Empat Kunci Sukses


Sukses bukanlah kaya materi. Sukses berarti bisa menjalankan hidup di dunia dengan benar sehingga masuk ke akhirat dan mendapat tempat yang diridhoi Allah. Hidup manusia di dunia hanya sebentar dan sebatas tempat persinggahan.

Allah bertanya, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab, “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman, “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu benar-benar mengetahui.” QS Al Mu’minun 112-114

Kunci sukses adalah keyakinan. Rasulullah SAW bersabda, sebaik-baiknya  yang tertanam di dalam hati adalah keyakinan. Islam mengenal rukun iman sebagai pedoman keyakinan yang harus kita amalkan sehari-harinya. In sya Allah, ada lagi empat kunci sukses berupa keyakinan agar kita bisa hidup di dunia sesuai aturan Allah SWT:

Satu, Keyakinan akan adanya akhirat.

Sudah banyak dikisahkan Al Quran, orang-orang yang diazab jaman pada zaman dahulu, selalu meminta bukti akan kebenaran yang dibawa para Rasul Allah. Tetapi hati mereka tetap saja tidak yakin. Mereka diingatkan bahwa akan ada kehidupan akhirat semata untuk kebaikan mereka sendiri, tetapi mereka tetap saja tidak yakin. Bukan berarti orang-orang yang diazab Allah itu tidak berakal atau bodoh. Tetapi ketidakyakinan merekalah serta godaan setan yang telah membuat mereka seperti itu. Maka apabila kita telah memiliki keyakinan seyakin-yakinnya akan adanya akhirat, berarti Allah telah menaungi hati kita dengan petunjuk iman dan kita patut bersyukur sebesar-besarnya.

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”. QS Asy Syams 9-10

“Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk.” QS An Nahl 60

Maka sudahkah kita yakin akan kehidupan akhirat itu? Apa yang kita lakukan untuk memasuki kehidupan itu? Perbuatan yang menghalangi kita memasuki akhirat yang baik (surga) pastilah akan ditinggalkan. Sombong, riya, takabur, oportunis atau menilai segala sesuatu keberhasilan hanya sebatas materi atau uang, kikir, zalim adalah beberapa diantara perbuatan yang harus ditinggalkan.

“Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri.” QS Al Israa 7

“Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakan untuk (kemudharatan) dirinya sendiri.” Qs An Nisaa 111

Maka banyak kita lihat orang-orang yang tak meyakini akan adanya akhirat mengisi hidupnya di dunia seenak dirinya sendiri tanpa mengindahkan aturan yang Allah SWT berikan bahkan memain-mainkan aturan itu.

“Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab kami?” Qs Al Ankabut 4

Dua, Keyakinan akan mati

Semua orang sudah tahu bahwa suatu waktu akan mati. Tapi banyak yang yakin bahwa kematian itu pasti masih akan lama terjadinya. Siapa yang tahu kalau kita akan mati besok? Atau dua jam lagi? Atau beberapa menit lagi? Semua orang tahu akan mati, tapi malah mencintai dunia melebihi kematian itu.

“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu.” QS Lukman 33

Tengoklah Khalifah Umar bin Khatab yang sedang menambal baju saat seorang bertanya padanya, “Wahai Umar, tambalan apa yang begitu tidaklah akan tahan lama.” Maka Umar menjawab, “Apakah umurku akan lebih panjang daripada umurnya (umur baju itu)?”

Ketiga, Keyakinan akan adanya setan.

Setan membuat kita merasa apa yang kita perbuat itu bagus. Padahal perbuatan itu salah. Seseorang harus yakin bahwa ia telah membentengi dirinya dari gangguan setan. Caranya adalah mengikuti petunjuk dalam Al Quran dan meneladani Rasulullah SAW melalui sunnahnya.  Selalu introspeksi diri, bercermin akan perbuatannya sendiri, dan menanyakan apakah yang diperbuat sudah benar sebenar-benarnya sesuai kehendak Allah SWT.  

Untuk sukses menjalani aturan Allah SWT, harus memiliki keyakinan bahwa setan selalu menggoda, baik itu dengan cara mengiming-imingi dengan hal yang lebih bagus dari aturan Allah SWT atau godaan dengan rasa takut dan was-was. Semata-mata tujuannya agar manusia tergelincir dan berbuat salah.

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu.” QS Faathir 6.

Keempat, Keyakinan bahwa kehidupan di dunia adalah ujian untuk menentukan tempat tinggal di akhirat.

Orang-orang yang mengetahui bahwa hidup adalah ujian, tentu akan mempersiapkan ujian itu. Seperti layaknya murid sekolah akan menghadapi ujian. Mereka yang lebih siap, akan tahu apa yang akan dikerjakannya dengan beragam soal ujian yang berbeda. Seringkali kita sedang diuji, tapi kita tidak sadar.

“Maha Suci Allah, yang ditanganNya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” QS Al Mulk 1-2

“Dan tidaklah kehidupan dunia itu melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. QS Al Ankabut 64
Demikianlah empat kunci sukses. Wallahu’alam.

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan