Terpelihara dari Kekiikiran




Kekikiran tak hanya sebatas pada kata pelit,  pelit dalam memberi zakat,  infaq,  sadaqah atau pemberian lainnya yang bermanfaat.  Kekikran bisa berarti juga memakan harta sesama dengan aniaya.

Al Quran surat Al Hasyr 9 dan At Thagabun 16

Bismillahi Rahmaani Rahiim
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"...Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Shodaqollahul'adziim

Abdurrahman bin Auf,  sahabat Nabi yang kaya dan dermawan pernah berdoa di baitullah, "Ya Allah, peliharalah diriku dari kekikiran diriku." Hanya itu doa yang dibacanya, tidak lebih. Lalu seorang pria bernama Abul Hayyaj Al-Asadi bertanya kepadanya, "Mengapa demikian?"
Abdurrahman bin Auf menjawab, "Jika aku dipelihara dari kekikiran diriku, berarti aku tidak akan mencuri, tidak berzina, dan tidak berbuat macam-macam dosa."

Dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda: "Jauhilah perbuatan aniaya, kerena sesungguhnya perbuatan aniaya itu adalah kegelapan kelak di hari kiamat; dan takutlah kalian terhadap sifat kikir, karena sesungguhnya sifat kikir itu telah membinasakan orang-orang terdahulu sebelum kalian. Karena sifat kikir mendorong mereka untuk mengalirkan darah mereka dan menghalalkan kehormatan mereka." (HR Imam Ahmad)

Dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa ﷺ bersabda: "Hindarilah oleh kalian perbuatan aniaya, karena sesungguhnya perbuatan aniaya itu merupakan kegelapan di hari kiamat. Dan takutlah kalian terhadap perbuatan keji, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai kata-kata yang keji dan tidak pula perbuatan yang keji (kotor). Jauhilah oleh kalian sifat kikir, karena sesungguhnya sifat kikir itu telah membinasakan orang-orang yang sebelum kalian. Sifat kikir mendorong mereka berbuat aniaya, maka mereka berbuat aniaya; dan mendorong mereka untuk berbuat kedurhakaan, maka mereka berbuat kedurhakaan; dan mendorong mereka untuk memutuskan silaturahmi, maka mereka memutuskan pertalian silaturahmi.'" (HR Imam Muslim)

Dari Abu Hurairah, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: 'Tidak dapat terkumpul di dalam perut seorang hamba selamanya antara debu di jalan Allah dan asap neraka Jahanam. Dan tidak dapat terkumpul pula antara sifat kikir dan iman dalam hati seorang hamba selama-lamanya." (HR Imam Ahmad dan Abu Dawud)

Dari Anas ibnu Malik, dari Rasulullah ﷺ bersabda: "Telah disembuhkan dari kekikiran orang yang menunaikan zakatnya, menjamu tamunya, dan memberi derma kepada yang terkena musibah."

Riwayat-riwayat hadist untuk ayat di ayas diambil dati tafsir Ibnu Katsir.
Semoga kita terpelihara dari sifat kekikiran.

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan