Ya Allah, aku ridho padaMu...



Orang-orang yang Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah. Siapa orang-orang itu?


Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar 
dan orang–orang yang mengikuti mereka dengan baik, 
Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah 
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
QS At Taubah 100


Setidaknya ada tiga hal yang diterangkan Allah SWT dalam ayat tersebut:

  1. Orang-orang yang terdahulu. Mereka adalah golongan pertama yang masuk Islam pada jaman Rasulullah SAW. Mereka para sahabat, Muhajirin dan Anshar. Mereka merupakan orang-orang yang patut dijadikan contoh . Allah memberikan keutamaan kepada mereka.
  2. Orang-orang yang mengikuti  orang yang pertama masuk Islam. Orang yang mengikuti keteguhan dan keimanan para pendahulu, tak terbatas sampai  generasi ketiga setelah masa kepemimpinan Rasulullah SAW. Namun, siapa saja yang mengikuti Rasulullah dan mencontoh generasi pendahulu itu sampai sekarang. Allah pun akan memberikan keutamaan kepada merka seperti kepada orang-orang terdahulu.
  3. Orang-orang yang Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah. Dua golongan yang telah disebutkan tadi, mereka merupakan orang-orang yang diridhoi Allah dan mereka pun ridho pada Allah.



Kita bisa menggapai ridho Allah dengan banyak cara. Misalnya, beristiqomah dalam agamaNya, berbakti kepada orang tua, berlaku ikhlas dalam segala hal, dan lain-lain. Tapi, apa bukti bahwa kita juga  ridho pada Allah?


Imam Syafii suatu kali pernah mendengar seorang pria berdoa, “Ya Rabb, apakah Engkau ridho padaku?”.
Imam Syafii bertanya kepadanya, “Apakah engkau sudah ridho pada Allah sehingga Allah ridho padamu?”
Si pria bertanya,” Bagaimana caranya aku ridho pada Allah sedangkan aku memohon ridho padaNya?”
Jawab Imam Syafii, “Jika engkau tetap rela pada Allah saat mendapatkan musibah seperti saat engkau rela mendapatkan nikmat. Maka engkau telah ridho pada Allah.”


Ridho pada suatu ketetapan Allah yang tidak disengani adalah derajat keyakinan tertinggi.
Kita tidak sadar menjadi tidak ridho pada Allah, karena manusia pada dasarnya suka berkeluh kesah.

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya, lalu dimuliakanNya dan diberiNya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku  telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya, maka dia berkata, “Tuhanku menghinakanku”.
Qs Al Fajr 15-16

Maka, apakah kita telah ridho pada Allah, supaya Allah ridho pada kita?

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho kepadaNya
Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Qs Al Bayyinah 7-8

Ya Allah, orang-orang itu… orang-orang yang Kau cintai itu, apakah saya akan bertemu dengan mereka nanti? Layakkah saya?

-----

Dari berbagai sumber. Huruf miring (hijau) adalah pendapat saya sendiri, mohon maaf jika ada kesalahan.

Alhamdulillah saya telah menuliskannya. Semoga berkah Allah kepada pembacanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan