Empat Perubahan yang Pasti Dialami Manusia

Manusia semenjak ia diciptakan akan mengalami berbagai perubahan. Baik itu dalam kehidupannya di dunia sampai kelak nanti di akhirat. Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Insyiqaaq 19:

“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).



Apa saja perubahan tersebut?

Satu, Perubahan Waktu


Waktu berubah, terkadang sekarang memiliki kesempatan, besok tidak.  Dulu kita memilii waktu untuk melakukan sesuatu sekarang waktu terasa sempit. Hari ini tidak sama dengan hari kemarin, dan hari esok belum tentu sama dengan hari ini. Pencapaian kita berubah-ubah mengikuti perubahan waktu.

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir ) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan supaya Allah membedakan orang-orang beriman dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikanNya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." QS Ali Imran 140

Dua, Perubahan Fisik


Perubahan fisik manusia merupakan suatu yang mutlak tak dapat ditolak. Allah SWT menerangkan dalam Al Quran:

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.  QS Ar Rum 54

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati, agar kamu bersyukur. QS An Nahl 78

Mengenai penciptaan manusia dan perubahan  fisik yang dialaminya, secara panjang lebar diterangkan Allah SWT dalam firmannya:

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. QS Al Hajj 5

Tiga, Perubahan Tempat


Setelah dari rahim, manusia pindah di alam dunia. Ketika mati, manusia pindah tempat ke alam kubur. Saat dibangkitkan, manusia berpindah lagi ke alam barzah, sampai suatu saat nanti, manusia ditempatkan sesuai amalnya di dunia, apakah di surga atau neraka.

Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur). QS Ar Rum 19

Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS Lukman 28

Empat, Perubahan Hati


Allah yang membolak-balik hati manusia. Manusia adakalanya sedih, kadang gembira. Merasa senang, merasa susah. Merasa tenang, merasa takut.  Merasa rindu, merasa benci. Ada pula orang yang Allah buka hatinya dengan hidayah, dan ada yang ditutupkan hidayah karena kekerasan hatinya.

(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.QS Al Baqarah 112. 

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  QS Al Baqarah 262

Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. 
QS Ali Imran 119

Alhamdulillah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan