Tiga Golongan Manusia dalam Menerima Al Quran


Bagaimanakah penerimaan Al Quran dari tiga golongan manusia sebagaimana difirmankan Allah ﷻ?

Bismillahi Rahmani Rahiim

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.
Quran surat Fatir 32
Shodaqalllahul'adziim

Al Quran diturunkan bagi seluruh umat manusia. Namun, diwariskan hanya kepada orang-orang pilihan di antara hamba Allah. Hamba-hamba sebagaimana yang dimaksud dalam ayat di atas adalah umat Nabi Muhammad ﷺ.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan ketiga golongan tersebut:

* Golongan pertama
{فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ}
lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri.

Dia adalah orang yang melalaikan sebagian dari pekerjaan yang diwajibkan atasnya dan mengerjakan sebagian dari hal-hal yang diharamkan.

* Golongan kedua
{وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ}

dan di antara mereka ada yang pertengahan.

Dia adalah orang yang menunaikan hal-hal yang diwajibkan atas dirinya dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan, tetapi adakalanya dia meninggalkan sebagian dari hal-hal yang disunatkan dan mengerjakan sebagian dari hal-hal yang dimakruhkan.

*Golongan ketiga
{وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ}

dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah.

Dia adalah orang yang mengerjakan semua kewajiban dan hal-hal yang disunatkan, juga meninggalkan semua hal yang diharamkan, yang dimakruhkan, dan sebagian hal yang diperbolehkan.

Demikian uraian Imam Ibnu Katsir. Bagaimana tindakan ketiga golongan manusia tersebut dalam menerima Al Quran akan mempengaruhi bagaimana mereka ditempatkan di akhirat kelak.

Dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan, dari Abu Darda r.a. mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullahﷺ bersabda sehubungan dengan makna ayat berikut:
"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah." (Fathir: 32)
Bahwa adapun orang-orang yang lebih cepat berbuat kebaikan, mereka adalah orang-orang yang dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab; dan orang-orang yang pertengahan ialah mereka yang mengalami hisab, tetapi hisab yang ringan. Adapun orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri adalah orang-orang yang ditahan di sepanjang Padang Mahsyar menunggu syafaat dariku, kemudian Allahﷻ memaafkan mereka dengan rahmat-Nya; mereka adalah orang-orang yang mengatakan seperti yang disitir oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.” (Fathir: 34-35).


Demikianlah, mereka akan masuk surga, ada yang tanpa hisab, dengan hisab atau harus menunggu terlebih dahulu syafaat Nabi Muhammad ﷺ kemudian Allah ﷻ merahmati mereka.

Dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. mengatakan, bahwa sesungguhnya umat ini kelak pada hari kiamat terbagi menjadi tiga golongan. Sebagian dari mereka masuk surga tanpa hisab, sebagian lagi mendapat hisab yang ringan, dan sebagian lainnya datang dengan membawa dosa-dosa yang besar-besar, hingga Allah ﷻ berfirman, "Siapakah mereka?" (padahal Allah Maha Mengetahui segalanya). Maka para malaikat menjawab, "Mereka datang dengan membawa dosa-dosa besar, hanya saja mereka tidak pernah mempersekutukan Engkau dengan sesuatu pun." Maka Rabb Yang Mahaperkasa lagi Maha Mulia berfirman, "Masukkanlah mereka ke dalam rahmat-Ku yang luas."
Lalu Abdullah ibnu Mas'ud r.a. membaca ayat ini, yaitu firman-Nya: Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami. (Fathir: 32), hingga akhir ayat.

Ketiga golongan manusia tersebut akan memasuki surga dengan cara yang berbeda, tergantung dengan penerimaan dan perilaku mereka, apakah sesuai AlQuran atau tidak. Ketiga golongan tersebut adalah umat Nabi Muhammad ﷺ yang akan masuk surga selama mereka tidak menyekutukan Allah ﷻ.

Laa ilaha illallah
Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan