Ibarat Memandang Bulan Purnama



Matahari dan bulan adalah salah satu dari beberapa tanda-tanda kebesaran Allah ﷻ . Bersama pergerakan benda-benda ciptaan-Nya ini di angkasa, seorang muslim hendaknya selalu mengingat kebesaran-Nya.

Al Quran surat Qaf 50:39
Bismillahi Rahmaani Rahiim



فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ
وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ 

"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam."
(QS. Qaf 50: Ayat 39)

Shodaqollahul'adziim

Pada suatu malam, duduklah Jabir bin Abdullah bersama Rasulullah ﷺ. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu'anhu ia berkata, ”Kami sedang bersama Nabi ﷺ, lalu Beliau ﷺ memandang bulan purnama di malam itu seraya bersabda:

"‏ أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا، لاَ تُضَامُّونَ ـ أَوْ لاَ تُضَاهُونَ ـ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ‏"‏‏.‏ ثُمَّ قَالَ ‏"‏ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ‏"‏‏


"Sungguh kalian akan melihat Rabb pencipta kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini, tidak terhalangi apapun (tidak kesulitan) dalam melihat-Nya subhanahu wata’ala , maka semampunya berusahalah menyempurnakan shalat sebelum terbitnya matahari (sholat subuh) dan sebelum terbenam matahari(shalat Ashar) maka perbuatlah “.
Lalu Beliau membaca ayat, "... dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam" (QS Qaf ayat 39).
HR Bukhari

Selain menjelang terbit dan terbenamnya matahari, seorang muslim juga hendaknya banyak mengingat Allah ﷻ tatkala terjadinya gerhana, baik gerhana matahari ataupun bulan.

Dari Aisyah radhiyallahu'anha bersabda Rasulullah ﷺ:

,إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari)



Alhamdulillah

Asmaul Husna: Al Hamid



Al Hamid - Maha Terpuji

وَقَالَ مُوْسٰٓى اِنْ تَكْفُرُوْۤا اَنْـتُمْ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ۙ فَاِنَّ اللّٰهَ لَـغَنِيٌّ حَمِيْدٌ
"Dan Musa berkata, Jika kamu dan orang yang ada di bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 8)

Allah ﷻ satu-satunya yang Maha Terpuji karena Dia telah memberi kita kehidupan dan segala yang kita nikmati di dalamnya. Memuji atas bantuan-Nya dan mencintai serta memuliakan-Nya.

فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَرَبِّ الْاَرْضِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
"Segala puji hanya bagi Allah, Rabb (pemilik) langit dan bumi, Rabb seluruh alam."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 36)

Pemberian terbesar dari Allah ﷻ yang patut dipuji adalah wahyu-Nya. Petunjuk berupa perintah dan larangan terdapat dalam wahyu sebagai bentuk kasih sayang kepada manusia sehingga bisa menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُ ۚ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰٮنَا لِهٰذَا ۗ وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَاۤ اَنْ هَدٰٮنَا اللّٰهُ ۚ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَـقِّ ۗ وَنُوْدُوْۤا اَنْ تِلْكُمُ الْجَـنَّةُ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka berkata, Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul Rabb kami telah datang membawa kebenaran. Diserukan kepada mereka, Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 43)

Semua makhluk memuji dan memuliakan-Nya.

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّ ۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰـكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ ۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 44)

Makhluk diciptakan untuk memuji-Nya

Alhamdulillah

Maka Bertawakallah




Pada bagian akhir ayat Surat Ali Imran ayat 159, Allah Subhanahu was Taala mengingatkan kaum Muslim untuk selalu bertawakal. Sebuah pengingat sebagai pegangan kita menjalani kehidupan hari-hari ini.

Al Quran surat Ali Imran 3:159
Bismillahi Rahmaani Rahiim

فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

"... Maka apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."

Shodaqollahul'adziim

Dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Tirmidzi)



Alhamdulilah

Asmaul Husna: Al Qayyum





Al Qayyum - Maha Berdiri Sendiri




اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ 
"Allah, tidak ada Rabb selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)."
QS. Ali 'Imran 3:2

Al Qayyum merupakan asma Allah ﷻ yang Paling Besar, Al Ism al Azam, sebagaimana asmanya yang lain, Al Hayy, Maha Hidup. Allah ﷻ adalah yang Maha Berdiri Sendiri, abadi, Esa, tanpa awal dan tanpa akhir, tanpa batas waktu, tempat atau situasi. Allah tidak mati, tidak butuh istirahat dan tidak tidur. Allah tak pernah lelah.


وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun."
QS. Qaf 50:38

Al Qayyum adalah yang Esa Maha Berdiri Sendiri, keberadaannya mandiri. Dia jugalah yang menjaga makhluk dan alam semesta. Langit dan bumi kukuh atas perintah-Nya. Allah ﷻ tidak butuh kepada makhluk, tetapi makhluklah yang membutuhkan-Nya.


وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ تَقُوْمَ السَّمَآءُ وَالْاَرْضُ بِاَمْرِهٖ ۗ ثُمَّ اِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً ۖ مِّنَ الْاَرْضِ ۖ اِذَاۤ اَنْـتُمْ تَخْرُجُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu kamu keluar (dari kubur)."
QS. Ar-Rum 30:25


Rasulullah ﷺ menyebut nama-Nya saat berdoa, terutama saat bersujud.
"Ya Hayyu ya Qayyum" Oh, Yang Maha Hidup Yang Berdiri Sendiri".


وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا

"Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman."
QS. Ta-Ha 20: 111

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dikisahkan bahwa dahulu ia duduk bersama Rasulullah ﷺ dan ada seseorang yang shalat lalu berdoa,

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan mengimani bahwa milik-Mu segala pujian tiada sesembahan yang benar selain engkau al-Mannan, pencipta langit dan bumi, wahai yang memiliki keagungan dan kemurahan, wahai al-Hayyu, wahai al-Qayyum.”

Nabi ﷺ berkata, "Sungguh dia telah berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla dengan menyebut nama-Nya yang terbesar yang bila diminta dengannya, Dia akan mengijabahi; dan bila dimohon dengannya, Dia akan memberi.” (HR. Abu Dawud)

Kecintaan kepada hal-hal duniawi menutupi gerbang menuju keabadian.

Alhamdulillah

Persaudaraan dan Surga

Allah ﷻ menjanjikan surga bagi mukminin yang saling bersaudara, selalu tolong menolong dan saling mengingatkan dalam kebaikan Islam.

Menulis ulang Al Quran surat at Taubah ayat 71-72
Bismillahi Rahmaani Rahiim

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗ اُولٰۤئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sungguh, Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
"Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di Surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung."

Shodaqollahul'adziim

Pada shahih Bukhari-Muslim disebutkan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda:
"المؤمن للمؤمن كالبنان يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا"

"Seorang mukmin bagi orang mukmin lain sama dengan bangunan, sebagian darinya mengikat sebagian yang lain."

Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam merangkumkan jari-jemari kedua telapak tangan­nya.

Disebutkan pula sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam:

"مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ، كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سائر الجسد بالحمى والسهر"

'Perumpamaan orang-orang mukmin dalam keakraban dan kasih-sayangnya sama dengan satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka sakitnya itu menjalar ke seluruh tubuh, hingga semua merasa demam dan tak dapat tidur."

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

"مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ رَمَضَانَ، فَإِنَّ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، هَاجَرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا". قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفَلَا نُخْبِرُ النَّاسَ؟ قَالَ: "إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ، بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَعْلَى الْجَنَّةِ وَأَوْسَطُ الْجَنَّةِ، وَمِنْهُ تَفَجَّر أَنْهَارُ الْجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ"

"Barang siapa yang beriman kepada Allah, Rasul-Nya, dan mendirikan sholat serta puasa bulan Ramadan, maka sesungguhnya sudah merujukkan kewajiban bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, baik ia berhijrah di jalan Allah ataupun tertahan di negeri tempat kelahirannya. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bolehkah kami menceritakan­nya kepada orang-orang?" Rasululah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus derajat(tingkatan) yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Jarak di antara kedua derajat sama dengan jarak antara langit dan bumi Maka apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah kepada-Nya surga Firdaus, karena sesungguhnya surga Firdaus adalah surga yang tertinggi dan yang paling tengah. Dari surga Firdaus mengalir sungai-sungai surga, dan di atas surga Firdaus terdapat Arasy Rabb Yang Maha Pemurah."



Alhamdulillah
#Quran

Jiwa yang Tenang


Inilah sambutan dari Allah ﷻ kepada hamba-hamba-Nya yang diridhoi-Nya tatkala jiwanya meninggalkan raganya. Tatkala kematian tak lain hanyalah perpindahan kepada kebahagiaan abadi.

Al Quran surat Al Fajr 89 ayat 27-30
Bismillahi Rahmaani Rahiim

يٰۤاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِى
وَادْخُلِيْ جَنَّتِى

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang ridho dan diridhoi-Nya, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 27-30)

Shodaqollahul'adziim

Suatu hari Said bin Jubair duduk bersama ﷺ dan Abu Bakr AshShiddiq radhiyallahu'anhu. Ia membacakan surat Al Fajr sampai ayat ini. Lalu berkata Abu Bakr radhiyallahu'anhu, "Wahai Rasulullah, alangkah baiknya hal ini." Nabi ﷺ kemudian bersabda:

«أَمَا إِنَّ الْمَلَكَ سَيَقُولُ لَكَ هَذَا عِنْدَ الْمَوْتِ»

"Ingatlah sesungguhnya malaikat akan mengatakan hal itu kepadamu di saat (engkau) meninggal."

Kisah ini disebutkan Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. Selain itu, juga disebut sebuah kisah semasa kekhalifahan Abu Ja'far Al Mansur atau kekhalifahan kedua dinasti Abbasiyah.

Qabbas ibnu Razin alias Abu Hasyim menyebut sebuah nama yaitu
Al-Hafiz Muhammad ibnul Munzir Al-Harawi yang dikenal dengan Basyukr. Dalam buku Kitabul 'Aja'ib, bahwasannya Basyukr dan beberapa muslim lain ditawan oleh Raja Romawi.

Raja Romawi menawarkan agamanya. Siapa yang menolak maka kepalanya akan dipenggal.

Lalu dipanggillah satu persatu tawanan muslim itu. Tiga orang menjadi murtad, sampai datang orang keempat. Ia menolak keluar dari agama Islam, maka dipenggallah kepalanya lalu dibuang ke sebuah sungai. Tidak terlalu lama kepalanya tenggelam di sungai, lalu tiba-tiba muncul kembali dan berkata:

"Hai fulan, fulan, fulan (nama 3 orang yang murtad), Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman: Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Al-Fajr: 27-30)."

Kepala itu kemudian kembali tenggelam ke dalam sungai. Hal tersebut mengangetkan semua orang yang melihatnya. Beberapa orang nasrani kemudian memutuskan menjadi muslim, singgasana raja jatuh dan ketiga muslim yang murtad bertobat. Abu Hasyim menuturkan, tidak lama kemudian datanglah utusan dari Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur membawa tebusan sehingga seluruh tawanan muslim dibebaskan.

Rasulullah ﷺ pernah mengajarkan doa.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ

Allahumma inni as aluka nafsaan bika muthma-innah, tu’minu biliqoo-ika’, watardhoo bi qodhooika, wataqna’u bi’athooika.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan pertemuan denganMu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.”

Alhamdulillah

Asmaul Husna: Al Hayy



Al Hayy
Yang Maha Hidup 

هُوَ الْحَيُّ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
"Dialah yang hidup kekal, tidak ada Rabb selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam."
(QS. Ghafir 40:65)

Allah ﷻ adalah yang Maha Hidup yang kehidupan-Nya itu sempurna. Dia tidak mengalami kematian, tidak terserang sesuatu atau tergantung pada apapun.

Kehidupan yang sempurna yang terdiri dari semua atribut, pendengaran sempurna, pengelihatan, pengetahuan dan lainnya yang serba sempurna.

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
"Allah, tidak ada Rabb selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)."
(QS. Ali 'Imran 3: 2)

Allah ﷻ adalah satu-satunya sumber kehidupan alam semesta. Tidaklah mungkin bagi makhluk untuk menciptakan kehidupan, bahkan makhluk tak memiliki kendali atas kehidupan apapun.

وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖۤ اٰلِهَةً لَّا يَخْلُقُوْنَ شَيْئًـا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ وَلَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَّلَا يَمْلِكُوْنَ مَوْتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوْرًا
"Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan."
(QS. Al-Furqan 25: 3)

Seorang yang beriman hanya akan menyandarkan dirinya kepada Yang Hidup.

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَـيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖ ۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرَا
"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya,"
(QS. Al-Furqan 25: 58)

Hanya Dia yang memberi petunjuk kepada hati yang telah mati.

Alhamdulillah

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan