Ciri Muslim yang Sholeh



Almuslimu Sholihu, muslim yang sholeh, seperti apa cirinya?



Satu, harishul waqti, disiplin atau ketat menjaga waktu.

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
 QS Al Ashr 1-3

Waktu bagai pedang begitu sabda Rasulullah SAW.  Perkara pentingnya waktu disebutkan Allah dalam Al Quran Surah Al Ashr 1-3. Supaya waktu dipergunakan dengan sempurna, yang harus dilakukan seperti, membina iman, memperdalam ilmu, memperbanyak amal sholeh, melaksanakan, memperjuangkan atau mempertahankan kebenaran , dan membangun kesabaran.

Dua, salimul akidah,  bersih akidahnya.

Akidah adalah perkara yang dibenarkan jiwa,  hati merasa tenang, serta menjadikan orang  yakin berbuat tanpa keraguan sedikit pun. Supaya terwujud akidah sumbernya harus benar, yaitu Al Quran, As Sunnah dan Ijma. Orang yang bersih akidahnya akan merasa merdeka, lepas dari penghambaan pada dunia/ thogut, mulia, tenang, aman, optimis, merasa barokah, berani, mendapatkan kepemimpinan dan tawakal.

“Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.”
 QS Al Mumtahanah  4

Tiga, shohihul ibadah, benar ibadahnya.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus, dan yang demikian itulah agama yang lurus.  
QS Al Bayyinah 5

Syarat ibadah yaitu menjauhi thogut, ikhlas, memurnikan ketaatan, tidak musyrik.  Dr. Yusuf Qordhawi dalam Al Iman wal Hayah menyatakan:

Ibadah untuk Allah SWT adalah penaklukan diri terhadap hukum-hukumNya, disertai kerelaan jiwa dan penyerahan hati tanpa rasa keberatan ataupun keraguan sedikit pun, karena ia percaya dan yakin bahwa pengaturan Allah terhadap dirinya lebih baik daripada pengaturan sendiri terhadap dirinya. Dan sesungguhnya Allah SWT lebih sayang kepadanya daripada ayah ibunya sendiri dan sesungguhnya Allah SWT tahu tentang apa-apa yang dapat membaikkan dan mensucikannya.

Empat, mutsaaqotul fikri, cerdas berfikir atau luas wawasannya.

Perbedaan cara berpikir orang Islam dan kafir,  muslim menjadikan Allah SWT sebagai sumber kebenaran. Kebenaran bersifat axiomatis, berlaku universal dan up to date sepanjang masa. Sedangkan orang kafir menjadikan manusia sebagai pusat kebenarannya, makanya bersifat antropocentris, sektoral dan relatif.  Lantaran menjadikan Allah SWT sebagai  landasan kebenaran, muslim yang sholeh akan lebih cerdas dan kritis.

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu  jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
QS Al Baqarah 147

Lima, matiinul khuluqi, mulia akhlaqnya.

Iman sesorang akan melahirkan akhlaqnya. Akhlaq yang baik ditujukan kepada Allah SWT,  diri sendiri, manusia lain dan pada alam. “… dari Aisyah ra mengatakan, “Akhlaq Rasulullah SAW adalah Al Quran.” “Sebaik-baik  kamu adalah yang paling baik akhlaqnya” HR Buchari-Muslim.

Dia mengetahui apa yang ada di langit dan  di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. 
QS At Taghaabun 4

Selain lima ciri tadi, muslim yang sholeh juga memiliki ciri:

Enam, qowiyul jismi, kuat fisiknya.
Tujuh, munazomu ‘ala syu’ih, rapi dalam bekerja.
Delapan, mujaahidu linafsih, jihad terhadap diri sendiri.
Sembilan, qodirun ‘alal kasbi, mandiri.
Sepuluh, nafi’un lilghoir, bermanfaat bagi orang lain.


 Sumber bahan pengajian bersama ustad Abdurrochim Boesant, Menggapai Jalan Lurus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan