Kalender Lunar Bagi Umat Muslim

 
Mengapa Umat Muslim Menggunakan Kalender Lunar bukan Kalender Solar?

Kalender Solar

Kalender solar menggunakan musim dan Revolusi Bumi mengitari Matahari. Kalender Solar dipakai oleh bangsa Romawi dan sistem perhitungannya digunakan dalam Kalender Julian. (Wikipedia)

Pada kalender solar, setiap tahun bulannya jatuh pada musim yang sama sesuai lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Misalnya di derah sub tropis, bulan Maret, April dan Mei sesuai kalender solar merupakan musim semi. Bulan Juli, Agustus, September musim panas, Oktober, November musim gugur, dan Desember, Januari, sampai Februari musim dingin.

Kalender Lunar

Kalender Lunar adalah kalender yang berpedoman pada revolusi Bulan terhadap Bumi. Satu putaran kalender lunar sama dengan 12 putaran revolusi Bulan. Revolusi Bulan berlangsung selama 29 hari 12 jam 44 menit 9 detik. Sehingga 1 tahunlunar sama dengan 354 hari 10 jam 49 menit 48 detik atau 354,45125 hari (lebih singkat 10 hari 17 jam 4 menit 37 detik atau 10,711539351 hari daripada kalender solar). (Wikipedia)

Kalender lunar berarti memiliki 11 hari lebih sedikit dari kalender solar. Oleh karena itu, setiap tahun, bulan pada kalender lunar akan jatuh lebih cepat dari kalender solar. Maka setelah 33 tahun, pada satu tahun itu, musim akan jatuh pada bulan yang berbeda.  Ini sangatlah penting, karena setiap aktivitas muslim tergantung pada perputaran bulan terhadap bumi. Penentuan ini menjadi penting terutama untuk melaksanakan ibadah shaum Ramadan dan haji.

Pada saat Ramadan, muslim harus berpuasa mulai matahari terbit sampai tenggelam. Jika kalender muslim berdasarkan kalender solar dimana jatuhnya bulan pada musim yang sudah pasti, bisa jadi muslim di satu daerah berpuasa hanya pada musim panas saja, dan di daerah lain hanya pada musim dingin saja. Muslim satu tempat berpuasa dengan jam lebih lama seharinya, dan di tempat lain di jam yang lebih pendek seharinya. Berulang terus setiap tahun.

Jika jatuhnya bulan tidak berubah pada musim yang lain, maka orang-orang di bagian bumi tertentu akan hidup di tempat yang kurang menguntungkan secara perhitungan waktu, terus menerus tanpa perubahan selama hidup mereka.

Dengan memakai kalender lunar, setiap muslim akan merasakan shaum di musim yang berbeda, atau di jangka waktu lama puasa yang berlainan yang akan berubah setiap 33 tahun. (sumber:http://irf.net/faq/faq5_68.html)

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." QS At Taubah 36

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Taubatnya Sang Pencuri Kain Kafan