Tragedi Bir Ma'unah




Sebuah peristiwa yang memilukan pernah terjadi di jaman Rasulullah ﷺ saat sebanyak 70 orang penghafal Qur'an atau Qurro yang diutus untuk menyebarkan Islam dibunuh dalam peristiwa Bir Ma'unah .

Peristiwa  Bir Nau'mah diawali dengan kedatangan Abu Barra dari kaum Bani Amir yang meminta Rasulullah ﷺ untuk mengirimkan utusan guna mengajari Islam.  Rasulullahﷺ semula ragu akan keselamatan kaumnya jika dikirim untuk menyebarkan Islam disana. Namun,  Abu Barra memberikan jaminannya.

Maka berangkatlah 70 orang pilihan. Mereka adalah para qurro,  penghafal Al Quran kala itu.  Sesampai di sebuah gua di atas tempat air bernama Bir Ma'unah,  seorang dari mereka yang bernama Abu Mulhan Al-Ansari atau Harom bin Mulham untuk mendatang pemimpin  penduduk negeri bernama Amir ibnu Tufail Al-Ja’fari dengan membawa surat dari Rasulullah sarta menyampaikan risalahnya.

Kepada pemimpin dan penduduk Bir Ma'unah ia berkata,  "Hai penduduk Bir Ma'unah, sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah kepada kalian. Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya. Karena itu, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya!"

Tiba-tiba keluarlah seseorang penduduk Bir Ma'unah melemparkan tombaknya dan tepat mengenai dada  Abu Mulham. Mendapati dirinya ditikam tombak ia berkata,  "Allahu Akbar, Demi Robb Ka’bah, aku telah beruntung.” Abu Mulham gugur sebagai syuhada.

Tidak sampai disitu,  mereka kemudian mengepung dan menyerang para sahabat lainnya. Para penghafal Quran yang terdidik itu berusaha melawan tapi tidak berhasil sehingga dari 70 orang  hanya satu yang dibiarkan hidup dan ditawan yaitu Amr bin Umayah.

Amr bin Umayah kemudian dibebaskan karena berasal dari bani Mudhar dan dibela oleh seorang budak wanita. Amr bin Unayah yang kemudian menceritakan peristiwa pembunuhan para sahabat penghafal Quran ini kepada Rasulullahﷺ. Selama 30 hari karena peristiwa Bir Ma'unah ini Rasulullahﷺ membaca qunut Nazilah pada sholatnya.

Allahﷻ kemudian menurunkan ayat Ali Imran 169 sebagai berita gembira bagi orang yang masih hidup di dunia bahwa saudara dan sahabat muslim yang gugur sebagai syuhada mendapatkan kesenangan di surga. Para syuhada ini tidak dikhususkan mereka  yang ada dalam tragedi Bir Ma'unah, tapi juga yang gugur dalam membela agama Allah Islam sejak disiarkan kembali oleh Rasulullahﷺ, gugur tatkala perang Uhud, sampai di akhir jaman.

Bismillahi Rahmani Rahiim
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Rabbnya mendapat rezeki,"
Shodaqollahul'adziim


Allahu'alam.
Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan