Buku Catatan Amal: Apa yang Dikerjakan dan yang Dilalaikan

Saat belum lagi buku catatan amal dibagikan nanti di hari pembalasan, setiap manusia sesungguhnya telah mengetahui dan mengingat segala perbuatan yang sering dilakukannya selama hidup di dunia.

Manusia akan menyadarinya secara langsung perbuatan itu, sebagaimana firman Allah ﷻ dalam surat Al Infitar:
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ
"(maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya)" (ayat5)

Ayat ini memiliki dua pengertian, sebagaimana dijelaskan Nouman Ali Khan. Pertama, bahwa setiap manusia akan dengan sendirinya mengingat segala perbuatannya selama hidup di dunia.

Kedua, ada dua hal yang akan dialami akibat dari perbuatan itu. مَّا قَدَّمَتْ atau apa yang telah dikerjakan atau bisa juga bermaksud apa yang dibawa, yaitu apa yang dikerjakan sebagai persiapan untuk akhiratnya. Semua perbuatan di dunia yang memiliki keuntungan di akhirat. Ibarat seorang penumpang yang akan bepergian dengan pesawat, maka barang-barangnya yang banyak, dalam hal ini segala amal ibadahnya, dikirimnya terlebih dahulu sebelum menaiki pesawat. Keuntungan dari amal ibadah itu akan dinikmatinya setelah sampai, atau setelah kematian. Amal ibadah ini bermacam-macam, bisa dari sholat, doa, puasa, sedekah, ilmu yang bermanfaat dll.

Sedangkan وَأَخَّرَتْ apa yang dilalaikan, bisa juga bermaksud hal-hal yang ditinggalkan. Segala hal yang dilakukan manusia didunia namun pada akhirnya hal itu tetaplah harus ditinggalkan dan tidak bisa dibawa mati. Harta, tahta, jabatan, gelar, status pendidikan, dll. Semua hal ini tak memberi manfaat secuilpun di akhirat kelak.

Saat buku catatan amal dibagikan, tak ada satu hal pun terlewatkan yang telah dicatat oleh malaikat.
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِينَ
Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) (ayat 10).

Manusia pada hari itu akan dibalas sesuai amal perbuatannya, berbakti atau durhaka kepada Allah. Seorang tak kuasa menolong orang lain dan segala urusan dikembalikan kepada Allah.


Demikian sebagian hikmah surat Al InfitarInfitar . Dari Ibnu Umar,  Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa ingin melihat hari kiamat seperti melihat dengan mata kepalanya sendiri maka bacalah إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (surat At Takwir), إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ ( sirat Infitar)  dan إذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ (surat Insyiqaq)."
HR Tirmidzi,  derajat hasan.

Al Quran surat Al Infitar
Bismillahi Rahmani Rahiim
1.
إِذَا السَّمَآءُ انْفَطَرَتْ
Apabila langit terbelah

2.
وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ
dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan

3.
وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ
dan apabila lautan dijadikan meluap

4.
وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ
dan apabila kuburan-kuburan dibongkar

5.
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ
(maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya)

6.
يٰٓأَيُّهَا الْإِنْسٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pengasih.

7.
الَّذِى خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ فَعَدَلَكَ
Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang

8.
فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ
dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.

9.
كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِالدِّينِ
Sekali-kali jangan begitu! Bahkan kamu mendustakan hari Pembalasan

10.
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِينَ
Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)

11.
كِرَامًا كٰتِبِينَ
yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu)

12.
يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan

13.
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan

14.
وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِى جَحِيمٍ
dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.

15.
يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ
Mereka masuk ke dalamnya pada hari Pembalasan

16.
وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَآئِبِينَ
Dan mereka tidak mungkin keluar dari neraka itu.

17.
وَمَآ أَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ
Dan tahukah kamu apakah hari Pembalasan itu?

18.
ثُمَّ مَآ أَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari Pembalasan itu?

19.
يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْئًا ۖ وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ
(Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
Shodaqollahul'adziim

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan