Pria yang Mendapatkan Keamanan dan Petunjuk



Kezaliman terbesar sesungguhnya adalah berbuat syirik. Balasan mereka yang tidak mencampuradukkan keimanan dengan kesyirikan adalah keamanan di surga kelak dan selalu mendapat petunjuk dunia akhirat.  

Bismillahi Rahmaani Rahiim

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS Al An’am 6:82

Shodaqollahul’adziim

Imam Ibnu Katsir  menjelaskan bahwa mereka yang mencampuradukkan iman dengan kezaliman adalah para penyembah tuhan selain Allah atau syirik. Sedangkan keamanan disini adalah di hari kiamat kelak.

Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad, saat ayat ini turun, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, “Siapakah di antara kita yang tidak berbuat zalim kepada dirinya sendiri?”

Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam bersabda, “Sesungguhnya hal itu bukan seperti apa yang kalian maksudkan. Tidakkah kalian mendengar apa yang telah dikatakan oleh seorang hamba yang sholeh (Luqman): “Hai anakku, janganlah kalian mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Surat Luqman:13). Sesungguhnya yang dimaksud dengan zalim hanyalah syirik (mempersekutukan Allah).”

Ada kisah tentang seorang pria Badui yang menyertai turunnya ayat ini. Ia berkelana dari kampungnya sampai kehabisan makanan demi menemui Rasulullah Shallallhu Alaihi Wassalam dan berikrar setia pada Islam.

Pada riwayat Imam Ahmad diceritakan, suatu kali para sahabat pernah berangkat bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menuju keluar dari perbatasan Madinah. Tiba-tiba, ada seorang pengendara kuda menuju ke arah mereka. Orang itu kemudian mengucapkan salam penghormatan kemudian dibalas oleh Nabi dan para sahabat.

Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam bertanya, “Darimanakah engkau?”

Lelaki itu menjawab, “Dari tempat keluarga, anak-anak dan handai taulanku.”

Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam bertanya, “Hendak kemana?”

Ia menjawab, “Aku bermaksud menemui Rasulullah SAW.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam pun menjawab, “Sekarang ia ada di hadapanmu.”

Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku apakah iman itu?”

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menjawab, “Hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan sholat, engkau tunaikan zakat, engkau puasa dalam bulan Ramadan dan engkau berhaji ke Baitullah.”

Lelaki itu kemudian menjawab, “Aku bersaksi.”

Tiba-tiba kaki kuda si lelaki  terperosok ke dalam sebuah lubang tikus menyebabkannya terjatuh dengan kepala di bawah sampai ia meninggal dunia.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Kemarikanlah lelaki itu!’. Maka Ammar ibnu Yasir dan Huzaifah Ibnul Yaman melompat ke arahnya untuk memberikan bantuan dan mendudukannya. Keduanya berkata, “Wahai Rasulullah, lelaki ini telah meninggal dunia.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam berpaling dari keduanya, lalu bersabda, “Tidakkah kalian berdua melihat mengapa aku berpaling dari lelaki ini? Sesungguhnya aku melihat dua malaikat sedang menyuapkan buah surga ke dalam mulutnya, maka kau mengetahui bahwa lelaki ini meninggal dunia karena kelaparan. Lelaki ini termasuk orang-orang yang perihalnya disebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Taala melalui firmanNya: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik) (surat Al An’am 82). Urusilah jenazah saudara kalian ini.”

Para sahabat kemudian membawa jenazahnya ke tempat air, memandikannya, memberi wewangian, mengkafani dan membawanya ke kuburan. Lalu Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam bersabda, “Buatlah liang lahat, dan janganlah kalian membelahnya, karena sesungguhnya liang lahat adalah bagi kita, sedangkan belahannya hanya bagi selain kita.”

Ibnu Hatim juga menceritakan mengenai pria tersebut dengan versi yang kurang lebih sama. Saat bertemu dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan benar, sesungguhnya aku tinggalkan tempat kelahiranku dan semua harta bendaku dengan tujuan mengikuti petunjukmu dan mengambil  ucapanmu. Dan tidak sekali-kali aku dapat sampai kepadamu melainkan setelah semua perbekalanku habis dan makananku hanyalah dedaunan, maka aku mohon sudilah kiranya engkau menerimaku.”

Kemudian kuda lelaki itu terperosok dan meninggal dunia. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Demi Tuhan yang telah mengutusku dengan benar, dia benar berangkat (meninggalkan) negeri kelahirannya dan semua harta bendanya untuk mengikuti petunjukku dan mengambil dari ucapanku, serta tidak sekali-kali dia sampai kepadaku melainkan setelah makanan perbekalannya habis, kecuali hanya makan dari dedaunan pepohonan. Tidakkah kalian dengar perihal orang yang sedikit beramal tetapi diberi pahala yang banyak? Dia termasuk salah seorang dari mereka. Tidakkah kalian dengar perihal orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman? Mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Sesungguhnya orang ini termasuk salah seorang dari mereka.”

Masih dari tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Murdawaih meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang diberi lalu bersyukur, tidak diberi lalu bersabar, berbuat aniaya lalu meminta ampun, dianiaya lalu memaafkan…mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Alhamdulillah



Asmaul Husna: Al Mussawir



Al Musawwir - Sang Pembentuk

Allah telah menciptakan dan membentuk makhluk sebagaimana halnya manusia dalam sebaik-baiknya bentuk. Namun, seringkali manusia menjadi lupa siapa yang telah menciptakan dan membentuknya dan justru mendurhakaiNya.

هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَـٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُ‌ۖ

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk… 
QS Al Hasyr 59:24

Allah telah membentuk makhluknya, termasuk manusia. Masing-masing berbeda bentuknya, tidak ada yang sama.

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَـٰڪُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنَـٰكُمۡ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam) lalu Kami bentuk tubuhmu… 
QS Al A’raaf 7:11

هُوَ ٱلَّذِى يُصَوِّرُڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡحَامِ كَيۡفَ يَشَآءُ‌ۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakiNya.Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 
QAS Ali Imran 3:6

Allah membentuk dalam bentuk yang terbaik.

وَصَوَّرَڪُمۡ فَأَحۡسَنَ صُوَرَڪُمۡ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِۚ ذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّڪُمۡۖ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

… dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabbmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. 
QS Al Mu’min 40:64

لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ فِىٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٍ۬ 

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. 
QS At Tiin 95:4

Namun, seringkali manusia melupakan siapa dahulu yang telah menciptakannya, yang membentuk tubuhnya, membaguskan rupanya, menjadikannya sebaik-baik bentuk suatu makhluk hidup.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلۡڪَرِيمِ (٦) ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّٮٰكَ فَعَدَلَكَ (٧)فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ۬ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ  (٨

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. 
QS Al Infithaar 82:6-8

Kembalilah ke satu titik tanpa dosa saat seorang manusia belum menjadi siapa-siapa. 

Alhamdulillah
#Quran
#Allah


Kembali Beriman Kepada Al Quran



Mencintai Al Quran merupakan masalah keimanan. Sebagaimana Islam dibangun atas enam rukun iman, salah satunya beriman kepada kitab Allah. Semakin tinggi keimanan seseorang kepada Al Quran jika ia semakin yakin mengenai kebenaran isi serta mengamalkannya.

Siapa yang beriman kepada Allah, maka ia beriman kepada Al Quran. Sedemikian pentingnya kita beriman kepada Al Quran sehingga Allah Subhanahu Wa  Taala menjelaskan perihal kitab yang mulia tersebut dalam kitab itu sendiri. Tengoklah begitu banyak surat dalam Al Quran yang diawali dengan ayat yang terlebih dahulu menjelaskan perihal keberadaan Al Quran itu sendiri.

Surat-surat yang diawali dengan penjelasan mengenai Al Quran:

1.    Al Baqarah 2:2
2.    Ali Imron 3:3
3.    Al A'raaf 7:2
4.    Yunus 10:1
5.    Huud 11:1
6.    Yusuf 12:1-2
7.    Ar Ra'd 13:1
8.    Ibrahim 14:1
9.    Al Hijr 15:1
10. Al Kahfi 18:1-2
11. Thaahaa 20:2-3
12. Al Furqoon 25:1
13. Asy Syu'araa 26:2
14. An Naml 27:1
15. Al Qashash 28:2
16. Lukman 31:2
17. As Sajdah 32:
18. Yaasiin 36:1
19. Shaad 38:2
20. Az Zumar 39:1-2
21. Al Mumin 40:2
22. Fushshilat 41:2-3
23. Az Zukhruf 43:2-4
24. Ad Dukhaan 44:2
25. Al Jaatsiyah 45:2
26. Al Ahqaf 46:2
27. Qaaf 50:1
28. Ar Rahman 55:1-2.
29. All Qadr 97:1

Berikut adalah isi dari ayat-ayat tersebut:

Bismillahi Rahmaani Rahiim

ذَٲلِكَ ٱلۡڪِتَـٰبُ لَا رَيۡبَ‌ۛ فِيهِ‌ۛ هُدً۬ى لِّلۡمُتَّقِينَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS 2:2)

نَزَّلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوۡرَٮٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ

Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil (QS 3:3)


كِتَـٰبٌ أُنزِلَ إِلَيۡكَ فَلَا يَكُن فِى صَدۡرِكَ 

حَرَجٌ۬ مِّنۡهُ لِتُنذِرَ بِهِۦ وَذِكۡرَىٰ لِلۡمُؤۡمِنِينَ 

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu kepada orang kafir dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS 7:2)

الٓر‌ۚ تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡحَكِيمِ

Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah. (QS 10:1)

الٓر‌ۚ كِتَـٰبٌ أُحۡكِمَتۡ ءَايَـٰتُهُ ۥ ثُمَّ فُصِّلَتۡ مِن لَّدُنۡ حَكِيمٍ خَبِيرٍ

Alif laam raa. (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu. (QS 11:1)

الٓر‌ۚ تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ (١) إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ قُرۡءَٲنًا عَرَبِيًّ۬ا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

Alif laam raa. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata dari Allah. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS 12:1-2)


الٓمٓر‌ۚ تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ‌ۗ 

وَٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ ٱلۡحَقُّ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤۡمِنُونَ 

Alif laam raa, ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Quran). Dan kitab yang diturunkan kepadamu daripada Rabbmu itu adalah benar, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman kepadanya. (QS 13:1)

الٓر‌ۚ ڪِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ 

بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٲطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ

Alif laam raa, (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Rabb mereka, yaitu menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS 14:1)


الٓر‌ۚ تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡڪِتَـٰبِ وَقُرۡءَانٍ۬ مُّبِينٍ۬

Alif laam raa. Ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al Kitab (yang sempurna) yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan. (QS 15:1)


ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَـٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُ ۥ عِوَجَاۜ


Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya Al Kitab (Al Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. (QS 18:1)

مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ (٢) إِلَّا تَذۡڪِرَةً۬ لِّمَن يَخۡشَىٰ

Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). (QS 20:2-3)


تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلۡفُرۡقَانَ عَلَىٰ عَبۡدِهِۦ لِيَكُونَ لِلۡعَـٰلَمِينَ نَذِيرًا 

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqoon (Al Quran) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. QS 25:1

تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ

Inilah ayat-ayat Al Quran yang menerangkan (QS 26:2)

طسٓ‌ۚ تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡقُرۡءَانِ وَڪِتَابٍ۬ مُّبِينٍ

Thaa Siin. Ini adalah ayat-ayat Al Quran dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan. (QS 27:1)

تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ

Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah). (QS 28:2)


تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡحَكِيمِ

Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat, (QS 31:2)

تَنزِيلُ ٱلۡڪِتَـٰبِ لَا رَيۡبَ فِيهِ مِن رَّبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

Turunnya Al Quran yang tidak ada keraguan padanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam. (QS 32:2)

وَٱلۡقُرۡءَانِ ٱلۡحَكِيمِ

Demi Al Quran yang penuh hikmah. (QS 36:2)

صٓ‌ۚ وَٱلۡقُرۡءَانِ ذِى ٱلذِّكۡرِ

Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan (QS 38:1)

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَـٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ (١) إِنَّآ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡڪِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ فَٱعۡبُدِ ٱللَّهَ مُخۡلِصً۬ا لَّهُ ٱلدِّينَ

Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya. (QS 39:1-2)


تَنزِيلُ ٱلۡكِتَـٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ


Diturunkan Kitab ini (Al Quran) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS 40:2)

تَنزِيلٌ۬ مِّنَ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (٢) كِتَـٰبٌ۬ فُصِّلَتۡ ءَايَـٰتُهُ ۥ قُرۡءَانًا عَرَبِيًّ۬ا لِّقَوۡمٍ۬ يَعۡلَمُونَ

Diturunkan dari Rabb Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kiab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. (QS 41:2-3)

وَٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ (٢) إِنَّا جَعَلۡنَـٰهُ قُرۡءَٲنًا عَرَبِيًّ۬ا لَّعَلَّڪُمۡ تَعۡقِلُونَ (٣) وَإِنَّهُ ۥ فِىٓ أُمِّ ٱلۡكِتَـٰبِ لَدَيۡنَا لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ (٤)
Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya. Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Kitab Lauh Mahfuzh di sisi Kami adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah. (QS 43:2-4)

وَٱلۡڪِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ

Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan. (QS 44:2)


تَنزِيلُ ٱلۡكِتَـٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ 


Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 45:2)


تَنزِيلُ ٱلۡكِتَـٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ


Duturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 46:2)

قٓ‌ۚ وَٱلۡقُرۡءَانِ ٱلۡمَجِيدِ

Qaaf, Demi Al Quran yang sangat mulia. (50:1)

ٱلرَّحۡمَـٰنُ (١) عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ

(Rabb) Yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al Quran. (QS 55:1-2)


إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ فِى لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (QS 97:1)

Shodaqollahul'adziim

Tidak kurang dari 29 surat dalam Al Quran diawali dengan penjelasan mengenai kitab itu sendiri yaitu pada ayat-ayat awal dari 1 sampai 4. Ini merupakan pembukaan surat yang indah  karena Allah terlebih dahulu memberi keyakinan akan firmanNya ini pada bagian awal surat. Atau dengan kata lain, dengan terlebih dahulu meyakini atau mempercayai kebenarannya, kita bisa menyelami keindahannya.

Penjelasan mengenai Al Quran di dalam kitab Al Quran itu sendiri, seperti pada daftar ayat di atas, hanyalah sebagian saja. Masih banyak penjelasan pada bagian lainnya, misalnya di tengah surat, yang dicantumkan dalam kitab penuh hikmah ini.

Sebagaimana rukun iman, beriman kepada kitab Allah adalah meyakininya. Meyakini Al Quran berarti beriman  kepada Allah yang telah berfirman. Meyakini Al Quran berarti meyakini Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam adalah rasul Allah yang telah menyampaikannya. Meyakini Al Quran berarti juga beriman kepada malaikat yang telah membawanya kepada manusia.  

Meyakini, adalah tidak ragu-ragu saat ada perintah atau larangan Allah yang disebutkan di dalamnya. Meyakini adalah tidak mendebatnya. Meyakini adalah mengamalkannya. Meyakini Al Quran adalah tidak menjual ayat-ayatnya dengan harga yang murah semata demi secuil kekayaan dunia, apalagi sampai menistakannya.

Sebagaimana tingkat keimanan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menjelaskan bagaimana perumpamaan orang- orang yang meyakini Al Quran itu dengan derajat yang berbeda-beda.

Abu Musa Al Asjary ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Quran bagaikan buah limau (jeruk), baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca Al Quran bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Quran bagaikan bunga berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Quran bagaikan buah hanzhalah yang tidak berbau dan rasanya pahit.” HR Bukhari dan Muslim

Sedemikian pentingnya beriman kepada Al Quran. Bersamanya akan ditinggikan pula derajat mereka yang mengimani kebenarannya dan dihinakan mereka yang mendustakannya.

Umar bin Khattab ra berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab Al Quran dan akan merendahkan kaum lain dengannya juga.” HR Muslim

Keimanan kepada Al Quran akan mengangkat derajat kita sebagai manusia, tak hanya di dunia, namun juga di akhirat.

Abdullah bin Amru bin Al Ash ra berkata: Bersabda Nabi SAW: “Akan diperintahkan kepada orang ahli Al Quran pada hari kiamat, bacalah dan terus naik, dan bacalah dengan tartil sebagaimana dahulu engkau membaca di dunia, sesungguhnya tempatmu pada akhir ayat yang kau baca.” HR Abu Dawud dan Attirmidzy

Kembali kepada Al Quran. Itu artinya, kembali menegakkan rukun iman, yaitu untuk beriman kepada kitab Allah, sehingga bisa menegakkan sebuah bangunan agama yang kokoh.

Ibnu Abbas ra berkata: Bersabda Nabi SAW: “Sesungguhnya seseorang yang didalam dadanya tiada Quran, maka ia bagaikan rumah yang kosong.” HR Attirmidzy

Semoga ayat-ayat pada awal setiap surat di atas bisa semakin semakin menambah keyakinan kita kepada Al Quran. Semoga kita diberi kemudahan Allah Subhanahu Wa Taala untuk memahami dan mengamalkannya. Aamiin.

Alhamdulillah
#quran

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan