Assalamu’alaikum Saudara saya yang dirahmati Allah SWT. Saat Ramadan tak ada hidangan di atas piring kita pada siang hari.
Namun, bagi sebagian kita, bisa jadi orang yang kita kenal, atau tidak. Setiap
hari adalah Ramadan. Tak pernah cukup hidangan tersaji di piring setiap
harinya.
Rasulullah SAW dan keluarganya.
Sedikit makan
Sedikit tertawa
Ridho dengan kesederhaan pakaian
Demikian diajarkan Nabi kita. Banyak riwayat disebutkan Imam
Bukhari dalam hadist-hadistnya mengenai kesahajaan hidup Nabi Muhammad SAW dan
keluarganya. Beliau terbiasa menahan lapar, demikian pula keluarganya. Saat menahan lapar di bulan Ramadan, bisakah kita bayangkan kesederhanaan
kehidupan Rasulullah SAW itu?
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Keluarga Nabi Muhammad SAW
tidak pernah kenyang dengan makanan selama tiga hari sejak tiba di Madinah,
hingga beliau wafat.”
Telah bercerita Qatadah ia berkata, “Suatu hari kami berada
di sisi Anas dan saat it ia mempunyai pembuat roti, maka ia pun berkata, Nabi
SAW tidak pernah makan roti yang empuk dan tidak pula kambing yang dipanggang.”
Orang mukmin adalah mereka yang biasa menahan lapar.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin
itu hanya makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh
usus.”
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Nabi SAW tidak pernah mencela
makanan sekalipun. Bila ia berselera maka beliau memakannya dan bila tidak suka
maka beliau meninggalkannya.”
Pada riwayat Ibnu Majah, Beliau Nabi SAW bersabda, “Tidaklah pernah seorang anak
Adam mengisi bejana yang lebih buruk daripada perutnya sendiri. Oleh karena
itu, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap kecil yang dapat menegakkan tulang
punggungnya. Jika dia tidak mampu dengan ini, hendaklah diisinya dengan
sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan hendaklah sepertiga lagi
untuk nafasnya.”
Mereka yang Menegakkan Negeri-Negeri
Dalam sebuah hadist yang panjang diriwayatkan Usamah ibn
Zaid dan Abu Hurairah disebutkan tentang keutamaan rasa lapar, ketika Nabi SAW
bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling dekat kepada Allah SWT
pada hari kiamat adalah orang yang sering merasa lapar, haus dan sedih di dunia
ini, orang yang penuh kasih sayang dan bertaqwa kepada Allah, yang ketika hadir
mereka tidak dikenal, dan ketika pergi mereka tidak dicari orang. Akan tetapi,
bumi mengenal mereka dan para malaikat surga menolong mereka.
Orang lain merasa bahagia dengan dunia, sedangkan mereka
merasa bahagia dengan ketaatan kepada Allah SWT. Orang-orang lain tidur dengan
kasur empuk, mereka tidur dengan menopang kening dan lututnya. Orang lain
menyia-nyiakan amal dan akhlaq para nabi, sedangkan mereka melestarikannya. Bumi
menangisi kepergian mereka, dan Allah memurkai setiap negeri yang tidak seorang
pun dari mereka menetap di sana.
Mereka tidak tergiur kepada dunia laksana anjing tergiur melihat
bangkai. Mereka hanya makan seperlunya, sekadar dapat menyambung nyawa,
mengenakan pakaian bertambal, kusut dan kepala berdebu. Orang-orang yang
melihatnya mengira bahwa mereka sakit. Namun, sesungguhnya tidak ada penyakit
pada diri mereka. Dikatakan bahwa mereka ‘gila’, mereka tidaklah gila. Namun,
orang-orang melihat dari mereka tertambat ketentuan Allah, yang telah membuat
mereka mengenyahkan dunia.
Di kalangan penduduk dunia, mereka dianggap berjalan tanpa
akal. Tetapi justru merekalah yang berakal ketika akal manusia lainnya hilang.
Bagi mereka kemuliaan di akhirat.
Hai Usamah, jika engkau melihat mereka di sebuah negeri,
ketahuilah olehmu bahwa mereka adalah pelindung penduduk negeri itu, sebab
Allah tidak akan menurunkan azab atas suatu kaum selama mereka ada di
tengah-tengah kaum itu. Bumi mencintai mereka dan Yang Maha Perkasa meridhoi
mereka. Oleh karena itu, jadikanlah mereka saudaramu, agar melalui mereka engkau
beroleh keselamatan. Dan jika engkau ingin agar kematian menjemputmu saat
perutmu kosong dan hatimu haus. Lakukanlah karena dengan demikian sesungguhnya
engkau telah mencapai derajat yang mulia, bersama para nabi. Para malaikat pun
bergembira menyambut kedatangan ruhmu, sedangkan Dia yang Maha Perkasa
bershalawat kepadamu.” (Ibn Handal, Zuhd, Zabidi VII, 388)
Firman Allah: Bismillahi Rahmaani Rahiim
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”
QS Al Baqarah 155-156
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar