Menahan Syahwat


Bila mendengar kata menahan syahwat, bisa jadi yang terbayang adalah menahan keinginan kepada lawan jenis.  Padahal jenis syahwat yang perlu kita tahan dari keinginan kepadanya bermacam-macam bentuknya.

Syahwat,  الشَّهَوٰتِ, lebih diterjemahkan sebagai sesuatu yang diinginkan,  disebut dalam Al Quran dalam surat Ali Imran ayat 14. Keinginan tersebut meliputi perempuan,  anak-anak,  harta benda,  bisa emas perak,  kuda,  ternak atau sawah ladang. Jadi menahan syahwat tidak sekadar menahan keinginan kepada lawan jenis saja,  tapi juga menahan keinginan untuk memiliki secara berlebihan kepada hal-hal yang disebutkan tadi.


Berkaitan dengan shaum Ramadhan,  ada lima hal yang mengurangi nilai puasa yaitu (1) dusta,  (2) ghibah,  (3) adu domba,  (4) kesaksian palsu dan (5) melihat dengan pandangan syahwat.
Hal yang kelima,  melihat dengan pandangan penuh syahwat adalah yang paling berkaitan dengan Al Quran Ali Imran ayat 14. Semoga kita bisa menjaga diri kita saat sedang shaum sehingga tidak mengurangi nilai pahala puasa kita.

Menulis ulang surat Ali Imran 14-18
Bismillahi Rahmani Rahiim

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنٰطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعٰمِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتٰعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُۥ حُسْنُ الْمَئَابِ
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (14)

قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا وَأَزْوٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوٰنٌ مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌۢ بِالْعِبَادِ
"Katakanlah, Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu? Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Rabb mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (15)

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"(Yaitu) orang-orang yang berdoa, Ya Rabb kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka." (16)

الصّٰبِرِينَ وَالصّٰدِقِينَ وَالْقٰنِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
"(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar." (17)

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلٰٓئِكَةُ وَأُولُوا الْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِالْقِسْطِ ۚ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Allah menyatakan bahwa tidak ada Rabb selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Rabb selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (18)
Shodaqollahul'adiim

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan