Kisah Pemuda Penghuni Surga yang Tak Memiliki Dengki




Ada seorang pemuda yang saat ia lewat , Rasulullah mengatakan bahwa ia adalah calon penghuni surga . Hal itu membuat seorang sahabat , Abdullah bin Umar penasaran . Maka ia pun mencari tahu tentang ha ihwal pemuda itu .

Abdullah bin Umar berkisah,  selama tiga hari ia bersama seorang pemuda.  Pemuda itu diperhatikannya tidak  melakukan qiyamul lail (shalat malam) sedikitpun. Pemuda itu hanyalah bertakbir dan berzikir setiap kali dia terjaga dan menggeliat di atas tempat tidurnya sampai dia bangun untuk shalat shubuh.

Abdullah berkata, ‘Hanya saja, aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik. Setelah tiga hari berlalu dan hampir saja aku meremehkan amalannya, aku berkata kepadanya, ‘Wahai hamba Allah, sebenarnya tidak pernah ada pertengkaran antara aku dengan bapakku, dan tidak pula aku menjauhinya. Sebenarnya, aku hanya mendengar Rasulullah berkata tentang engkau tiga kali, ‘Akan muncul di hadapan kalian saat ini seorang laki-laki calon penghuni surga.’ Dan ternyata engkaulah yang muncul sebanyak tiga kali itu. Karena itu, aku jadi ingin tinggal bersamamu agar aku bisa melihat apa yang engkau lakukan untuk kemudian aku tiru. Akan tetapi, aku tidak melihat engkau melakukan amalan yang besar. Lantas, amalan apa sebenarnya yang bisa menyampaikan engkau kepada kedudukan sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah?"

Orang tersebut berkata, "Aku tidak melakukan kecuali apa yang kamu lihat."

Maka Abdullah bin Umar pun berlalu.  Namun,  tak berapa lama pemuda itu memanggilnya,  lalu berkata, ‘Sebenarnyalah aku memang tidak melakukan apa-apa selain yang engkau lihat. Hanya saja, selama ini aku tidak pernah merasa dongkol dan dendam kepada seorang pun dari kaum muslimin, serta tidak pernah menyimpan rasa hasad terhadap seorang pun terhadap kebaikan yang telah Allah berikan kepadanya."

Maka Abdullah berkata, ‘Inilah amalan yang membuatmu sampai pada derajat tinggi, dan inilah yang tidak mampu kami lakukan.'” (HR. Ahmad)

Abdullah bin Umar bertanya, “Ya Rasulullah! siapakah orang yang terbaik itu?"

Maka Beliau ﷺ bersabda,  "Yaitu orang mukmin yang bersih hatinya." Maka ditanyakan lagi,  "Apakah artinya orang yang bersih hatinya itu wahai Rasulullah?" Beliau ﷺ menjawab, "Ialah orang yang takwa, bersih tidak ada kepalsuan padanya, tak ada kedurhakaan, pengkhianatan, dendam dan kedengkian”. (HR. Ibnu Majah)

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan