Asmaul Husna: Al Darr



Al Darr - Sang Pembuat Derita

Seorang yang setia kepada Allah Subhana wa Ta’ala akan menerima kemalangan dirinya sebagai sebuah karunia. Sarana pendekat kepadaNya dan penghapus kesalahan dirinya.


Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. QS Al An’am 6:17

Tiada penderitaan yang akan menimpa kita atau dienyahkan kecuali dengan izin Allah. Jadi, hanya Dial ah yang seharusnya kita takuti.  Takut pada kesusahan dan marabahaya telah menjerumuskan orang-orang dari semua peradaban menyembah tuhan-tuhan palsu mereka.




Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam, QS Al An’am, 6:71

Kejadian yang kelihatannya buruk atau sewenang-wenang dalam kenyataannya adalah karya-karya kearifan, yang dirancang oleh yang Maha Tahu. Penerimaan pandangan seperti ini  menjadi penting bagi kesejahteraan mental dan spiritual kita.  Manusia ditanya:



Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" Qs Al Kahfi 18:68

Jika Allah menimpakan kemalangan kepada seseorang, maka seseorang yang setia akan menerimanya sebagai karunia terselubung. Bukankah kemalangan itu tidak lain untuk menghapus segala kesalahan kita?

Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"‏ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ ‏"‏‏.‏

Tiadalah seorang muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan atau kesedihan (kerisauan hati) sampai tertusuk duri, melainkan semua itu akan menjadi penebus dosanya.” HR Bukhari Muslim

HANYA ALLAH YANG MENGHAKIMI MANUSIA

Alhamdulillah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan