Manusia telah diberi amanah oleh Allah sebagai
khalifah di muka bumi. Sebagai yang dipercaya untuk menjadi khalifah bumi,
seringkali manusia mengkhianatinya. Makhluk yang telah diciptakan malah menentang
Sang Penciptanya. Demikianlah beratnya sifat amanah itu sehingga tak dapat
terlaksana selama manusia menjadi zalim dan bodoh.
Berkaitan dengan sifat amanah Allah berfirman dalam
Al Quran:
Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan dan untuk memikul amanah
itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. Qs 33 Al Ahzab 72
Berkaitan dengan ayat Al Ahzab 72 yang Allah
turunkan. Untuk memikul amanah yang sampai langit, bumi dan gunung-gunung tak
mau memikulnya, manusia tak akan bisa memikul itu ketika ia sangat ZALIM dan
JAHIL. Amanah bisa dilaksanakan jika ia ADIL dan ALIM.
Kenyataan Pelaksanaan Amanah
Untuk melaksanakan amanah yang diemban, manusia
diberi petunjuk Allah SWT dalam Al Quran:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. QS 8 Al Anfaal 27
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan
tidak pula bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan RasulNya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata. QS 33 Al Ahzab 36
Pada pelaksanaan perintah Allah, manusia tergolong
menjadi dua. Mereka yang mau mengikuti peraturan Allah, atau AMANAH. Atau, mereka yang tidak mau mengikuti peraturan
Allah atau KHIANAT. Akibat dari kedua pelaksanaan tersebut akan berkembang luas
dan menjadi berbeda.
Manusia yang amanah akan menghasilkan hubungan
sesama manusia yang bersaudara. Ikhwah atau UKHUWAH. Pada tataran manusia yang
lebih luas, sifat amanah akan membuat sebuah masyarakat yang BERSATU, sehingga
menjadikan mereka kaum yang PENOLONG.
Sebaliknya, jika seorang manusia berkianat, diikuti
manusia lainnya, maka mereka melahirkan manusia-manusia yang EGOIS. Pada
tataran sosial menjadi masyarakat yang BERMUSUHAN, sehingga mereka menjadi kaum
yang SESAT.
Marilah kita tengok penjelasan Allah SWT dalam Al
Quran mengenai sifat-sifat tersebut satu persatu.
KHIANAT VS
AMANAH
Khianat:
Dan (ingatlah),
ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di
atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami
berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengar
tetapi tidak mentaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu
(kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat
jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman
(kepada Taurat).QS 2 Al Baqarah 293
Amanah:
Sesungguhnya jawaban
orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul
menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan
kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. QS 24 An Nur 51
Rasul telah beriman
kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali". QS 2 Al Baqarah 285
EGOIS VS UKHUWAH
Egois:
Maka jika mereka tidak
menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti
hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. QS 28
Al Qasas 50
Ukhuwah:
Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
QS 49 Al Hujurat 10
BERMUSUHAN VS BERSATU
Bermusuhan:
Mereka tidak akan
memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang
berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat
hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang
demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. QS 59
Al Hashr 14
Dan kamu akan melihat
kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan
dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan
itu.
Mengapa orang-orang
alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan
bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka
kerjakan itu.
Orang-orang Yahudi
berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang
dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan
itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan
sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di
antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara
mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah
memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai
orang-orang yang membuat kerusakan.Qs 5 Al Maidah 62-64
Bersatu:
Sesungguhnya Allah
menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Qs 61 As Saf 4
Sesat:
…dan aku benar-benar
akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka
dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka
benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah),
lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang
nyata. QS 4 An Nissa 119
Bersatu:
Dan barangsiapa
mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya,
maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. QS 5 Al
Maidah 56
Berusaha Patuh dan Setia
Setiap orang
berbeda-beda tingkatannya dalam melaksanakan amanah Allah SWT. Pada sifat
pribadinya, ia terkadang bisa agak zalim atau sedikit bodoh. Bisa saja ia tidak
zalim tapi kurang ilmu. Atau, ia berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya dan
menjadi zalim.
Berbeda dengan manusia,
alam semesta raya selalu patuh dan setia pada peraturan Allah. Gunung-gunung
selalu bertasbih pada Allah. Bergerak dan memuntahkan laharnya sesuai kehendak
Allah. Begitu juga langit yang tegak dan bumi yang bergerak sesuai ketetapan
Allah. Sama halnya, planet-planet di tata surya yang bergerak pada garis
edarnya masing-masing sesuai peraturan Allah SWT.
Sedangkan manusia,
cenderung untuk melawan semua peraturan Allah itu. Manusia cenderung untuk
tidak setia, berkhianat pada amanah yang telah dipikulkan antara lain tidak
mematuhi perintah dan laranganNya. Padahal kebahagiaan yang hakiki baru didapat
jika beriringan dengan aturan Allah itu.
Seiring perjalanan
waktu kehidupan setiap manusia, ia harus terus menerus menyadarkan dirinya
untuk berubah menjadi seorang yang amanah. Ia harus terus menerus mengurangi kezaliman
atau kejahatan-kejahatan dirinya agar menjadi adil. Terus menambah ilmu dan
mengamalkannya sehingga menjadi alim. Hal yang terpenting adalah selalu
berusaha untuk tetap patuh dan setia pada aturan dan larangan Allah sehingga
dapat melaksanakan amanah yang telah Allah percayakan sebagai khalifah di muka
bumi. Wallahu’alam.
Alhamdulillah
Karakter Terpuji 1: Muslim, Mukmin, Muslim
Karakter Terpuji 2: Taqwa
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karaker Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita
Karakter Terpuji 6: Shidiq
Karakter Tercela 1: Lalai, La'im dan Kafir
Karakter Tercela 2: Munafik
Karakter Tercela 3: Fasik, Zalim, Isrof
Karakter Tercela 4 : Banyak Membantah, Ingkar Nikmat, Angkuh
Karakter Terpuji 2: Taqwa
Karakter Terpuji 3: Istiqomah
Karaker Terpuji 4: Bersyukur, Khusyu, Hanif
Karakter Terpuji 5: Sabar Sebagai Pelita
Karakter Terpuji 6: Shidiq
Karakter Tercela 1: Lalai, La'im dan Kafir
Karakter Tercela 2: Munafik
Karakter Tercela 3: Fasik, Zalim, Isrof
Karakter Tercela 4 : Banyak Membantah, Ingkar Nikmat, Angkuh