Kisah Sepotong Roti




Alkisah, berjalanlah seorang bapak mencari rezeki buat keluarganya. Sudah beberapa hari ini anak dan istrinya kekurangan makanan. Ia pun melangkah sambil menahan rasa lapar dalam perutnya.

Mengais rezeki dengan segala keletihan, akhirnya berkat usaha kerasnya si bapak berhasil mendapatkan sepotong roti. Ia pun pulang ke rumahnya. Namun, di tengah jalan, seorang ibu yang lemah meminta-minta kepadanya. Ia meminta sesuatu untuk dimakan baginya dan anak-anaknya. Betapa berat hati si bapak memberikan roti yang ada di genggamannya. Tetapi, pada akhirnya diberikannya juga roti itu dan mengikhlaskannya.

Setelah si bapak tiba di rumah dengan tangan kosong, datanglah seorang tamu. Rupanya tamu tersebut adalah seorang pria yang dahulu kala pernah ia pinjamkan sejumlah uang. Uang yang dipinjam pria itu dibelikannya ternak. Lantas ternak itu menjadi banyak dan menghasilkan banyak keuntungan. Si bapak mendapatkan uang yang pernah dipinjamkan kepada pria itu berikut keuntungan yang sangat banyak. Maka, dalam sekejap saja si bapak menjadi kaya raya. Ia pun banyak menyumbang kemana-mana karena saking kayanya. Ia mendirikan masjid, membagi-bagi uang untuk tetangganya dan lain-lain.

Sampai suatu hari, ajal menjemput si bapak. Maka dihitunglah oleh malaikat segala amal perbuatannya. Namun sayang, segala sumbangan harta yang banyak itu dipandang tidak bernilai. Semua sedekah amal jariyah yang ia berikan saat ia kaya raya pahalanya pupus, semata karena ada riya di dalamnya. Segala nilai kebaikannya hilang. 

Tetapi, ternyata ada satu amal yang menyelamatkannya. Sepotong roti. Iya, sepotong roti yang ia sumbangkan bagi seorang ibu dan anak-anaknya yang kelaparan, padahal pada hari itu pun ia tengah kelaparan. Amal itulah yang menyelamatkan si bapak dari siksa setelah kematian.

Demikian salah satu kisah hikmah yang pernah saya dengar dibalik ayat Quran surat Ali Imran 92.

Alhamdulillah 

Musibah dan Hidayah, Kisi-Kisi Menghadapi Ujian Kehidupan



Adakalanya saat membuka Al Quran,  saya menemukan hal-hal yang menarik.  Salah satunya,  Allah Subhanahu wa Ta'ala mempersandingkan perihal musibah dengan petunjuk atau hidayah. Seperti dalam rangkaian ayat pada surat Al Baqarah 153-157 mengenai kemalangan yang menimpa seorang muslim.

الَّذِينَ إِذَآ أَصٰبَتْهُمْ مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رٰجِعُونَ
أُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ  ۖ وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Quran Al Baqarah 156-157

Pada bagian lain di Al Quran juga disebutkan mengenai hubungan musibah dan petunjuk yang Allah berikan kepada orang yang beriman, yaitu pada surat At-Taghabun.

مَآ أَصَابَ مِنْ مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ  ۗ وَمَنْ يُؤْمِنۢ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ  ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Quran At. Taghabun 11

Tidak menimpa musibah bagi kita selain sebagai ujian kesabaran,  lantas dengan kesabaran itu Allah memberi hidayah atau petunjuk kepada kita.  Hidayah inilah sebenarnya anugerah terbesar yang diberikan Maha Pencipta kepada manusia yang beriman,  melebihi pemberian kekayaan dunia dan isinya. Karenanya,  kita dilarang berkecil hati saat ditimpa musibah,  karena bisa jadi dengan musibah tersebut  Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan sesuatu yang berharga pada bagian akhirnya.

Hal menarik lainnya yang saya temukan dalam Al Quran adalah,  Allah Ta'ala mempersandingkan perihal hidayah atau petunjuk ini dengan keberuntungan,  tentu saja keberuntungan di akhirat kelak.

أُولٰٓئِكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ  ۖ وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Merekalah yang mendapat petunjuk dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Quran Al-Baqarah 5

أُولٰٓئِكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ  ۖ وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Quran Luqman 5

Kalau saat akan menghadapi ujian di sekolah seorang murid adakalanya diberikan kisi-kisi ujian.  Maka dalam ujian kehidupan ini,  saya menemukan sebuah kisi-kisi untuk menghadapinya.  Kisi-kisi ujian kehidupan itu telah Allah berikan dalam Al Quran yang mulia.

Kisi-kisi itu adalah:
Musibah => Bersabar => Petunjuk/Hidayah => Beruntung/Lulus.
Insyaa Allah.

فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَآءُ وَيَهْدِى مَنْ يَشَآءُ
Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
Quran Fathir 8

Wallahu'alam.
Maha Benar Allah yang Maha Pemberi Petunjuk dengan segala firman-Nya.

Alhamdulillah


Empat Makna Keberadaan Buah Hati dalam Al Quran


Buah hati yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu wa Taala pada kita,  bisa menjadi EMPAT hal,  yakni:

SATU, penyenang hati, qurrata a'yun.

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوٰجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Dan orang-orang yang berkata, Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

Quran Al-Furqan 74


DUA, perhiasan dunia, ziinatal hayaatiddunyaa.

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."

Quran Al-Kahfi 46


TIGA, cobaan., fitnah.

إِنَّمَآ أَمْوٰلُكُمْ وَأَوْلٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar."

Quran At-Taghabun 15


EMPAT, musuh yang nyata, 'aduwwan

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنَّ مِنْ أَزْوٰجِكُمْ وَأَوْلٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Quran At-Taghabun 14

Demikian penjelasan Al Quran. 
Maha Benar Allah dengan segala firman-/Nya.


Alhamdulillah

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan