita sampai dibacakan ayat
tadi. Tak lama usai bercerita, sang pemuda menghela nafas terakhirnya. Ia langsung meninggal dunia.
Kejadian ini tentu saja terdengar oleh khalifah Umar bin
Khatab. Beliau bertanya, “Mengapa kalian tidak memberitahukan kematiannya
kepadaku?” Beliau pun pergi ke kuburan si pemuda. Khalifah Umar menghampiri dan berdiri di samping
kuburan seraya berkata, “Hai Fulan, dan bagi orang yang takut saat menghadap
RabbNya, maka ada dua surga baginya.”
Lalu seolah-olah terdengar oleh Khalifah Umar bin Khatab
suara dari dalam kubur pemuda itu, “Rabbku telah memberikannya kepadaku wahai
Umar.”
Pada versi lain kisah ini disebutkan Al Hasan, dari Umar ra dia berkata, “Ada seorang pemuda pada zaman
Umar bin Al Khatab ra, yang senantiasa datang ke masjid dan melakukan ibadah.
Suatu kali hatinya tertambat kepada seorang gadis. Lalu dia menyatakan isi
hatinya kepada gadis itu. Namun demikian, ia sadar dan ingat akan dirinya, lalu
dia menghela nafas yang dalam dan pingsan. Pamannya mengetahui keadaannya,
membawanya pulang ke rumahnya. Setelah sadar kembali, dia berkata, “Wahai
paman, temuilah Umar dan sampaikanlah salamku padanya. Juga tanyakan kepadanya,
apakah balasan orang yang takut akan bertemu dengan RabbNya…” Maka Umar
berkata, “Kamu mendapat dua surga.”
Abu Hurairah dan Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah SAW
berkhutbah sebelum wafatnya, yang di antaranya beliau bersabda,
“Barangsiapa mampu bersetubuh dengan wanita atau gadis
secara haram, lalu Dia meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah
menjaganya pada hari yang penuh ketakutan yang besar (kiamat), diharamkannya
masuk neraka dan memasukkannya ke dalam surga.”
Malik bin Dinar berkata, “Surga An Naim berada di antara
surga Firdaus dan surga Adn. Di dalamnya terdapat bidadari-bidadari yang
diciptakan dari bunga-bunga surga. Surga itu ditempati orang-orang yang hendak
melakukan kedurhakaan, lalu tatkala mengingat Allah, mereka meninggalkannya
karena takut kepada Allah.”
Qatadah berkata, pernah disebutkan kepada kami bahwa Nabi
SAW pernah bersabda,
“Tidaklah seseorang sanggup melakukan yang haram, kemudian
dia meninggalkannya karena hanya takut kepada Allah, melainkan Dia akan
mengganti yang haram itu di dunia sebelum akhirat dengan sesuatu yang lebih
baik darinya.”
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar