Tak Ada Dendam di Surga



Tak ada dendam di surga. Dendam itu hanya ada di dunia. Sedangkan dendam di akhirat adalah bagi para penghuni neraka. Mereka saling melaknat penghuni neraka lain yang telah menjerumuskannya ke neraka.


Tak ada rasa dendam para penghuni surga dikabarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al Quran surat Al A'raf ayat 42-43.


Bismillahi Rahmaani Rahiim


وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُـكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۤ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ ...


"Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya (42), dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka.... "(43)


Shodaqollahul 'adziim


Dari Said Al-Khudri, Rasulullah ﷺ bersabda:


"إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ حُبِسوا عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَاقْتَصَّ لَهُمْ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا هُذبوا وَنُقُّوا، أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ؛ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ أَحَدَهُمْ بِمَنْزِلِهِ فِي الْجَنَّةِ أَدُلُّ مِنْهُ بِمَسْكَنِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا"


Apabila orang-orang mukmin selamat dari neraka, mereka ditahan di atas sebuah jembatan yang terletak di antara surga dan neraka. Lalu dilakukanlah hukuman qisas berkenaan dengan penganiayaan-penganiayaan yang terjadi di antara mereka ketika di dunia. Setelah mereka dibersihkan dan disepuh (dari hal tersebut), barulah mereka diizinkan untuk memasuki surga. Demi Zat yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya seseorang di antara mereka terhadap suatu kedudukan di surga, lebih ia ketahui ketimbang tempat tinggalnya sewaktu di dunia. (HR Bukhari)


Dalam kitab tafsirnya, Ibnu Katsir mengungkapkan, As-Saddi mengatakan: Sesungguhnya ahli surga itu apabila digiring masuk ke surga, maka mereka menjumpai di dekat pintu surga sebuah pohon yang pada akarnya terdapat dua mata air. Kemudian mereka minum dari salah satunya, maka tercabutlah (terhapuslah) dari dada mereka semua dendam kesumat yang ada; minuman tersebut dinamakan minuman kesucian. Kemudian mereka mandi dari mata air yang lainnya, maka mengalirlah ke dalam tubuh mereka kesegaran yang penuh dengan kenikmatan, sehingga diri mereka tidak awut-awutan dan tidak pucat lagi untuk selama-lamanya.


Suatu kali Ali bin Abi Thalib bermohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sehubungan dengan ayat ini. Ia benar-benar berharap semoga dirinya, juga Usman, Talhah, dan Az-Zubair termasuk orang-orang yang disebut oleh Allah dalam firman-nya di surat Al A'raf 43 ini, yaitu mereka yang tak lagi memiliki rasa dendam di dalam dada.


Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan