Jiwa yang Tenang


Inilah sambutan dari Allah ﷻ kepada hamba-hamba-Nya yang diridhoi-Nya tatkala jiwanya meninggalkan raganya. Tatkala kematian tak lain hanyalah perpindahan kepada kebahagiaan abadi.

Al Quran surat Al Fajr 89 ayat 27-30
Bismillahi Rahmaani Rahiim

يٰۤاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِى
وَادْخُلِيْ جَنَّتِى

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang ridho dan diridhoi-Nya, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 27-30)

Shodaqollahul'adziim

Suatu hari Said bin Jubair duduk bersama ﷺ dan Abu Bakr AshShiddiq radhiyallahu'anhu. Ia membacakan surat Al Fajr sampai ayat ini. Lalu berkata Abu Bakr radhiyallahu'anhu, "Wahai Rasulullah, alangkah baiknya hal ini." Nabi ﷺ kemudian bersabda:

«أَمَا إِنَّ الْمَلَكَ سَيَقُولُ لَكَ هَذَا عِنْدَ الْمَوْتِ»

"Ingatlah sesungguhnya malaikat akan mengatakan hal itu kepadamu di saat (engkau) meninggal."

Kisah ini disebutkan Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. Selain itu, juga disebut sebuah kisah semasa kekhalifahan Abu Ja'far Al Mansur atau kekhalifahan kedua dinasti Abbasiyah.

Qabbas ibnu Razin alias Abu Hasyim menyebut sebuah nama yaitu
Al-Hafiz Muhammad ibnul Munzir Al-Harawi yang dikenal dengan Basyukr. Dalam buku Kitabul 'Aja'ib, bahwasannya Basyukr dan beberapa muslim lain ditawan oleh Raja Romawi.

Raja Romawi menawarkan agamanya. Siapa yang menolak maka kepalanya akan dipenggal.

Lalu dipanggillah satu persatu tawanan muslim itu. Tiga orang menjadi murtad, sampai datang orang keempat. Ia menolak keluar dari agama Islam, maka dipenggallah kepalanya lalu dibuang ke sebuah sungai. Tidak terlalu lama kepalanya tenggelam di sungai, lalu tiba-tiba muncul kembali dan berkata:

"Hai fulan, fulan, fulan (nama 3 orang yang murtad), Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman: Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Al-Fajr: 27-30)."

Kepala itu kemudian kembali tenggelam ke dalam sungai. Hal tersebut mengangetkan semua orang yang melihatnya. Beberapa orang nasrani kemudian memutuskan menjadi muslim, singgasana raja jatuh dan ketiga muslim yang murtad bertobat. Abu Hasyim menuturkan, tidak lama kemudian datanglah utusan dari Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur membawa tebusan sehingga seluruh tawanan muslim dibebaskan.

Rasulullah ﷺ pernah mengajarkan doa.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ

Allahumma inni as aluka nafsaan bika muthma-innah, tu’minu biliqoo-ika’, watardhoo bi qodhooika, wataqna’u bi’athooika.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan pertemuan denganMu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.”

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan