My Soul... (3) Setan yang Memasuki Jiwa


Ibnu Qayyim al Jauziah dalam bukunya Madaarijus Salikin menerangkan setan memasuki manusia melalui akal, lalu jiwanya dan terakhir fisiknya dalam perbuatan.

Akal

Setan memasuki akal manusia dengan cara membuat manusia berpikir bahwa kebatilan atau tindakan kejahatan sebagai kebenaran atau kebaikan.  Manusia yang tak bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan (talbis) disebut menderita penyakit syubhat. 

Akal yang dijelajahi setan akan memiliki lintasan pikiran berupa khawatir atau bersangka-sangka, lalu membuat logika baru, persepsi baru semacam frame of reference.

Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-ngadakannya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) Nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan  dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka,  dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. QS An Najm 21-23

Jiwa

Setelah masuk ke akalnya, setan memasuki jiwa manusia dengan meluluhkan keyakinan akan kebenaran. Setan membisikkan rasa was-was lalu berubah menjadi keragu-raguan.  Kebenaran tak sanggup melewati jiwa sehingga tak berubah menjadi suatu perbuatan.  Selain itu, setan memasuki jiwa dengan cara membangkitkan syahwat, segala perbuatan yang mirip ternak seperti rakus, tamak, kikir, berzina  dll. Bisikan setan pertama kali telah menurunkan nabi Adam dan Hawa dari surga.

Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).“ Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.” Qs Al A’raaf 20-21

Fisik

Sekali melakukan kejahatan, menjadi kebiasaan, akhirnya menjadi tabiat dan merasa nikmat melakukan dosa. Audzubillahi min dzalik.

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. QS An Nisaa 120

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui. 
Al Baqarah 268


Tujuh Jebakan Setan

Ibnu Qayyim menjelaskan ada tujuh langkah setan menjebak manusia:

Pertama, mengajak manusia mempersekutukan Allah SWT dan mengingkari semua ajaranNya. Disebut syirik atau kufur. Sasarannya seluruh manusia agar menjadi musyrik atau kafir.

Kedua, jika manusia itu diberi hidayah Allah SWT untuk tidak syirik, setan menjebaknya dengan mengajak untuk membuat ajaran baru yang tidak disyariatkan.  Disebut bid’ah. Sasarannya manusia muslim untuk menjadi ahli bid’ah.

Ketiga, apabila manusia terhindar dari bid’ah, setan mengajak manusia melakukan dosa besar (kabair) selain syirik, seperti  pembunuhan, perzinaan, perampokan, lari dari peperangan dll. Sasarannya muslimin agar menjadi golongan pendosa, mujrimin.

Keempat, jika muslim terbebas dari dosa besar, setan mengajaknya melakukan dosa kecil (shogir) . Dosa dilancarkan kepada pada sholihin. Lantaran sering melakukan dosa kecil manusia menjadi terbiasa, mereka menjadi golongan fasiqin.

Kelima, setan menjerat manusia dengan hal-hal yang dihalalkan Allah, tapi melakukannya dengan berlebihan (mubahat) seperti banyak makan, tidur atau bersantai-santai. Terbuangnya waktu menjadikan para muttaqin lalai, disebut penyakit tafrith.

Keenam, setelah bebas dari jebakan lalai, manusia digoda setan melakukan sunnah yang mafdhul, bukan yang afdhal. Sunnah yang  afdhal misalnya,  beristigfar, berdoa atau sholat sunnah  antara azan dan iqamat, tapi jamaah terkadang  malah asyik mengobrol dengan kawannya.  Seringkali jebakan setan ini juga menyerang pada ulama.

Ketujuh, setelah manusia terbebas dari itu semua, setan akan mengganggunya dari luar, berupa fitnah, tekanan, serangan atau peperangan. Inilah jebakan setan pada manusia yang berjihad sepenuhnya, mujahidin.

11 Pintu Jiwa

Said Hawwa dalam bukunya Tazkiya an Nafs menyebutkan sebelas pintu besar yang tak pernah sempit untuk dimasuki tentara setan:

  1.   Marah dan syahwat
  2.  Tamak
  3.  Kekenyangan
  4.  Suka berhias berlebihan, bisa diri sendiri seperti pakaian, atau hal lain seperti rumah, kendaraan dll.
  5.  Hasad atau dengki
  6.  Terburu-buru
  7.  Cinta harta
  8.  Bakhil atau takut miskin
  9.  Fanatik kepada salah satu mazhab
  10.  Mengajak orang awam untuk berpikir tentang dzat Allah, karena itu tak terjangkau akal manusia
  11.  Buruk sangka



*Alhamdulillah

Baca Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan